MEDAN - Seorang
tahanan narkoba Polresta Medan, Indra Prabudi alias Yanto (35) nyaris melarikan
diri saat hendak dipindahkan ke Rutan Kelas I Tanjung Gusta, Medan Helvetia,
Rabu (17/12) sore.
Dalam aksinya,
Indra menolak salah satu tahanan yang tepat berada di depannya hingga
bertubrukan dengan petugas. Kondisi itu dimanfaatkan Indra dengan berlari
sekuat tenaga.
Indra sempat
menghilang karena berhasil melompati pagar Rutan Tanjung Gusta. Seketika, para
pengunjung dan petugas langsung berteriak dan mengejar tahanan itu. "Usai
melepas borgol itu, dia langsung lompat pagar dan masuk ke kawasan rumah
kosong," ungkap Kasat Tahti Polresta Medan AKP S Nainggolan.
Namun, aksi
kejar-kejaran itu tak berlangsung lama. Sebab petugas dibantu oleh salah
seorang saksi yang berprofesi sebagai tukang becak, yakni D Simanungkalit (38).
Saat ditanyai,
D Simanungkalit mengatakan penangkapan itu terjadi dikarenakan, dirinya
menandai wajah Indra saat keluar dari mobil tahanan tersebut. "Saya tanda
dia pas keluar dari mobil itu, makanya saya diajak petugas untuk
menangkapnya," ujarnya saat ditemui di Rutan Tanjung Gusta Medan.
Ditambahkanya,
dirinya pun sempat bingung ketika Indra merubah tampilannya. "Bingung juga
aku, pas dia ganti baju. Yang awalnya pakai baju orange, tiba-tiba pakai baju
coklat," katanya.
Sementara itu,
Karutan Tanjung Gusta Klas I Medan, Tonny Nainggolan, saat dikonfirmasi
mengatakan kalau tahanan tersebut merupakan tahanan titipan dari Polresta Medan.
"Dia mau
turun dari mobil tahanan Polresta Medan, jadi borgolnya lepas. Dia coba
melarikan diri, dan langsung diamankan sama anggota dan polisi yang berada di
situ," terangnya.
Dirinya
menambahkan kalau tahanan tersebut, kini
sedang dilakukan pemeriksaan kembali. "Sudah aman. Masih kita lakukan
pendataan saat ini. Itu tahanan dari Polresta Medan. Jadinya, diantar ke Rutan,
pas di depan rutan borgolnya lepas. Nah, itu dimanfaatkan untuk melarikan
diri," ujarnya.(ind/Bay)
No comments:
Post a Comment