Manguji Sihite
(54), tewas dengan kondisi mengenaskan setelah ditabrak kereta api di Jalan Padang , Tembung, Jumat
(7/11) pukul 06.00 WIB.
Pagi itu,
korban diketahui tengah mencari botol aqua bekas yang berada di perlintasan
kereta api di Jalan Padang ,
Tembung. “Bapak itu sudah sempat diteriaki, kalau kereta api datang. Tapi
korban tidak mengindahkannya,”ujar Surip (41) warga sekitar.
Alhasil, kata
Surip, kereta api yang melaju kencang dari arah Medan menuju bandara KNIA menabrak korban
(Manguji). “Tubuhnya hampir hancur.
Tangan dan kaki putus,”sambung Reza (21), saksi mata lainnya
Hal senada juga
dikatakan Bayu, masih warga sekitar, kalau Manguji sama sekali tidak mendengar
teriakan dan klakson kereta api yang hendak melintas. "Hanya saja becaknya
diletak di pinggir rel,”ucapnya.
Ketika POSMETRO
MEDAN menuju alamat Manguji di Jalan Tegal Sari Mandala, tak berhasil
ditemukan. Namun menurut sejumlah rekan-rekannya sesama pemulung, kalau Manguji
hidup berpindah-pindah. “Korban itu sedikit tuli, tapi dia orangnya baik hati
dan rajin bekerja,”ujar Mulyo (32).
“Kami sudah
teriaki kalau kereta api datang. Tapi dia tak mendengarnya, “sambung Suyit, rekan
korban lagi.
Kanit Lantas
Percut Seituan, AKP Sawangin Manurung mengatakan, dalam sebulan ini pihaknya
telah menangani 5 korban tewas akibat ditabrak kereta api jurusan Medan-bandara
KNIA. “Itu bisa bertambah, bila warga tidak mau tau dan kurangnya kepeludian
soal keselamatan. Marilah kita peduli dengan nyawa kita sendiri, “ujar Sawangin
menghimbau.
Informasi
terakhir, jenajah Manguji dibawah pihak keluarganya ke kampung halamannya di
kawasan Lubukpakam, Deli Serdang untuk disemayamkan hingga dikebumikan.(mri/han)
No comments:
Post a Comment