BINJAI- Demi
mendapatkan gas ukuran 3 kg, ratusan warga asal Lk III, IV, dan V, Kel Jati
Utomo Tandam, Kec Binjai Utara, beramai-ramai mendatangi Depot LPG FP Tandam di
Jalan Tengku Amir Hamzah Kota Binjai, Rabu (10/12) pagi, sekira pukul 10.30
WIB.
Para warga yang
datang itu ada yang mengendarai sepedamotor, bahkan tak sedikit yang berjalan
kaki sambil membawa tabung elpiji kosong ukuran 3 kilogram.
Aksi
spontanitas itu dilakukan warga agar bisa memperoleh elpiji bersubsidi secara
langsung, sekaligus sebagai upaya meluapkan rasa frustasi mereka, mengingat
selama lebih dua pekan terakhir telah terjadi kelangkaan elpiji bersubsidi di
Kecamatan Binjai Utara.
Warga juga
mengeluhkan pasokan elpiji bersubsidi di tingkat agen maupun pedagang pengecer
yang saat ini terus berkurang, hingga membuat mereka kesulitan memenuhi
kebutuhan bahan bakar untuk memasak.
"Kami
mohon kepada Pertamina. Tolonglah kami. Kami sudah capek dan tak tahu lagi
kemana harus mencari gas. Sudah dua hari ini kami tidak bisa masak,"
teriak Indah (34), salah seorang ibu rumah tangga setibanya di lokasi tersebut.
Beruntung
kedatangan warga yang didominasi kaum ibu itu, tidak sampai memicu keributan
dan bentrokan fisik dengan pihak depot. Pasalnya, pihak kepolisian dari Polsek
Binjai Utara dan Polres Binjai, dibantu beberapa personil TNI dari Koramil
16/Binjai Utara langsung cepat melakukan pengamanan di tempat itu.
Bahkan Kapolsek
Binjai Utara Kompol Nodi Torong dan Lurah Jati Utomo Sudiono Wage turut hadir
menenangkan warga.
Menurut
Baheramsyah (61), warga Lingkungan V Kelurahan Jati Utomo, kedatangan mereka
langsung ke Depot LPG FP Tandam tidak lain sebagai cara warga untuk mendapat
perhatian dari Pemerintah dan PT Pertamina (Persero), agar bisa merasakan kesusahan
masyarakat kecil, sehubungan terjadinya kelangkaan elpiji bersubsidi.
Selain itu, dia
juga berharap kepada Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) untuk berkoordinasi,
guna mengupayakan penambahan pasokan elpiji bersubsidi.
Mereka juga
mendesak pengawasan distribusi secara ketat terhadap kemungkinan terjadinya
penimbunan dan pengoplosan elpiji bersubsidi oleh pihak tidak bertanggungjawab,
maupun agen nakal.
"Yang
jelas kami berharap ada respon dari Pemerintah maupun Pertamina. Karena terus
terang kami heran. Kenapa kami susah mendapatkan gas, padahal depot elpijinya
itu justru berada di kampung kami sendiri (Tandam-red)?" ujar Baheramsyah.
Menyikapi
keluhan warga, Operation Head Depot LPG FDP Tandam, Eko Heru Susanto, yang
terjun langsung menemui warga di depan pintu masuk depot, meminta warga agar
bersabar, dan berupaya menyikapi persoalan itu dengan kepala dingin.
Sebab menurut
Eko, pasokan elpiji bersubsidi untuk wilayah Kota Binjai, terutama di Kecamatan
Binjai Utara, sama sekali tidak ada kelangkaan. Dia pun membantah terjadi
pengurangan pasokan elpiji bersubsidi di tingkat agen. "Sama sekali tidak
ada kelangkaan. Jumlah yang distribusikan ke agen pun tetap sama setiap
hari," katanya.
Hanya saja,
sambung Eko, Depot LPG FP Tandam sama sekali tidak berhak menjual ataupun
mendistribusikan elpiji, baik bersubsidi mau pun nonsubsidi, secara eceran ke
pihak perorangan. "Tetap saja elpiji itu kita distribusikan ke pihak agen.
Bukan ke perorangan," ungkapnya.
Setelah sempat
terjadi perdebatan alot selama lebih setengah jam, akhirnya satu per satu warga
mulai beranjak pergi dari lokasi depot. Warga pun tetap harus puas pulang ke
rumahnya, tanpa berhasil memperoleh satu pun tabung berisi elpiji bersubsidi,
yang mereka harapkan sebelumnya.
Terpisah,
Kapolsek Binjai Utara Kompol Nodi Torong saat dimintai keterangannya terkait
persoalan itu mengaku, sudah berkomunikasi dengan pihak Depot LPG FP Tandam,
terkait distribusi elpiji bersubsidi di wilayah itu.
"Semuanya
sudah bisa ditanggulangi. Tadi pun saya sudah berkonsultasi dengan pihak depot.
Rencananya distribusi masuk akan dilakukan jam tiga sore ini. Jumlahnya itu ada
empat truk. Di mana untuk setiap truknya, ada 560 tabung yang diangkut,"
ujar Kapolsek.
Dia juga
mengungkapkan telah melakukan koordinasi dengan pihak Depot LPG FP Tandam,
seluruh agen, dan aparat pemerintah terkait, agar dalam waktu dekat melakukan
operasi pasar dan inspeksi ke seluruh agen elpiji di Kecamatan Binjai Utara.
"Langkah
ini (operasi pasar-red) kami anggap penting, guna mengantisipasi penimbunan dan
penyelundupan elpiji bersubsidi di tingkat agen, sekaligus mencegah kemungkinan
terjadinya kelangkaan elpiji bersubsidi menjelang Natal dan Tahun Baru
mendatang," ucap Kapolsek. (bam)
No comments:
Post a Comment