Dipicu dendam lama, Aiptu M Dahlan (55) tega
menyerang dan menikam tiga adik kandungnya, Minggu (2/11) sekira pukul 18.30
WIB. Peristiwa ini sontak menghebohkan tetangga mereka di Asmara Widuri, Blok
Johar, Harjosari II, Kec. Medan
Amplas. Akibat kejadian itu, Hermasnyah (50), Sarifudin (42) dan Rahmani (39)
terpaksa dilarikan ke RS Mitra Sejati Medan.
Info yang dihimpun kru koran ini, penyerangan
bermula saat Rahmani hendak membeli pulsa ke depan rumahnya. Di saat bersamaan,
Rahmani berpapasan dengan Dahlan yang hendak mengantar istrinya ke simpang
Amplas berboncengan naik sepeda motor. Karena sebelumnya sudah ada cek-cok,
Dahlan langsung sinis melihat Rahmani. Tak lama berselang, usai mengantar
istrinya. Dahlan kembali menemui Rahmani di lokasi dan langsung menabraknya
hingga terjatuh.
Tak senang, Rahmani berniat melawan. Tapi
Dahlan langsung mengeluarkan pisau dapur yang terselip di pinggangnya. Saat
itulah, Dahlan yang sudah emosi menikam lengan Rahmani. Melihat itu, Sarifudin
yang sebelumnya di rumah datang membantu. Tapi usahanya sia-sia karena Dahlan
justru menikam punggungnya. Melihat Sarifudin tersungkur, Rahmani memilih
berlari ke rumah untuk memanggil abangnya Hermansyah. Detik berikutnya Hermansyah
datang ke lokasi.
Melihat itu, Dahlan yang kalap justru menikam
perut Hermansyah. Melihat kedua adiknya terkapar bersimbah darah, Dahlan
memilih kabur dari lokasi. Sedang warga sekitar membawa ketiga korban ke RS
Mitra Sejati. "Entah polisi apa itu, sifatnya seperti preman. Kami
adik-adiknya tidak suka lihat tingkahnya. Orangtua kami saja pernah diancam
bunuh sama dia. Maunya dipecat saja. Dulupun sudah pernah kami bertengkar,
makanya dia dendam sama kami,"ucap Rahmani saat ditemui kru koran ini di
ruang IGD.
Masih kata Rahmani, kejadian itu sebenarnya
bisa dihindari andai saja Dahlan langsung pulang ke rumahnya (pelaku dan korban
tetanggaan-red). “Dia sengaja bawa pisau untuk menikam aku, padahal aku adik ke
empatnya. Selama ini, kami memang tidak suka dengannya karena dia mau menyakiti
keluarga," lirih korban sembari meringis kesakitan saat lukanya diobati.
Hal senada juga dikatakan Kiki (38), istri Hermansyah. "Kami keluarganya
dan bertetangga, tapi dibuatnya macam bandit. Percuma dia polisi tapi tidak
sopan. Kami minta dia dipecat, inikan sudah percobaan pembunuhan, dan sekarang
suamiku harus dioperasi karena kena tikam di perutnya. Pokonya, kami akan
melaporkan ini ke Poldasu,"tandasnya sembari sibuk menghubungi kerabatnya
via hape. Hingga Minggu malam, Sarifudin dan Hermansyah masih dirawat di di
ruang ICU. "Kalau memang di sini kami tidak mendapat pelayanan, kami akan
ke RS Adam Malik. Sudah bang ya," ucap salah seorang kerabat korban.
"Tadi pelaku (Aiptu M Dahlan) diamankan ke Polsek Patumbak. Dia buat
laporan juga karena ada bagian tubuhnya yang luka, sepertinya split itu,"
kata Kanit Reskrim Patumbak, Iptu I Kadek Herry.
Sekedar mengingatkan, Senin 26 Mei 2014 lalu,
Dahlan sempat mengadu karena ditembak oleh Rahmani menggunakan senjata jenis
airsoft gun. Beruntung , personel Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Sumatera Utara
(Sumut) itu dapat mengelak dan peluru hanya mengenai jari kelingking kanannya
saja. Selama ini Dahlan dah adik-adiknya memang kerap bertikai dan berujung ke
kantor polisi. Tapi kasusnya tak pernah sampai ke pengadilan. (gib/deo)
No comments:
Post a Comment