Kelompok
mahasiswa yang mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Sumatera
Utara (USU) kembali menggebrak kota Medan . Kini, Jalan Jamin
Ginting simpang Jalan dr Mansyur diblokir puluhan mahasiswa USU.
Tidak hanya
memblokir jalan. Mahasiswa juga memaki semua pengendara yang menerobos hadangan
mahasiswa yang membakar 5 buah ban bekas di tengah jalan, Rabu (12/11) jam
22.45 wib. Aksi yang dilakukan untuk menolak kebijakan pemerintah RI, yang akan
menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut juga luput dari pengawalan
kepolisian. Sehingga, ratusan mobil dan kereta terjebak hingga ke Jalan S
Parman simpang Jalan Mongosidi Medan.
“Kami
mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasiswa USU turun ke jalan menyatakan sikap
menolak kenaikan harga BBM yang telah diwacanakan presiden dan wakil Presiden
terpilih Jokowi-JK,” teriak kordinator aksi, Imanuel Silaban.
Selain itu
mahasiswa juga menyatakan, bahwa wacana kenaikan didasari pada asumsi
pemerintah yang merupakan pemborosan anggaran dengan memberikan susbsidi
terlalu tinggi.
Sandera Truk Pertamina
Jika sebelumnya
memblokir jalan, membakar ban dan menduduki kantor Walikota Medan serta
menurunkan bendera Merah Putih yang ada di kantor Walikota Medan .
Kini mahasiswa
USU menyandera dan merusak truk tangki Pertamina BK 8682 SG yang sedang
melintas di Jalan DR
Mansyur, Medan Baru, Kamis (13/11) jam 19.30 wib. Setelah menghentikan laju
truk tersebut tepat di depan pintu 1 USU, mahasiswa naik ke atas truk.
Mahasiswa juga mencoret-coret kaca dan body truk yang bertuliskan menolak
kenaikan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi mahasiswa itu membuat geram
pengguna jalan yang sama sekali tidak diperbolehkan lewat.
Aksi
penyanderaan truk Pertamina itu berakhir, setelah puluhan personil Sat Reskrim,
Sabhara dan Intelkam Polsek Medan Baru turun ke lokasi. Polisi langsung
menghadang mahasiswa yang menyandera truk. Mahasiswa masih tetap mengejar mobil
truk Pertamina itu. Tapi, berkat pengawalan polisi, mobil itu bisa melaju dan
melanjutkan perjalanannya. Setelah truk
pergi, mahasiswa tidak langsung membubarkan diri. Mereka tetap berkumpul di
pintu 1 USU.
Bentrok Dengan Warga
Beberapa jam
setelah menyandera truk tanki Pertamina. Suasana kembali memanas. Entah apa
sebabnya, mahasiswa mendadak bertindak anarkis, melempar warga dengan batu.
Alhasil bentrokan pun terjadi. Mahasiswa yang melempari masyarakat tadi dipukul
mundur dengan tangan kosong. Mahasiswa yang tertinggal menjadi bulan-bulanan
warga yang emosi melihat tingkah laku mahasiswa yang mengatasnamakan Keluarga
Besar Mahasiswa USU itu.
Menurut Hardi,
warga sekitar, mereka setuju dengan aksi demonstrasi mahasiswa yang menuntut
pemerintah untuk membatalkan kenaikan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun,
warga menyayangkan aksi mahasiswa yang menyandera truk tangki Pertamina dan
memblokir jalan.
“Kami
masyarakat sangat mendukung. Tapi, janganlah meresahkan masyarakat. Kami jadi
terganggu dengan aksi mahasiswa ini,” ujar Hardi. Masih kata pria berkumis itu,
warga semakin kesal setelah mahasiswa menyerang warga menggunakan batu. “Kami
marah, karena ada mahasiswa yang melempar warga pakai batu,” terang Hardi.
Wakapolsek Medan Baru AKP P Sihombing yang turun ke lokasi mengatakan pihaknya
masih tetap berada di lokasi, guna mengantisipasi aksi mahasiswa yang
mengganggu ketertiban masyarakat. (juf)
No comments:
Post a Comment