Seketika, warga
Jl Jamin Ginting Medan dihebohkan atas ditemukannya jenasah seorang pria
terbaring dengan tangan menggenggam pelastik asoi yang berisikan obat sesak
nafat.
Temuan
menggemparkan ini tepatnya terjadi di depan Pegagan Selaras Percetakan dan
Perdagangan Umum di simpang Jl Jamin Ginting No 583/ Jl Pasar Baru Medan,
Selasa (4/11) dinihari.
Usai dilakukan
penyelidikan oleh petugas kepolisian, jenasah tersebut ternyata adalah Supriadi
matondang (47) warga Lingkungan 3 Pajak Inpres, Kel. Kuta Kota Cane, Kec
Babussalam, Kab Aceh Tenggara.
Informasi yang
dihimpun kru koran ini di lokasi kejadian, penemuan tersebut pertama kali
dilihat warga yang tengah melintas. Saat itu, warga mengira kalau jenasah
Supriadi merupakan korban pembunuhan yang dibuang tepat di depan Jl Pasar Baru
Medan.
Melihat hal
tersebut, warga akhirnya mengerumuni jenasah yang kala itu mengenakan kaos
kerah belang-belang warna kuning, putih, dan hitam. Dari sekian banyak warga,
akhirnya ada seorang yang mengenalnya.
"Saat itu,
salah seorang warga mengatakan kalau korban baru saja pulang berobat dari
Klinik Mama Vina. Makanya, kita pun mendatangi klinik tersebut dan menanyakan
langsung kepada bidannya," ucap Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu
Oscar S Setjo saat ditemui di RS Bayangkara Medan .
Lebih lanjut,
bebernya, saat itu bidan mengaku kalau korban mengeluh kepadanya kalau dirinya
menderita sesak nafas. Maka itu, korban pun diberikan bidan tersebut 3 resep
obat. "Setelah kita periksa, obatnya memang benar obat sesak nafas, alergi
dan sesak. Dan masa ekspaiditnya, sampai tahun 2017," ungkanya.
Usai penemuan
tersebut, petugas pun kemudian membawa korban ke RS Bayangkara Medan yang
berada di Jl Wahid Hasyim Medan .
Di rumah sakit polisi tersebut, diketahui kalau korban merupakan supir travel.
"Kita telah menghubungi keluarganya. Namun sampai saat ini belum diketahui
apa penyebab matinya korban," cetusnya.
Pasalnya, beber
Oscar, dari hasil autopsi tersebut tidak ada ditemukan luka tikaman di tubuh
korban. "Kita hanya temukan di kepala dan hidung saja. Tapi, dokter jaga
bilang luka di wajahnya itu tidak mungkin menyebabkan kematian. Lantaran
lukanya tidak mengganggu saraf fatal," pungkasnya.
Namun ada yang
janggal dari keterangan pihak keluarga yanhg mendatangi rumkit tersebut. Kata
mereka, selama ini korban tidak ada menderita penyakit. "Tidak ada
penyakit bang. Makanya kita minta supaya diperiksa obatnya itu," ungkap
perempuan yang mengenakan jaket lea tersebut. (ind )
No comments:
Post a Comment