9 Pejudi Digulung Polres Karo

Kapolres Karo saat melakukan pemaparan barang bukti.

KABANJAHE-

Sat Reskrim Polres Tanah Karo meringkus sedikitnya 9 orang pelaku judi di 4 lokasi berbeda. Hal itu terungkap saat berlangsungnya pemaparan barang bukti oleh Kapolres Karo, AKBP Viktor Togi Tambunan, Rabu (5/11).

Lima orang di antaranya tertangkap saat bermain judi dadu kopyok di kawasan Pasar Holtikultura Roga Berastagi, Selasa (4/11) sekira pukul 21.00 WIB.

Dua di antaranya, Yamanta Ginting (27) warga Desa Rumah Berastagi selaku bandar dadu dan Syaful Purba (48) warga Gang Sibayak, Dusun I Berastagi, bertindak sebagai ceker alias pembantu bandar.

Sedangkan pemain yang tertangkap, yakni, Senang Pasaribu (41) warga Desa Rumah Berastagi, Sahrial (37) warga Desa Rumah Berastagi, dan Febriadi Candra Sinaga (26) warga Desa Rumah Berastagi.

Pihak kepolisian lalu memboyong kelimanya ke Mapolres Karo guna menjalani pemeriksaan. Barang bukti yang disita berupa uang tunai senilai Rp350 ribu, 9 buah mata dadu, 1 penutup dadu kopyok berupa mangkuk berlapis lakban merah, 1 buah piring kecil, dan 1 lapak dadu serta 1 unit sepeda motor jenis Honda Space warna putih.

Di tempat terpisah, dua orang juru tulis (jurtul) judi togel turut diringkus pihak Sat Reskrim Polres Karo di desa mereka yakni, Jefry Veri Sitepu (22) warga Desa Merek, Kecamatan Merek dan Perdana Sembiring (44) warga Desa Salit, Kecamatan Tigapanah, Senin (3/11).

Pengakuan Jefry Veri Sitepu saat dilakukan pemeriksaan, ia memperoleh upah sebesar 20 % dari omzet penjualan nomor tebakan angka. Darinya, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 59 ribu, 1 blok kupon berisi nomor tebakan, 1 buah pulpen, 1 lembar kertas berisi angka tebakan togel, dan 1 lembar kertas berisi nomor keluaran togel.

Kepada penyidik, Jefry mengaku menyetorkan hasil penjualan togelnya kepada seorang warga bernama Anto (28) warga Desa Situnggaling, Kecamatan Merek. “Hasil penjualan togel itu dijemputnya (Anto) setiap hari samaku,” beber Jefry.

Keterangan tak berbeda jauh dilontarkan Perdana Sembiring. Ia memperoleh upah 22 % dari omzet penjualan. Barang bukti yang diamankan darinya berupa uang tunai senilai Rp 190 ribu, 3 lembar kertas berisi nomor keluaran togel, 3 blok kupon togel yang telah berisi nomor, 1 blok kupon kosong, 1 buah buku tafsir mimpi, 1 unit HP Nokia berisi pesan pengiriman nomor togel, dan 1 buah pulpen.

Perdana mengaku, hasil penjualan togelnya ia setorkan kepada Robi Ginting (28) warga Desa Kubu Simbelang, Kecamatan Tigapanah dan belum berhasil ditangkap polisi.

Sementara, dua tersangka lagi yang diringkus polisi yakni jurtul togel dan tukang antar jemput rekapan togel, Kamis (30/10). Adalah Edy Tarigan (29) warga Desa Kampung Baru, Kecamatan Tigapanah (jurtul) dan Masmur Dusano Surbakti alias Edu (32) warga Desa Lau Simomo, Kecamatan Kabanjahe (tukang antar jemput rekapan togel).

Tertangkapnya Masmur berkat ‘nyanyian’ yang terlontar dari mulut Edy Tarigan, bahwa hasil penjualan nomor togel tersebut ia setorkan kepada Masmur. Akhirnya polisi mencari keberadaan Masmur dan berhasil meringkusnya di desa tempat tinggalnya.

Saat dilakukan pemeriksaan terhadap keduanya, Edy Tarigan mengaku memperoleh upah sebesar 18 % dari hasil penjualan dan Masmur memperoleh imbalan sebesar 6 % dari omzet sebagai tukang antar jemput rekapan togel. Barang bukti yang disita berupa uang tunai senilai Rp 205 ribu, 3 blok kupon togel dan 1 buah pulpen.

Kapolres Karo, AKBP Viktor Togi Tambunan, Sik didampingi Kasat Reskrim, AKP Martua Manik SH MH kepada sejumlah wartawan, Rabu (5/11) mengatakan, saat ini seluruh tersangka sudah dilakukan penahanan di sel tahanan Mapolres Karo. Seluruh tersangka melanggar pasal 303 Subs 303 Bis KUHP. (nan)