Thursday, November 6, 2014

Pulang dari Klinik, Matondang Tewas

MEDAN-
Seketika, warga Jl Jamin Ginting Medan dihebohkan atas ditemukannya jenasah seorang pria terbaring dengan tangan menggenggam pelastik asoi yang berisikan obat sesak nafat.
Temuan menggemparkan ini tepatnya terjadi di depan Pegagan Selaras Percetakan dan Perdagangan Umum di simpang Jl Jamin Ginting No 583/ Jl Pasar Baru Medan, Selasa (4/11) dinihari.
Usai dilakukan penyelidikan oleh petugas kepolisian, jenasah tersebut ternyata adalah Supriadi matondang (47) warga Lingkungan 3 Pajak Inpres, Kel. Kuta Kota Cane, Kec Babussalam, Kab Aceh Tenggara.
Informasi yang dihimpun kru koran ini di lokasi kejadian, penemuan tersebut pertama kali dilihat warga yang tengah melintas. Saat itu, warga mengira kalau jenasah Supriadi merupakan korban pembunuhan yang dibuang tepat di depan Jl Pasar Baru Medan.
Melihat hal tersebut, warga akhirnya mengerumuni jenasah yang kala itu mengenakan kaos kerah belang-belang warna kuning, putih, dan hitam. Dari sekian banyak warga, akhirnya ada seorang yang mengenalnya.
"Saat itu, salah seorang warga mengatakan kalau korban baru saja pulang berobat dari Klinik Mama Vina. Makanya, kita pun mendatangi klinik tersebut dan menanyakan langsung kepada bidannya," ucap Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Oscar S Setjo saat ditemui di RS Bayangkara Medan.
Lebih lanjut, bebernya, saat itu bidan mengaku kalau korban mengeluh kepadanya kalau dirinya menderita sesak nafas. Maka itu, korban pun diberikan bidan tersebut 3 resep obat. "Setelah kita periksa, obatnya memang benar obat sesak nafas, alergi dan sesak. Dan masa ekspaiditnya, sampai tahun 2017," ungkanya.
Usai penemuan tersebut, petugas pun kemudian membawa korban ke RS Bayangkara Medan yang berada di Jl Wahid Hasyim Medan. Di rumah sakit polisi tersebut, diketahui kalau korban merupakan supir travel. "Kita telah menghubungi keluarganya. Namun sampai saat ini belum diketahui apa penyebab matinya korban," cetusnya.
Pasalnya, beber Oscar, dari hasil autopsi tersebut tidak ada ditemukan luka tikaman di tubuh korban. "Kita hanya temukan di kepala dan hidung saja. Tapi, dokter jaga bilang luka di wajahnya itu tidak mungkin menyebabkan kematian. Lantaran lukanya tidak mengganggu saraf fatal," pungkasnya.
Namun ada yang janggal dari keterangan pihak keluarga yanhg mendatangi rumkit tersebut. Kata mereka, selama ini korban tidak ada menderita penyakit. "Tidak ada penyakit bang. Makanya kita minta supaya diperiksa obatnya itu," ungkap perempuan yang mengenakan jaket lea tersebut. (ind)

No comments:

Post a Comment