Friday, November 7, 2014

Bayi 9 Bulan Nyaris Tewas Dicekik Orgil

PERCUT-
Kalau saja perbuatan M Azhar (24) tak dipergoki Kasman Jambak (48), bisa jadi anaknya, Alfian yang masih berusia 9 bulan sudah munggil alias mati. Sebab, Azhar yang mengidap penyakit gangguan jiwa masuk ke rumah Kasman lalu mencekik bayinya.
Peristiwa itu terjadi, Kamis (6/11) sekira jam 08.00 wib. Pagi itu Azhar yang tinggal di Jalan Serdang/HM Yamin, Gang Jambu, meringsek masuk ke rumah Kasman di Jalan Suluh, Kelurahan Siderejo, Medan Tembung lalu mencekik bayi Kasman hingga menangis sejadinya.
Untungnya tagisan bayi itu didengar Kasman. Begitu dilihat, Kasman kaget saat Azhar mencekik anaknya. Tak ayal, Kasman langsung merampas sang bayi kemudian memukuli Azhar. Suara gaduh di kediaman Kasman mengundang perhatian tetangga. Tau Azhar hendak membunuh bayi Kasman, warga pun ikut memukulinya, kemudian diserahkan ke Mapolsek Percut Seituan.
Di kantor polisi lah baru diketahui jika Azhar menderita gangguan jiwa. Itu setelah keluarganya datang dan  menjelaskan ke polisi dan Kasman. “Adikku ini memang sakit jiwa. Sebelumnya dia gak pernah kayak gini. Dua bulan lalu, dia juga pernah dibakar orang karena dituduh mencuri kotak infak,” kata Maya (30) kakak kandung M Azhar.
Diceritakan Maya, di rumah Azhar sempat kumat. Dia kejang-kejang saat diberi sarapan oleh ibunya. Karena hal itu, sang ibu pun membiarkan Azhar yang sudah 10 tahun menderita gangguan jiwa pergi keluar rumah. Tujuannya agar pikiran Azhar bisa tenang. “Penyakit jiwanya memang sering kumat. Kalau kumat dia pasti kejang-kejang. Tadi pagi dia juga kumat, makanya dibiarkan ibu pergi keluar rumah,” cerita Maya.

Naas, ternyata Azhar jalan kaki sampai ke kawasan Jalan Suluh, Tembung lalu masuk ke rumah Kasman dan mencekik bayinya. “Mungkin tadi penyakit jiwa adikku ini kumat, makanya dia mencekik anaknya bapak itu,” ujar Maya. Di tempat sama, Kapolsek Percut Seituan, Kompol Ronald Sipayung SH MH saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. “Pelaku masih kita amankan untuk diperiksa kejiwaannya,” kata Ronald Sipayung. (ari)

No comments:

Post a Comment