4 Tahun Kecanduan Putaw, Pegawai Kejaksaan Curi Spion

MEDAN - Kecanduan narkoba jenis putaw, Dikki Melvan Nasution SH (32) nekat mencuri kaca spion mobil mewah. Alhasil, pegawai kejaksaan Cabang Kejari (Cabjari) Lubukpakam yang berkantor di Labuhan Deli ini meringkuk di Polsekta Medan Baru, Senin (15/12) sekira pukul 12.30 WIB.

Informasi yang dihimpun, Dikki yang diketahui merupakan Staf bagian pendataan di Cabjari Lubukpakam itu beraksi, saat Modianto Sigirio (28) berada di kediaman keluarganya di Jalan Darat No.109, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Petisah. Saat itu, Modianto memarkirkan mobil Mercedez Benz BK 1988 IS di garasi.

Ternyata kesempatan itu dimanfaatkan Dikki melakukan aksinya. Dengan obeng yang telah dipersiapkan, Dikki pun mencongkel kaca mobil mewah tersebut. Namun saat beraksi, Modianto memergokinya. Tak lama kemudian, sejumlah petugas dari Polsekta Medan Baru pun memboyong Dikki untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Ketika ditemui, Dikki tak mau banyak bicara. Namun warga Jalan Setia Budi Komplek Taman Perkasa Indah, Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang ini mengaku nekat mencuri spion hanya untuk bisa membeli putaw. “Rencananya kalau berhasil untuk beli putaw. Biasanya beli paket Rp100 ribu di Kampung Kubur,”akunya.

Terkait dengan putaw, diakui Dikki telah kecanduan selama 4 tahun. Ketika ditanya, apakah dirinya mengidap penyakit virus mematikan (HIV/AIDS) seperti para pecandu putaw lainnya?  Dikki mengaku belum mengetahuinya. “Aku belum tahu, apakah positif atau tidak. Belum pernah mengeceknya,”ujarnya.

Sementara itu, Kapolsekta Medan Baru Kompol Rony Nicholas Sidabutar SIK mengatakan, kalau tersangka merupakan pecandu putaw dan dikenakan pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Perbuatan yang sangat memalukan

Menanggapai perihal ditangkapnya Dikki atas kasus pencurian kaca spion, sangat disesalkan Kacabjari Lubukpakam Satria Irawan, selaku atasan. “Perbuatannya sangat memalukan, masa penegak hukum mencuri kaca spion mobil. Namun bagaimana mau dibilang lagi, terpaksa harus dihadapi,”ujar Satria ketika dihubungi POSMETRO MEDAN kemarin malam.

Ketika disinggung perilaku Dikki selama bertugas, Satria mengaku tidak mengetahui pasti. Sebab, kata Satria, dirinya baru 6 bulan bertugas. "Bagaimana aku bisa cerita tentang kepribadiannya (Dikki) di ruang lingkup kerja. Saya saja baru enam bulan bertugas sebagai Kacab kajari Lubukpakam. Saya mengetahui dia ditangkap dari anggota yang memberi kabar lewat hp,”ucap Satria yang saat ini mengaku tengah berada di Jakarta.

Dengan adanya peristiwa tersebut, Satria mengharapkan kepada seluruh anggotanya untuk dapat berhati-hati dalam bertindak, baik dalam segi apapun. "Pasalnya apapun yang kita lakukan berkaitan dengan status yang kita sandang,"pungkasnya. (bay/mag1/han)