BELAWAN - Dari 5.425
kepala keluarga (KK) pengungsi korban banjir di Medan Utara, sebanyak 1.638
jiwa mulai terserang berbagai jenis penyakit.
Seribuan warga itu
umumnya mengalami penyakit gatal-gatal, batuk, demam, flu dan diare. Sedangkan
genangan air yang sebelumnya membanjiri pemukiman dan infrastruktur jalan
mencapai 1 meter, kini mulai berangsur surut. Begitupun, ratusan rumah penduduk
di Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Deli, masih ada yang terendam, Sabtu
(20/12) kemarin.
Petugas di Posko
Kesehatan Kelurahan Tangkahan, Melky boru Marbun mengungkapkan, sejak dua hari
terakhir jumlah warga korban banjir yang mengalami penyakit terus bertambah.
Kebanyakan diantara warga pengungsi, menderita sakit demam, batuk, diare dan
penyakit gatal-gatal pada kulit.
“Pastinya selama dua
hari ini, yang sakit bertambah. Ini karena kondisi udaranya dingin akibat
banjir. Namun, belum ada yang sampai harus dirujuk ke rumah sakit,” kata Melky
pada Sumut Pos (Grup POSMETRO MEDAN).
Melky menambahkan,
warga korban banjir yang diperiksa kesehatannya adalah para lansia, dewasa,
remaja dan anak-anak. Sedangkan, untuk bayi belum ada yang mengalami gangguan
kesehatan.
”Untuk bayi belum ada
yang kita periksa. Warga korban banjir yang berobat diantaranya berusia lansia,
dewasa dan anak-anak,” lanjut dia.
Petugas tim medis
dari Puskesmas Medan Labuhan ini mengaku, sejauh ini mereka belum ada mengalami
kendala dalam menangani kesehatan para warga korban banjir. Berbagai peralatan
seperti alat pemeriksa tekanan darah, oksigen, obat-obatan, mobil ambulans dan
tenaga tim medis yang ditempatkan, semuanya sudah dalam kondisi siap untuk
memberikan pelayanan kesehatan bagi korban banjir.
“Untuk dua kelurahan
ini, terdapat 5 unit posko kesehatan yang didirikan di lokasi bebas dari
genangan air. Diantara posko tersebut berada di Masjid Nurul Huda Lingkungan 7,
dan Gereja GMI Pardomuan Nauli Lingkungan 8 Kelurahan Tangkahan, ada juga posko
kesehatan di Masjid Al Husain di Perumahan Griya Martubung Kelurahan Besar,”
ungkapnya.
Berdasarkan data
diperoleh dari posko kesehatan, tercatat jumlah warga korban banjir yang
berobat sebanyak 489 jiwa, dengan rincian masing-masing di Kelurahan Tangkahan
mencapai 220 jiwa dan sekitar 269 warga korban banjir di Kelurahan Besar.
Jumlah ini diprediksikan akan bertambah, mengingat beberapa permukiman warga
masih mengalami kebanjiran.
Dari amatan Sumut
Pos, dua hari pasca banjir merendam permukiman masyarakat di Kelurahan Besar
dan Tangkahan, ribuan warga yang menempati tenda-tenda pengungsian, sebagian
sudah mulai pulang ke rumah mereka masing-masing. Kembalinya warga, menyusul
intensitas curah hujan yang sebelumnya meningkat, kemarin sudah mulai
berkurang.
Para warga korban
banjir tampak sibuk menguras air dan sisa kotoran akibat banjir. Bahkan, warga
yang sebelumnya tak menyangka tempat tinggal mereka dilanda banjir, sibuk
menjemur barang perabotan rumah tangga seperti kursi, tempat tidur, pakaian,
lemari dan lainnya.
“Saya pulang ke rumah
tadi pagi, untuk membersihkan rumah dan menjemur perabotan yang basah akibat
terendam air,” kata Romauli boru Sihombing (39) warga Komplek UKA TKBM,
Lingkungan 7, Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan.
Romauli menceritakan,
rumahnya digenangi air mulai, Jumat dinihari sekira pukul 01.30 WIB. Ketinggian
air di dalam rumah semula hanya sebatas mata kaki, tapi lama kelamaan debit air
semakin dalam hingga mencapai paha orang dewasa. Akibatnya, semua barang-barang
yang ada di dalam rumah terendam, karena tidak seluruhnya berhasil dipindahkan
ke tempat yang lebih tinggi.
“Begitu air terus
naik, saya bersama keluarga langsung keluar rumah menuju ke jalan. Tapi, saat
berada di luar air terus meluap dari saluran parit (drainase) dan kami langsung
mengungsi menuju ke masjid Nurul Huda yang berada di komplek ini,” ungkapnya.
Kendati di dua
kelurahan ini debit air mulai berangsur surut, namun di Kelurahan Sei Mati dan
Martubung yang masih berada di wilayah Kecamatan Medan Labuhan, justru terkena
banjir. Musibah banjir kiriman tersebut merendam ratusan permukiman warga di
Perumahan TKBM Sei Mati dan Perumahan Taman Chingwan Martubung.
Lurah Sei Mati, H
Thamrin Lubis mengatakan, banjir yang terjadi pada, Jumat malam itu dipicu oleh
air kiriman berasal Kelurahan Besar dan Tangkahan. Persoalan banjir yang
terjadi di Perumahan TKBM tersebut sebutnya, sudah dilaporkan ke BPBD Kota
Medan dan akan diteruskan ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
“Di Perumahan TKBM
ada sekitar 800 KK, sedangkan yang mulai mengalami sakit 162 orang. Untuk
bantuan sembako tadi sudah kirim, termasuk bantuan 550 nasi bungkus dari pihak
kelurahan dan masyarakat,” katanya.
Sedangkan di
Kelurahan Martubung, menurut Edi Syahrizal selaku lurah di daerah tersebut,
banjir kiriman saat ini masih menggenangi sekitar 100 unit rumah di Perumahan
Taman Chingwan Indah Lingkungan 4. Edi menuturkan, meski telah berdiri tenda
pengungsian dan posko kesehatan, tapi untuk fasilitas dapur umum masih belum
ada. Sementara, warga korban banjir yang mengalami penyakit jumlahnya sekitar
89 jiwa.
“Untuk dapur umum
ada, tapi sudah kita ajukan. Untuk sementara bantuan sembako berupa mie
instant, dan tadi siang (Sabtu,red) juga ada bantuan 300 nasi bungkus,” ucap
Edi Syahrizal.
Kondisi banjir yang
mulai surut dan berdampak pada terjadinya gangguan kesehatan warga juga terjadi
di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir dan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli. Dari 1.558
warga korban banjir yang mengungsi, tercatat sebanyak 490 jiwa yang mengalami
penyakit demam, batuk dan gatal-gatal pada kulit.
Sedangkan para warga
yang tadinya mengungsi sejak pagi kemarin diantaranya sudah kembali ke rumah
mereka. Warga memilih pulang ke rumah mereka masing-masing kerena mengaku,
selain khawatir terlalu lama meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, juga
bermaksud akan membersihkan rumah serta menjemur barang-barang mereka yang
basah.
“Siang tadi saya
pulang, karena selain untuk menguras genangan air. Barang-barang yang ada di
dalam rumah juga berantakan, karena saat air mulai naik saya buru-buru menumpuk
perabotan ke tempat tidur dan di atas lemari,” cetus Rahmad (41) warga Mabar
Hilir Kecamatan Medan Deli. (pm)
No comments:
Post a Comment