Terburu-buru, Pelamar Kerja Tewas Hantam Angkot

MEDAN-

Naas dialami Ridhoan Januarfin Hutauruk (21), warga Rokan Hilir. Lantaran buru-buru mengejar interview dalam lamaran pekerjaan di Uniland, kereta yang dikendarainya bersenggolan. Tubuhnya terhempas kuat ke angkot dan tewas seketika dalam kecelakaan maut di Jl Pasar Merah, Kel Binjai, Kec Medan Denai, Sabtu (15/11) sekira pukul 08.00 WIB.

Selain Ridhoan yang terpental di bahu jalan dan tewas seketika di lokasi, temannya yang dibonceng naik Supra X BB 6923 EC, Gunawan Pardosi (24) warga asal Balige, juga mengalami luka. Namun tidak begitu parah.

Informasi dihimpun, Ridhoan dan Gunawan merupakan mahasiswa PTKI dan ngekos di kawasan Jl Menteng, Kec Medan Denai. Sabtu (15/11) sekira pukul 08.15, keduanya hendak pergi ke Uniland guna menghadiri undangan interview.

Namun lantaran bangun kesiangan, Ridhoan dan Gunawan pun gelagapan. Dengan mengganti baju rapi dan memakai helm, keduanya langsung keluar dan bergegas menuju Uniland.

Lantaran takut tak tepat waktu tiba Interview, Ridhoan yang menjadi joki memacu keretanya dengan kencang. Di sini lah kejadian naas itu menimpa mahasiswa semester VI jurusan Tehnik Mekanik Industri itu.

Saat memacu keretanya sambil menyalib-nyalib demi memotong kendaraan di depannya, tiba-tiba saja stangnya tersenggol dengan kereta yang berada di sebelahnya.

Seketika saja kereta Ridhoan pun oleng ke jalur kanan dan langsung masuk ke kolong mobil angkot KPUM 34 trayek Helvetia Amplas yang melintas. Sejurus kemudian Gunawan dan Ridhoan terpental ke bahu jalan.

Warga sekitar yang mengetahui adanya kecelakaan langsung menyelamatkan Ridhoan dan Gunawan. Selanjutnya mereka membopong Gunawan yang luka ringan untuk berdiri, namun tidak untuk Ridhoan.

Sebab, belum lagi sempat mendapat pertolongan, Ridhoan sudah keburu tewas di lokasi lantaran dadanya terhempas ke badan angkot, kepalanya menghantam bahu jalan.

Selanjutnya warga menghubungi petugas Lantas Polresta Medan yang langsung mengamankan sang supir angkot beserta barang bukti angkot beserta kereta ke mako guna proses lebih lanjut.

Zul Hendri (55) sang sopir angkot saat diwawancarai mengaku jika sesat sebelum kejadian, korban kebut-kebutan bersama pengendara lain. "Sebelum tabrakan, orang itu (korban) balap sama kereta lain. Dan pas baru turun dari titi sungai Pasar Merah, stang kereta orang itu tersenggol, itu lah langsung oleng kereta orang itu ke jalur aku dan masuk kolong angkot. Dan kereta yang nyenggol lari," jelas warga Jl Laksana Gg Buku, Kel Komat IV, Kec Medan Kota ini.

Lebih lanjut dikatakan Zul, menurutnya korban tewas lantaran dadanya mengahantam kuat angkotnya. "Dia (korban) tewas ku rasa karna dadanya terbentur angkot ku bang. Karena kuat kali tabrakannya. Dan dia juga lumayan jauh terpental. Saking kuatnya tabrakan, untuk ngambil keretanya aja musti didongkrak dulu angkotku, baru bisa ngeluarkan kereta orang itu," pungkas pria berbaju biru ini.

Sementara Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol Budi Hendrawan saat dikonfirmasi mengatakan, korban off control saat berkendara. "Dugaan sementara korban tak terlalu konsentrasi dalam berkendara. Sehingga saat stang keretanya tersenggol, tak bisa mengendalikannya," ucap Budi.

Perwira dengan satu melati emas ini menghimbau pada masyarakat agar berhati-hati dalam berkendara. "Seperlu dan sepenting apa pun urusan kita, konsentrasi dalam berkendara itu harus prima. Hal itu lah yang dapat menghindarkan kita maupun orang lain terhindar dari kecelakaan," pungkas perwira ramah ini. (wel)