Pelupuhan salah satu teroris. |
Beruntung, saat
baku tembak terjadi di lokasi itu, tidak ada korban jiwa dari pihak masyarakat
sipil maupun staf birokrasi di lingkungan Pemerintah Kota Binjai.
Sebab saat
berlangsung operasi, sejumlah titik rawan sudah terlebih dahulu disterilkan
oleh Tim Anti Teror TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 100/Raider.
Walikota dan
Sekda Kota Binjai, yang sempat disekap selama lebih satu jam oleh para pelaku,
berhasil keluar gedung dengan selamat tanpa mengalami luka.
Meski demikian,
ketegangan masyarakat sekitar tidak hanya berakhir sampai di situ. Sebab pasca
insiden penyanderaan berakhir, personil TNI kembali harus melakukan langkah
pengamanan seputaran areal Gedung Balai Kota Binjai, setelah ditemukan benda
mencurigakan diduga bom, di salah satu sudut bangunan.
Dengan sigap,
Tim Anti Teror Yonif 100/Raider, yang telah didukung kemampuan menjinakkan bom,
langsung mengevakuasi masyarakat sipil maupun staf birokrasi ke luar lokasi
dengan radius 500 meter.
Setelah dirasa
aman, benda mencurigakan tersebut kemudian dibawa menuju tengah Lapangan
Merdeka Kota Binjai, untuk kemudian diledakkan.
Demikian
beberapa adegan saat berlangsung Simulasi Penanganan Aksi Teror, yang
ditampilkan para personil TNI dari Yonif 100/Raider di Balai Kota Binjai, Kamis
(11/12) pagi.
Dandiklat
Rindam I/Bukit Barisan Letkol (Inf) Firalta Paksana Tarigan didampingi Danyonif
100/Raider Mayor (Inf) Rizal Faizal Helmi mengatakan, simulasi digelar sebagai
latihan puncak dalam rangka pemantapan dan memelihara kemampuan personil Yonif
100/Raider pada saat melaksanakan operasi khusus.
Dalam kegiatan
itu, sambung Firalta, pihaknya menerjunkan 383 personil Yonif 100/Raider, serta
melibatkan sedikitnya 150 pelatih dan penyelanggara dari Rindam I/Bukit
Barisan. (bam)
No comments:
Post a Comment