BINJAI-
Penggerebekan
bandar sabu di rumah Jalan Danau Batur, Kel Sumber Mulyo Rejo, Kec Binjai
Timur, kemarin (4/11) menyisakan cerita pilu. Dua anak tersangka yang masih
ingusan, terisak tangis bergantian memeluk ayahnya yang diboyong petugas.
Informasi
dihimpun, penggerebekan kali ini bukan dilakukan polisi. Melainkan personil Sat
Intel Kodim 0203/ Langkat. Hanya hitungan menit dan tanpa kewalahan, petugas
menciduk empat pelaku.
Mereka adalah
Hendra Budiarto (47) selaku pemilik rumah, Thomson Hutabarat alias Boy (37)
warga Jl Dr Wahidin Km 19, Dusun X, Kel Sumber Mulyorejo, Kec Binjai Timur yang
bertindak sebagai kurir dan Suhendra (31) warga Jl Umar Baki, Kel Payaroba, Kec
Binjai Barat serta Rasmi Ginting (34) warga Jl Medan Binjai Km 10,5, Kec
Sunggal, Kab Deliserdang.
Operasi yang
dilakukan petugas intel berpakaian preman itu, dipimpin langsung oleh Dan Unit
Lettu (Ifn) Gandi Novi Hartato. Selain mengamankan keempat tersangka, tim juga
menyita barang bukti berupa sabu-sabu seberat 84,57 gram senilai Rp85 juta, 21
gram daun ganja, satu timbangan elektrik, 3 bong, 6 mancis, 4 buah hape, 2
lembaran pecahan 2 dolar, 1 lembar 100 yen, uang kas Rp1.083.000, serta tiga
sepeda motor.
Penangkapan itu
berawal dari adanya informasi yang diterima Unit Intel Kodim 0203/ Langkat,
soal aktifitas ilegal para tersangka. Setelah lokasi dikepung, pintu didobrak.
Setelah para
pelaku diserahkan ke Sat Narkoba Polres Binjai, giliran polisi melakukan
pengembangan dengan kembali menyambangi rumah Thomson Hutabarat alias Boy pada
Selasa (4/11) sekitar pukul 15.00 WIB.
Sayangnya,
setelah setengah jam melakukan penggeledahan, Petugas tidak menemukan barang
bukti lain. Di sinilah drama keluarga ini menjadi pemandangan yang memilukan.
Lantaran
melihat ayah mereka diboyong petugas, Rizky (6) dan kakaknya, Lisa (7),
menangis tersedu-sedu. Oleh polisi, keduanya pun diperbolehkan untuk bertemu
terakhir kalinya sebelum Boy dijebloskan ke penjara.
Amatan
wartawan, awalnya Rizky yang dipersilahkan masuk ke dalam mobil yang mengangkut
Boy. Spontan keduanya tampak menangis dan Rizky pun memeluknya.
Sedangkan Boy
yang tidak sanggup menahan air mata, hanya bisa terus menangis. Sebab keinginannya
untuk memeluk tubuh mungil sang bocah tak bisa. Sebab tangannya terbelenggu
borgol.
Setelah
beberapa menit memeluk ayahnya, Rizky diturunkan dari mobil oleh petugas.
Selanjutnya giliran kakaknya, Lisa yang diberi kesempatan. Dengan tangan mungilnya
dan seakan tidak ingin kehilang sang ayah, Lisa langsung memeluk tubuh Boy
dengan erat.
Dalam
kesempatan itu, Boy sempat mengucapkan salam perpisahan kepada kedua anaknya
yang masih kecil ini agar menjaga diri baik-baik. "Maafkan ayah. Ayah
sangat menyesal. Jaga diri kalian baik-baik anakku. Maafkan ayah," ucap
Boy sembari melepas pelukan putrinya itu dan iringan mobil pun pergi
meninggalkan kediaman Boy, disambut isak tangis dan lambaian tangan keluarga.
>> Bandarnya Lolos
Ketika terjadi
penggerebekan itu, ternyata sang bandar bernama Jack yang selama ini diduga
sudah malang
melintang mengedarkan sabu-sabu, sempat berpapasan dengan petugas. "Paling
lima menit usai
Jack mengantar barang ke sini. Kalau petugas kenal, pasti Jack sudah
diamankan," aku keempat tersangka.
Kata Boy, dia
baru dua bulanan ini menjadi kurir yang mengedarkan barang Jack. "Sumpah
demi anakku, baru 2 bulan ini aku menjualkan barang punya Jack. Tapi kalau
makai, sudah 4 bulan," terang pria memiliki tato gambar burung elang di
dada kirinya ini.
Dijelaskannya,
selama mengedarkan sabu-sabu itu, pria berprofesi sebagai sopir angkot ini cuma
mengantarkan barang-barang pesanan. "Kalau Jack nelpon suruh antar barang
baru aku antar. Semua pembeli selalu berhubungan sama dia (Jack-red) melalui
hape. Tapi aku yang mengatar langsung ke pembeli. Jadi antara Jack dan pembeli
tidak langsung ketemu," terang pria berambut pelontos ini.
Terpisah
Kapolres Binjai AKBP Marcellino Sampouuw SH Sik melalui Kasubag Humas AKP Y
Sembiring didampingi Kasat Narkoba AKP PS Simbolon mengakui, kalau selama
memang nama Jack, sudah menjadi target operasi mereka. Namun, pria yang
diketahui memiliki tubuh kurus dan berkulit hitam ini licin dan tidak
menggunakan tanganya untuk bertransaksi.
"Tinggal
menunggu waktu saja bagi para bandar. Intinya, kita berusaha bekerja keras
memberantas peredaran narkotika. Siapun dan apapun profesinya, jika memang
terlibat narkotika siap-siap kita jebloskan ke dalam penjara," terang PS
Simbolon.
"Kita
khususnya saya sangat mengapresiasi sekali kerjasama masyarakat dengan
memberikan informasi ini. Kita harapkan kota
ini lebih aman dan nyaman lagi dan terbebas dari narkoba. Sesuai selogan dan
moto kita selaku unsur muspida untuk sama-sama berjihad memberantas segala
jenis narkoba," ujar Dandim 0203/ Langkat Letkol Inf Agusman Heri dalam
kesempatan terpisah.(bam)
No comments:
Post a Comment