Monday, December 8, 2014

Tangkap Pembunuh Sekdes, Polisi Mau Ditembak



MADINA - Dua pembantai Yahya Nasution, Sekretaris Desa (Sekdes) Hutabangun, Kecamatan Panyabungan Timur hingga tewas, diciduk Polres Mandailing pada Sabtu (6/12) di Desa Hutabangun, Madina.
Kedua pelaku itu adalah Saiman(35), warga Desa Hutabangun dan Hoiruddin (30). Dari keduanya, petugas mengamankan satu pucuk senjata rakitan jenis revolver, enam senjata tajam seperti golok, keris dan pisau. Selain itu,  juga diamankan ganja kering seberat satu ons serta enam unit sepeda motor yang diduga hasil curian.
Kapolres Madina AKBP Bony JS Sirait SIK melalui Kasat Reskrim AKP Wira Prayatna kepada wartawan menjelaskan,  Saiman ditangkap ketika hendak mengendarai sepedamotornya. Polisi yang datang menaiki truk colt diesel melompat dari truk dan langsung menyetop tersangka. Saat dilakukan penangkapan, Saiman berusaha melawan dan mengambil senjata rakitan dari dalam jok kreta.
"Sempat ada perlawanan. Melihat kedatangan petugas, tersangka berusaha mengambil senpi rakitan dari jok. Di situlah petugas melumpuhkan tersangka, dengan mengeluarkan tembakan ke arah kaki kanan. Petugas juga berhasil mengamankan Hoiruddin alias Udin, rekan Saiman yang turut membantu menghabisi Yahya," kata Wira.
Menurut perwira berpangkat tiga balok itu, petugas menggeledah rumah milik tersangka lain yang sedang dikejar dan menemukan ganja kering yang disimpan di dalam rumah tersangka.
"Atas perbuatan tersangka, dikenakan  pasal 340 KUHP pembunuhan berencana, dan undang-undang darurat nomor 1 tahun 1951, tersangka diancam hukuman 20 tahun atau penjara seumur hidup," tutup Wira.
Sebelumnya, Yahya Nasution (45), warga Desa Pagur, Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal (Madina), menghembuskan nafas terakhir setelah dibacok orang tak dikenal, pada Senin (22/9) sekitar pukul 19.00 WIB.
Menurut istri korban, Sangkot Nasution (40), peristiwa berdarah ini bermula saat seorang pria misterius meminta bantuan Sekdes untuk melepas sepedamotornya yang ditahan polisi di Pos Polisi Gunung Baringin. Ketika itu, Yahya sedang dipijat di rumahnya.
Lalu, korban menjawab agar menunggu hingga selesai dipijat. Selanjutnya, pelaku masuk ke dalam rumah dan memegang sebilah parang dan mengayunkan ke arah korban. Sabetan parang itu mengenai wajah, lengan dan leher korban hingga bersimbah darah dan kritis. Melihat kejadian itu, istri korban berteriak minta tolong. Mendengar teriakan perempuan itu, pelaku melarikan diri. Dan, warga berdatangan.
Melihat korban sedang kritis, warga segera melarikan korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan yang berjarak sekitar 20 kilometer dengan melintasi hutan. Namun, korban akhirnya meninggal dunia di dalam perjalanan menuju rumah sakit. (wan/smg/han)

No comments:

Post a Comment