Tuesday, December 16, 2014

Pekerja Doorsmer Dipukuli dan Dikencingi



MEDAN - Nasib malang menimpa Albert Silitonga (28). Gara-gara dituduh sebagai pelaku perampokan, terpaksa mendapat perawatan intensif di rumah sakit karena babak belur dihajar 2 pria di Jalan Marindal tak jauh dari Wisma Marendal
Menurut Albert saat ditemui di lantai III Rumah Sakit Estomihi, aksi penganiayaan itu terjadi pada Minggu(15/12) dini hari. Berawal saat dirinya tengah nongkrong di doorsmer tempatnya bekerja. Tiba-tiba saja, ia dikejutkan datangnya Jefri minta tolong untuk diantarkan ke arah Jalan Marindal Dalam. “Karena sudah kenal, aku pun memboncengnya ke sana. Tapi saat di perjalanan, kawan ku itu tiba-tiba melompat dari kereta. Rupanya, Jefri dikejar oleh 2 pria pengendara mobil,”kata Albert.
Saat itu pula, lanjut Albert, kedua pria yang belakangan diketahui bernama Budi dan Irfan tersebut menghajarnya hingga babak belur. “Aku juga dikencingi mereka. Setelah itu, aku dibawa mereka keliling-keliling naik mobil mereka ke Jalan AH Nasution untuk mencari Jefri. Terus aku dibawa lagi ke Polsek,”beber Albert lagi.
Masih dikatakan warga Jalan Tritura Medan ini, kalau Budi dan Irfan menuduhnya turut ikut melempar mobil mereka."Aku sempat dibawa ke suatu tempat di daerah Marindal dan di sana aku dikencingi lalu jempolku digari dengan gari kecil. Aku diperlakukan seperti teroris saja, padahal aku tidak mengetahui persoalannya,"ucap pria yang kesehariannya bekerja di doorsmer tak jauh dari Pos Polisi Marindal tersebut.
  Akibat penganiayaan tersebut, lanjut Albert, ia pun mengalami  luka robek di kepala, mata lebam dan jempol sakit akibat diborgol. "Aku tidak terima diperlakukan seperti ini, karena aku tidak tahu masalahnya dan akan aku ceritakan semuanya sama Polisi. Aku juga mau bertemu langsung dengan kedua pemilik mobil itu, dan menanyakan soal gari itu,"ujarnya sembari menahan rasa sakit.
"Kami sudah buat laporan dan kami akan menuntut balik kasus ini. Mengapa adikku yang tidak mengerti masalah, dipukuli sampai sekarat, dan kami terus mencari keadilan untuk menjelaskan kasus ini,"sambung Silber Silitongan, abang Albert yang saat itu mendampinginya di rumah sakit sembari bukti LP No. 936/XII/2014/SU/Polresta Medan/Sek Patumbak.
 Menyikapi pengaduan tersebut, Kapolsek Medan Patumbak Kompol Andiko Wicaksono melalui Kanit Reskrim, Iptu I Kadek mengatakan, bahwa pihaknya telkah menerima laporan Albert Silitonga dan akan memperosesnya." Laporannya sudah kita terima dan kita masih menunggu korban sehat, karena masih dirawat di rumah sakit,”pungkasnya.
I Kadek memastikan, pihaknya akan menindaklanuti dan akan meminta keterangan dari kedua belah pihak. “Makanya kita tunggu korban sehat dulu,"tegasnya.
 Seperti diketahui, Budi (26), yang menjadi korban pelemparan batu oleh  orang tidak dikenal (OTK), mengaku dirinya nyaris dirampok di Jl. Bajak II, Kel. Harjosari ll, Kec. Medan Amplas pada  15 Desember, dini hari lalu.
Akibatnya, kaca mobil bagian belakang milik Budi pecah, dan satu tersangkanya babak belur dihakimi massa.
 Informasi diperoleh wartawan di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 02.00 WIB, saat itu, Budi bersama rekanya, Irfan hendak pulang ke rumahnya di Desa Marindal I, Kec. Patumbak, Kab. Deli Serdang usai nongkrong bersama di Kota Medan. Namun, ketika dirinya melitasi Jalan Bajak ll, persisnya dekat Jembatan Kanal, beberapa pengendara sepeda motor mengejar dan melempar kaca mobil bagian belakang hingga pecah.
Terkejut mendapat serangan mendadak dan brutal, Budi pun menghentikan mobilnya dan turun dari mobilnya. Namun, disaat bersamaan OTK tersebut juga berhenti dan berbalik arah. Tak mau buruannya kabur, pria bertubuh tinggi besar itu pun mengejar OTK yang mengedarai Vario merah putih.  Kemudian Budi menangkap pelaku dan membawanya ke Polsek Patumbak. (gib/han)

No comments:

Post a Comment