23 Pembunuh Anggota PP Dituntut 161 Tahun

BINJAI-

Dua puluh tiga terdakwa kasus penyerangan pos jaga Pemuda Pancasila (PP-red) yang mengakibatkan salah seorang anggota ormas kepemudaan ini tewas, dituntut masing-masing 7 tahun penjara di Pengadilan Negeri Binjai, Senin (17/11).

Sebelum pembacaan tuntutan yang dimulai dari pukul 10.00 hingga pukul 11.00 WIB tersebut, ke-23 terdakwa diambil sumpah untuk memberikan keterangan sebenarnya.

Dihadapan ketua majelis hakim Tira Tirtona SH, jaksa penuntut umum (JPU) Rohana Panjaitan SH menuntut ke-23 terdakwa masing-masing 7 tahun penjara, sebagaimana dalam ancaman pasal 170 ayat 2 sampai 3 KUHPidana.

Setelah mendengar tuntutan JPU,  ke-23 terdakwa pun kembali dimasukkan ke sel tahanan. Ketua majelis hakim pun menunda sidang pada pekan mendatang, dengan agenda pembacaan duplik.

Usai persidangan, salah seorang keluarga korban mengaku sangat keberatan dengan tuntutan JPU. “Kami selaku keluarga keberatan dengan tuntutan jaksa. Kami harapkan putusan hakim nantinya menghukum terdakwa seberat-beratnya,”ujar Irama Ginting.

Keberatan juga diutarakan Maha Sendi Sembiring, selaku ketua PAC PP Binjai Kota. “Seharusnya, hukuman para terdakwa berbeda-beda karena mereka memiliki peran masing-masing. Tapi, kenapa ini semua terdakwa sama-sama dituntut 7 tahun penjara,”terang Maha Sendi Sembiring.

Sembiring mengharapkan,  nantinya majelis hakim akan menuntut para terdakwa dengan hukuman yang lebih berat. Mengingat, dari peristiwa yang menelan korban jiwa ini ada dugaan semua sudah direncanakan oleh para pelaku. “Kita hanya bisa berharap hukuman para terdakwa lebih berat lagi dan berbeda-beda mengingat mereka diduga memiliki peran masing-masing melihat dari kronologi kejadian,” tegas Maha.  

Terpisah, Rohana Panjaitan SH mengatakan, perihal ditetapkanya para tersangka dengan pasal yang sama, mengingat selama dalam persidangan para terdakwa mengatakan tidak mengetahui kenapa mereka datang ke lokasi kerusuhan.

“Menurut para terdakwa, mereka datang karena perintah B yang hingga kini masih menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO-red) Polres Binjai. Bahkan, diakui para terdakwa kalau mereka datang diundang oleh B untuk mengutip uang SPSI,”terang Rohana.

Seperti pemberitaan sebelumnya, dua kelompok pemuda disebut-sebut dari ormas PP dan IPK terlibat bentrok di Pasar Tapiv Binjai, Jalan Pemuda, Kelurahan Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, Rabu (7/5) pagi. Akibat bentrokan itu, 2 warga dari masing-masing kelompok luka terkena anak panah dan puluhan pemuda diamankan polisi.

Tak hanya melukai 2 warga, bentrokan juga menewaskan Iwan (23) warga Namutating Bandar Meriah, Kabupaten Langkat. Mayat Iwan ditemukan sehari setelah bentrokan, Kamis (8/5) sekira pukul 18.00 WIB, ngambang di kolam ikan tak jauh dari lokasi bentrokan. Saat ditemukan, di tubuh Iwan terdapat 2 anak panah dan luka tikaman di punggungnya. (bam)