Bocah 9 Tahun Diperkosa Tetangga

KISARAN-

Seorang bocah, panggil saja namanya Mawar (9) ngaku diperkosa tetangganya, Nasib (38) tiga kali di lokasi berbeda. Anehnya, Penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Asahan yang menangani kasusnya malah bilang pengakuan bocah SD itu bohong.

Hal itu terungkap saat Mawar bersama ibunya, Boru Silalahi yang tinggal di Kampung Talun Karnas, Desa Goting Sidodadi, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, datang ke Mapolres Asahan, Senin (10/11) sore. Kedatangan mereka untuk menghadirkan saksi terkait kasus perkosaan yang dilaporkan beberapa waktu lalu.

Ditemui kru koran ini, Mawar mengaku jika dirinya bukan kali pertama dicabuli oleh Nasib. Terakhir dia dicabuli di kamar mandi sekolah dasar tak jauh dari rumahnya. Ceritanya, malam itu Mawar lagi main petak umpet bersama temannya di halaman sekolah tak jauh dari rumahnya. Saat asik bermain, Nasib datang lalu menarik Mawar dan membawanya ke kamar mandi sekolah. Di sana, Mawar kembali diperkosa.

“Mawar gak berani melawan. Karena diancamnya. Kalau Mawar melawan, Mawar dipukulinya,” kata bocah SD itu sambil menundukkan kepalanya. Ternyata aksi bejat Nasib bukan keli pertama dirasakan Mawar. Sebelumnya, Mawar juga diperkosa di areal perkebunan kepala sawit, persis samping sekolah. “Di kebun sawit, Mawar juga digituinya. Disuruhnya Mawar buka celana, lalu anunya dimasukin ke anunya Mawar. Sakit om. Udah 3 kali Mawar digituinya,” sambung Mawar.

Sementara itu, Boru Silalahi menjelaskan jika permasalahan itu sudah pernah coba diselesaikan secara kekeluargaan oleh Kepala Desa. Saat itu, Nasib mengakui perbuatannya dan minta maaf. “Bingung juga saya pak. Padahal di depan Kepala Desa dia (Nasib) sudah ngaku dan minta maaf. Tapi penyidik itu (PPA) bilang kalau anakku berbohong. Katanya, hasil visum rumah sakit gak ada terdapat luka di kemaluan anakku,” kata Boru Silalahi.

Karenanya, dia berharap Kapolres Asahan turun tangan menyelesaikan pengaduannya. “Kami ini orang susah pak. Tolong bantu kami. Anakku tidak berbohong dan saksinya juga teman sebayanya. Mana mungkin anak-anak berbohong,” katanya.

Terpisah, Kanit PPA Polres Asahan, Aiptu Bintang boru Sirait saat dikonfirmasi prihal pengakuan penyidiknya malah emosi. Dengan suara lantang, Bintang menantang wartawan untuk memberitakan pengakuan Mawar dan ibunya. “Ya udah kalo mau diberitakan, kenapa rupanya. Gak ada hubungannya itu, yang malu kan keluarganya,” kata Bintang boru Sirait. (mag-fran)