Sunday, November 9, 2014

Ketangkap Bawa Sabu, Calon Pengantin Batal Nikah

PADANGSIDIMPUAN-
Sementara, N Sitompul (26) galau bukan main. Pasalnya, seminggu jelang pernikahannya pada 13 November mendatang, warga Huta Lombang Gunung Tua Paluta ini malah diciduk polisi.  Kepada METRO (Grup POSMETRO MEDAN), Sabtu (8/11), Sitompul mengaku bingung dan merasa sangat  menyesal. Sebab, sekitar lima hari lagi rencananya dia akan melangsungkan pernikahan dengan seorang perempuan yang dicintainya. Namun hal itu menurutnya, akan tinggal cerita saja, meski undangan sudah sempat disebarkan.
“Itulah Bang, sedihnya lagi Kamis (13/11) nanti saya seharusnya melakukan akad nikah dengan calon istri saya. Undangan pun sudah disebar, entah bagaimanalah jadinya nanti itu Bang,” ujarnya sedih dan enggan menyebutkan siapa wanita yang bakal gagal dinikahinya itu.
“Kemarin mereka (keluarga dan calon istrinya,red) sudah datang menjenguk saya. Malu kali rasanya, entah apalah yang mau saya perbuat,” sambung pria yang sewaktu ditangkap bersamaan dengan E Boru Lubis, mengaku rencana pernikahan batal, tanpa mau menjelaskan detail.
Ia juga menjelaskan, hubungannya dengan E Boru Siregar hanya sebatas teman satu pekerjaan di Dinas Perhubungan Tapsel, yang diketahui berstatus sebagai pegawai honorer. Pada saat penangkapan, keduanya mengaku baru saja membeli sabu sebanyak satu paket kecil seharga Rp100 ribu dari I Pasaribu yang diketahui sebagai pengedar.
“Memang rencananya sabu itu mau kami pakai bersama  dan barangnya kami beli dari si Pasaribu. Mungkin sewaktu kami habis membeli sabu, sudah ada petugas yang mengintip kami, dan sewaktu melintas di Aek Tampang kami dicegat polisi yang berpakaian ‘preman’" akunya sambil tertunduk lesu.
Begitu juga dengan pengakuan E Boru Sitompul, ia juga menjelaskan mengenal I Pasaribu karena masih satu kampung dengannya, dan sudah sering ‘belanja’ sabu kepadanya. “Kalau ‘belanja’ sama si Pasaribu baru dua kali, itupun paling beli paket Rp100 ribu bang,” ujar wanita yang sudah 3 bulan menjadi pecandu narkotika tersebut.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Kota Psp AKP K Nababan membenarkan keterangan kedua pelaku tersebut. Bahkan, mengenai status pelaku yang akan menikah juga sangat disayangkannya.
“Padahal mau menikah dia (N Sitompul,red) itu, tapi apa mau dibuat, nasi sudah menjadi bubur. Paling tidak ini bisa menjadi sebuah pelajran yang berharga baginya, untuk tidak sekali-kali mengenal yang namanya narkotika,” tukasnya.
“Saya juga sempat bilang sama calon istrinya itu, mungkin dari penangkapan ini juga bisa menjadi pelajaran baginya, untuk dapat memilih calon suami yang baik. Belum menikah saja, sudah seperti ini, bagaimana kedepannya?" pungkas Kasat.  (yza)
Diberitakan sebelumnya, dua pemilik sabu dan seorang pengedar ditangkap petugas pada Kamis (6/11) sekitar pukul 00.00 WIB. Dari para pelaku petugas mengamankan satu paket kecil sabu, satu timbangan elektrik, bong (alat hisap sabu,red) dan puluhan plastik putih transparan yang diduga kuat sebagai alat pembungkus sabu.
Kasat Narkoba Polres Kota Psp, AKP K Nababan, Jumat (7/11), menerangkan, ketiga pelaku diketahui bernama N Sitompul (26), warga Gunung Tua Paluta, E Boru Siregar (30) warga Hutaimbaru dan seorang pengedar I Pasaribu (29) warga Hutaimbaru.
Jelas Kasat, mulanya petugas menangkap kedua pelaku N Sitompul dan E Boru Siregar yang dicurigai memiliki narkoba jenis sabu saat melintas di daerah Aek Tampang sekitar pukul 24.00 WIB. Rupanya para pelaku yang mengetahui kedatangan petugas langsung membuang barang bukti yang akhirnya ditemukan.
“Yang melakukan penangkapan adalah petugas dari kepolisian sektor Hutaimbaru dan diserahkan kepada Satnarkoba Polres Kota Psp. Informasinya petugas sudah mengikuti kedua pelaku yang diduga kuat baru selesai membeli sabu dari seorang pengedar di daerah Hutaimbaru,” sebutnya.
Selanjutnya setelah mengamankan kedua pelaku, petugas pun melakukan pengembangan dan diketahui sabu seharga Rp100 ribu dibeli kedua pelaku dari I Pasaribu (pengedar,red) yang bermukim di Jalan Ompu Sarudak Hutaimbaru.
“Setelah dikembangkan, akhirnya diketahui kalau sabu tersebut dibeli kedua pelaku dari seorang pengedar di daerah Hutaimbaru sebanyak 1 paket  kecil seharga Rp100 ribu, dan kemudian melakukan penangkapan,” jelasnya.
Sambungnya lagi, adapun barang bukti yang ditemukan yaitu 1 paket kecil sabu seharga Rp100 ribu milik u N Sitompul dan E Boru Siregar yang rencananya akan mereka gunakan. Dan, dari pengedar I Pasaribu yang ditangkap di kediamannya petugas juga berhasil mengamankan 1 buah alat hisap sabu, timbangan elektrik dan puluhan plastik yang diduga kuat untuk membungkus sabu.
“Sampai saat ini ketiga pelaku sudah kita amankan di ruangan tahanan sementara Polres Kota Psp, dan masih kita lakukan pemeriksaan untuk dimintai keterangan dari mana asal muasal sabu tersebut," tukasnya.
Sementara itu, kedua pelaku N Sitompul dan E Boru Siregar saat dikonfirmasi mengaku, kalau satu paket kecil sabu itu mereka beli dari I Pasaribu seharga Rp 100 ribu. Rencananya akan mereka pakai bersama-sama dengan kawan mereka di Aek Tampang Kota Psp. Namun sayangnya, belum lagi dipakai, keduanya keburu ditangkap petugas.
“Iya, rencananya memang mau kami pakai, tapi pada waktu penangkapan sempat saya buang dan rupanya ditemukan polisi,” ujar kedua pria dan wanita yang mengaku bekerja sebagai pegawai honorer di salahsatu SKPD di ini.
“Kalau belanja sama dia (pengedar,red) baru dua kali, itupun tahunya dari teman saya ini,” ungkap N Sitompul sambil menunjuk E Boru Siregar.
Pernyataan keduanya pun dibenarkan oleh I Pasaribu, bahkan sebelumnya ia juga mengaku tidak tahu bakal ditangkap petugas. “Memang mereka beli dari saya, tapi saya tidak tahu kalau mereka ditangkap. Sial kali rasanya,” ujar pria yang sudah enam bulan berprofesi sebagai pengedar sabu ini.
Akunya lagi, ia mendapat pasokan sabu dari seseorang di daerah Padang Matinggi yang dibelinya seharga Rp350 ribu dan kemudian dipecahnya untuk dijual kembali.

“Sikitnya, paling banyak ‘seperempi’ (1/4 gram,red) dari jumlah itu saya pecah lagi dan saya jual Rp100 ribu per paket," pungkas warga Hutaimbaru itu.(yza/smg)

1 comment:

  1. nulis berinyanya kurang teliti, masak Boru E Lubis, Boru E Sitompul, Boru E Siregar

    ReplyDelete