Sunday, November 9, 2014

Bankir Inggris Bunuh 2 Cewek WNI

HONG KONG
Pembunuhan 2 WNI di Hong Kong oleh bankir sukses asal Inggris, Rurik Jutting sangat mengejutkan wanita-wanita yang pernah menjalin hubungan asmara dengannya. Termasuk Ariane Guarin, kekasih terakhir pria berumur 29 tahun itu.
Ariane yang bekerja di kelab malam di Filipina itu mengungkapkan, dirinya menerima pesan dari Jutting bulan lalu. Isinya, mantan kekasihnya itu meminta Ariane untuk pergi ke Hong Kong menemuinya.
"Apakah kamu sudah mengurus paspormu? Kalau sudah, maukah kamu datang ke Hong Kong akhir pekan ini? Dan menginap seminggu?" demikian pesan Jutting untuk Ariane seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (8/11).
Kurang dari dua pekan setelah Jutting menghubungi Ariane pada 11 Oktober lalu, izin trading Jutting sebagai bankir investor di Hong Kong dicabut. Kemudian pada 27 Oktober, lulusan Universitas Cambridge, Inggris itu membunuh WNI, Sumarti Ningsih. Sampai akhirnya pada 1 November lalu, Jutting menelepon polisi setelah membunuh wanita Indonesia lainnya, Seneng Mujiasih.
Bagi Ariane, peristiwa pembunuhan itu membuatnya merasa sangat beruntung karena lolos dari kemungkinan terbunuh.
"Saya kesulitan mengajukan paspor karena saya tidak punya kartu identitas yang valid," tutur wanita berumur 22 tahun itu.
"Dia ingin saya menginap seminggu bersamanya namun saya tak bisa pergi tanpa paspor. Saya merasa beruntung. Saya benar-benar bersyukur karena itu bukan saya," tutur wanita muda itu.
Ariane hanya berpacaran selama enam bulan dengan Jutting. Selama itu, Jutting selalu memperlakukannya dengan baik. Pria itu juga kerap membelikannya barang-barang mahal. Menurut Ariane, Jutting tidak punya masalah kejiwaan dan tidak pernah kasar. Bahkan jika mereka bertengkar. "Dia akan menyerah duluan dan bertingkah manis," kata Ariane.
Sementara, seorang model seksi Inggris yang pernah menjalin hubungan asmara dengan pria berumur 29 tahun itu, Sonya Dyer, sangat terkejut setelah mendengar pembunuhan kedua WNI itu oleh Jutting. "Itu bisa saja saya (yang menjadi korban)," tuturnya.
Model yang dikenal dengan nama Sonya Milkshake tersebut, tak mengira kalau mantan kekasihnya itu akan berbuat sekeji itu. Sebabnya, selama menjalin hubungan, Jutting tak pernah berbuat jahat pada Dyer. Seorang teman Dyer mengungkapkan, wanita tersebut pernah berpacaran dengan Jutting selama empat tahun dan tinggal bersama di Wapping, London Timur.
"Dia menjalin hubungan denganya (Jutting) selama empat tahun dan mereka tinggal satu flat. Dia pikir itu bisa saja dirinya yang menjadi korban. Dia merasa benar-benar bingung," ujar teman Dyer tersebut.
"Itu hubungan yang serius. Mereka tinggal bersama meski tidak pernah bertunangan. Dia (Jutting) tidak pernah memperlakukannya dengan buruk. Dia tidak pernah memukulnya ataupun bersikap lainnya yang buruk," tuturnya.
Dyer merupakan satu dari dua wanita Inggris yang pernah menjadi kekasih Jutting sebelum pria itu pindah ke Hong Kong pada Juli 2013 lalu. Wanita lainnya adalah Sarah Butt (28), bankir di perusahaan Goldman Sachs, yang bahkan pernah bertunangan dengan Jutting, dua tahun lalu.

Hingga kini belum diketahui motif pembunuhan keji yang dilakukan Jutting. Kepolisian Hong Kong masih terus melakukan penyelidikan mendalam atas kasus ini. (net/bbs)   

No comments:

Post a Comment