Penyelundup Minah Ilegal Terancam 2 Tahun Bui

TAPTENG-

Dua terdakwa pengangkut minyak tanah (Minah) ilegal dari Tanjung Pura, Kab Langkat, Sutrisno alias Panjang (26) dan Hardian Utomo alias Dian(34), dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) selama 2 tahun kurungan penjara dan denda Rp 2 juta subsider 8 bulan kurungan penjara.

Hal itu terungkap di persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Sibolga dengan agenda pembacaan tuntutan terhadap terdakwa yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Marper Pandiangan didampingi Hakim Anggota Marolop WP Bakkara dan Arief Wibowo beserta JPU Hiras A Silaban, Senin (10/11).

Dalam tuntutannya, Jaksa Hiras mengatakan, sesuai dengan pasal yang dikenakan terhadap terdakwa yaitu Pasal 53 huruf b UU RI No 22 Tahun 2001 tentang Migas, maka pihaknya menuntut kedua terdakwa pengangkut minah asal Kota Tanjung Pura tersebut, selama 2 tahun kurungan penjara dengan denda Rp 2 juta per orang subsider 8 kurungan penjara.

Di agenda pembacaan tuntutan tersebut, Jaksa Hiras juga menuturkan, hal yang menjadi pertimbangannya dalam memberikan tuntutan tersebut lantaran kedua terdakwa pengangkut minah itu tanpa menggunakan dokumen lengkap.

“Dalam pertimbangan saya, hal yang meringankan, yaitu para terdakwa belum pernah dihukum dan mereka mengakui kesalahan mereka dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya itu lagi. Sementara hal yang memberatkan terdakwa yaitu, karena terdakwa telah menghambat program pemerintah tentang penyaluran minyak bersubsidi,” ucap Hiras di persidangan.

Sementara itu, usai mendengarkan pembacaan tuntutan Jaksa, maka Hakim mempersilahkan terdakwa untuk menyampaikan tanggapannya. Dan kedua terdakwa tersebut meminta agar Majelis Hakim dapat untuk meringankan hukuman mereka dari tuntutan Jaksa.

“Kami mohon dikurangilah hukuman kami majelis. Kami menyesali perbuatan kami dan kami tidak akan mengulanginya lagi,” ujar Dian dan diamini Panjang yang kemudian, Majelis Hakim Marper menunda sidang untuk dilanjutkan pada Kamis (20/11) dengan agenda pembacaan putusan.(dh/smg)