Friday, November 14, 2014

Mahasiswa USU Demo Tolak BBM

MEDAN-
Kelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) kembali menggebrak kota Medan. Kini, Jalan Jamin Ginting simpang Jalan dr Mansyur diblokir puluhan mahasiswa USU.
Tidak hanya memblokir jalan. Mahasiswa juga memaki semua pengendara yang menerobos hadangan mahasiswa yang membakar 5 buah ban bekas di tengah jalan, Rabu (12/11) jam 22.45 wib. Aksi yang dilakukan untuk menolak kebijakan pemerintah RI, yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut juga luput dari pengawalan kepolisian. Sehingga, ratusan mobil dan kereta terjebak hingga ke Jalan S Parman simpang Jalan Mongosidi Medan.
“Kami mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasiswa USU turun ke jalan menyatakan sikap menolak kenaikan harga BBM yang telah diwacanakan presiden dan wakil Presiden terpilih Jokowi-JK,” teriak kordinator aksi, Imanuel Silaban.
Selain itu mahasiswa juga menyatakan, bahwa wacana kenaikan didasari pada asumsi pemerintah yang merupakan pemborosan anggaran dengan memberikan susbsidi terlalu tinggi.
Sandera Truk Pertamina
Jika sebelumnya memblokir jalan, membakar ban dan menduduki kantor Walikota Medan serta menurunkan bendera Merah Putih yang ada di kantor Walikota Medan.
Kini mahasiswa USU menyandera dan merusak truk tangki Pertamina BK 8682 SG yang sedang melintas di Jalan DR Mansyur, Medan Baru, Kamis (13/11) jam 19.30 wib. Setelah menghentikan laju truk tersebut tepat di depan pintu 1 USU, mahasiswa naik ke atas truk. Mahasiswa juga mencoret-coret kaca dan body truk yang bertuliskan menolak kenaikan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi mahasiswa itu membuat geram pengguna jalan yang sama sekali tidak diperbolehkan lewat.
Aksi penyanderaan truk Pertamina itu berakhir, setelah puluhan personil Sat Reskrim, Sabhara dan Intelkam Polsek Medan Baru turun ke lokasi. Polisi langsung menghadang mahasiswa yang menyandera truk. Mahasiswa masih tetap mengejar mobil truk Pertamina itu. Tapi, berkat pengawalan polisi, mobil itu bisa melaju dan melanjutkan  perjalanannya. Setelah truk pergi, mahasiswa tidak langsung membubarkan diri. Mereka tetap berkumpul di pintu 1 USU.
 Bentrok Dengan Warga
Beberapa jam setelah menyandera truk tanki Pertamina. Suasana kembali memanas. Entah apa sebabnya, mahasiswa mendadak bertindak anarkis, melempar warga dengan batu. Alhasil bentrokan pun terjadi. Mahasiswa yang melempari masyarakat tadi dipukul mundur dengan tangan kosong. Mahasiswa yang tertinggal menjadi bulan-bulanan warga yang emosi melihat tingkah laku mahasiswa yang mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasiswa USU itu.
Menurut Hardi, warga sekitar, mereka setuju dengan aksi demonstrasi mahasiswa yang menuntut pemerintah untuk membatalkan kenaikan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, warga menyayangkan aksi mahasiswa yang menyandera truk tangki Pertamina dan memblokir jalan.

“Kami masyarakat sangat mendukung. Tapi, janganlah meresahkan masyarakat. Kami jadi terganggu dengan aksi mahasiswa ini,” ujar Hardi. Masih kata pria berkumis itu, warga semakin kesal setelah mahasiswa menyerang warga menggunakan batu. “Kami marah, karena ada mahasiswa yang melempar warga pakai batu,” terang Hardi. Wakapolsek Medan Baru AKP P Sihombing yang turun ke lokasi mengatakan pihaknya masih tetap berada di lokasi, guna mengantisipasi aksi mahasiswa yang mengganggu ketertiban masyarakat. (juf)

No comments:

Post a Comment