Wednesday, November 5, 2014

Kurir Sabu Menangis di Pelukan Anak

BINJAI-
Penggerebekan bandar sabu di rumah Jalan Danau Batur, Kel Sumber Mulyo Rejo, Kec Binjai Timur, kemarin (4/11) menyisakan cerita pilu. Dua anak tersangka yang masih ingusan, terisak tangis bergantian memeluk ayahnya yang diboyong petugas.
Informasi dihimpun, penggerebekan kali ini bukan dilakukan polisi. Melainkan personil Sat Intel Kodim 0203/ Langkat. Hanya hitungan menit dan tanpa kewalahan, petugas menciduk empat pelaku.
Mereka adalah Hendra Budiarto (47) selaku pemilik rumah, Thomson Hutabarat alias Boy (37) warga Jl Dr Wahidin Km 19, Dusun X, Kel Sumber Mulyorejo, Kec Binjai Timur yang bertindak sebagai kurir dan Suhendra (31) warga Jl Umar Baki, Kel Payaroba, Kec Binjai Barat serta Rasmi Ginting (34) warga Jl Medan Binjai Km 10,5, Kec Sunggal, Kab Deliserdang.
Operasi yang dilakukan petugas intel berpakaian preman itu, dipimpin langsung oleh Dan Unit Lettu (Ifn) Gandi Novi Hartato. Selain mengamankan keempat tersangka, tim juga menyita barang bukti berupa sabu-sabu seberat 84,57 gram senilai Rp85 juta, 21 gram daun ganja, satu timbangan elektrik, 3 bong, 6 mancis, 4 buah hape, 2 lembaran pecahan 2 dolar, 1 lembar 100 yen, uang kas Rp1.083.000, serta tiga sepeda motor.
Penangkapan itu berawal dari adanya informasi yang diterima Unit Intel Kodim 0203/ Langkat, soal aktifitas ilegal para tersangka. Setelah lokasi dikepung, pintu didobrak.
Para pelaku sempat melawan dan berusaha melarikan diri. Akibat kegaduhan itu, barang bukti pun berserakan di lantai rumah permanen ini. Tapi petugas berhasil mengendalikan suasana dan melumpuhkan mereka.
Setelah para pelaku diserahkan ke Sat Narkoba Polres Binjai, giliran polisi melakukan pengembangan dengan kembali menyambangi rumah Thomson Hutabarat alias Boy pada Selasa (4/11) sekitar pukul 15.00 WIB.
Sayangnya, setelah setengah jam melakukan penggeledahan, Petugas tidak menemukan barang bukti lain. Di sinilah drama keluarga ini menjadi pemandangan yang memilukan.
Lantaran melihat ayah mereka diboyong petugas, Rizky (6) dan kakaknya, Lisa (7), menangis tersedu-sedu. Oleh polisi, keduanya pun diperbolehkan untuk bertemu terakhir kalinya sebelum Boy dijebloskan ke penjara.
Amatan wartawan, awalnya Rizky yang dipersilahkan masuk ke dalam mobil yang mengangkut Boy. Spontan keduanya tampak menangis dan Rizky pun memeluknya.
Sedangkan Boy yang tidak sanggup menahan air mata, hanya bisa terus menangis. Sebab keinginannya untuk memeluk tubuh mungil sang bocah tak bisa. Sebab tangannya terbelenggu borgol.
Setelah beberapa menit memeluk ayahnya, Rizky diturunkan dari mobil oleh petugas. Selanjutnya giliran kakaknya, Lisa yang diberi kesempatan. Dengan tangan mungilnya dan seakan tidak ingin kehilang sang ayah, Lisa langsung memeluk tubuh Boy dengan erat.
Dalam kesempatan itu, Boy sempat mengucapkan salam perpisahan kepada kedua anaknya yang masih kecil ini agar menjaga diri baik-baik. "Maafkan ayah. Ayah sangat menyesal. Jaga diri kalian baik-baik anakku. Maafkan ayah," ucap Boy sembari melepas pelukan putrinya itu dan iringan mobil pun pergi meninggalkan kediaman Boy, disambut isak tangis dan lambaian tangan keluarga.
>> Bandarnya Lolos
Ketika terjadi penggerebekan itu, ternyata sang bandar bernama Jack yang selama ini diduga sudah malang melintang mengedarkan sabu-sabu, sempat berpapasan dengan petugas. "Paling lima menit usai Jack mengantar barang ke sini. Kalau petugas kenal, pasti Jack sudah diamankan," aku keempat tersangka.
Kata Boy, dia baru dua bulanan ini menjadi kurir yang mengedarkan barang Jack. "Sumpah demi anakku, baru 2 bulan ini aku menjualkan barang punya Jack. Tapi kalau makai, sudah 4 bulan," terang pria memiliki tato gambar burung elang di dada kirinya ini.
Dijelaskannya, selama mengedarkan sabu-sabu itu, pria berprofesi sebagai sopir angkot ini cuma mengantarkan barang-barang pesanan. "Kalau Jack nelpon suruh antar barang baru aku antar. Semua pembeli selalu berhubungan sama dia (Jack-red) melalui hape. Tapi aku yang mengatar langsung ke pembeli. Jadi antara Jack dan pembeli tidak langsung ketemu," terang pria berambut pelontos ini.
Terpisah Kapolres Binjai AKBP Marcellino Sampouuw SH Sik melalui Kasubag Humas AKP Y Sembiring didampingi Kasat Narkoba AKP PS Simbolon mengakui, kalau selama memang nama Jack, sudah menjadi target operasi mereka. Namun, pria yang diketahui memiliki tubuh kurus dan berkulit hitam ini licin dan tidak menggunakan tanganya untuk bertransaksi.
"Tinggal menunggu waktu saja bagi para bandar. Intinya, kita berusaha bekerja keras memberantas peredaran narkotika. Siapun dan apapun profesinya, jika memang terlibat narkotika siap-siap kita jebloskan ke dalam penjara," terang PS Simbolon.

"Kita khususnya saya sangat mengapresiasi sekali kerjasama masyarakat dengan memberikan informasi ini. Kita harapkan kota ini lebih aman dan nyaman lagi dan terbebas dari narkoba. Sesuai selogan dan moto kita selaku unsur muspida untuk sama-sama berjihad memberantas segala jenis narkoba," ujar Dandim 0203/ Langkat Letkol Inf Agusman Heri dalam kesempatan terpisah.(bam)

No comments:

Post a Comment