Tuesday, December 2, 2014

Rebutan Tanah Garapan, Dua Kubu Bacok-bacokan



MEDAN - Bentrok akibat rebutan tanah garapan seakan tak ada habisnya. Kali ini terjadi di lahan eks HGU PTPN II, tepatnya di Jalan Jermal 11, Keramat Kuda, Kecamatan Percut Sei Tuan. Dua kubu yang bersengketa saling bacok, Minggu (30/11) malam.
Akibat pertikaian itu, situasi menjadi begitu mencekam. Sampai-sampai jalan seputar lokasi menjadi sepi. Warga yang biasanya masih mau nongkrong di beberapa tempat, memilih bersembunyi di rumah masing-masing.
Informasi yang dihimpun di Polsek Percut Sei Tuan, perseteruan dua kubu tersebut, dipicu perebutan lahan seluas 2 hektar. Beberapa saksi mata mengatakan, kejadian itu awalnya akibat beberapa oknum pria mengendarai mobil Toyota Avanza dan sepeda motor menyerang posko penjagaan di sekitar lahan tersebut.
Mendapat serangan, mereka yang berada di posko pun kabur dan memanggil warga yang lain yang juga menggarap. Akibatnya, terjadilah bentrokan lantaran keduanya saling serang.
"Awalnya datang orang itu naik mobil Avanza dan beberapa kereta. Ada sekitar 20-an orang menyerang. Mereka bawa kelewang, makanya kami lari, trus memanggil kawan-kawan. Begitu jumpa, ya mainlah jadinya," ujar Yoyok salah seorang penggarap.
Akibat dari bentrokan tersebut, sedikitnya 3 pemuda luka terkena bacokan. Mereka dirawat di Rumah Sakit Harapan Mama. Di antaranya, Yusuf Prianto (36) mendapat 10 jahitan di kepala, Ilham (38) luka di tangan akibat senjata tajam, Khairum Muhar (50) luka lebam karena dipukuli.
Ketiganya merupakan penggarap yang tinggal di Jalan Jermal 11. Setelah dirawat beberapa jam di rumah sakit itu, mereka langsung diperbolehkan pulang.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung Sik, membenarkan peristiwa tersebut dan mengatakan tidak ada korban jiwa dalam bentrokan. Hanya saja beberapa orang menderita luka-luka ringan.
"Ada korban luka saja. Kalau yang tewas tidak ada. Bentrokan dipicu perebutan lahan dan belum ada yang kita amankan. Namun beberapa saksi sudah kita periksa," ujar Kompol Ronald Sipayung Sik.
Sementara itu, dari keterangan beberapa saksi yang berhasil ditemui awak koran ini mengatakan, ketua dari kubu yang menyerang penggarap itu, bermarga Simbolon. Awalnya kawanan itu menghadiri pelantikan OKP di Kecamatan Medan Polonia.
Setelah itu, Simbolon Cs membawa beberapa anggotanya untuk menyerang lahan garapan tersebut karena mengklaim kalau lahan garapan tersebut dulu adalah miliknya.
"Orang Simbolon yang menyerang kami, Pak. Dia klaim tanah yang 2 hektar itu miliknya. Dulunya, dia pernah juga menggarap di sini. Tapi sudah lama gak menggarap lagi. Sekarang kok dia mau ngambil alih lagi?" ungkap Roni salah seorang penggarap.
Sementara itu beberapa anggota Simbolon yang didatangi awak koran ini mengatakan, lahan tersebut dulunya merupakan garapan dari ketua  mereka. Namun karena tidak diurus, akhirnya diambil alih oleh pihak penggarap. Meski beberapa kali diadakan diplomasi, namun tetap ditolak hingga akhirnya cara terakhir pun ditempuh mereka.
"Udah capek kami dan si bos bicara baik-baik sama mereka. Tapi mereka bandal. Malah menantang. Makanya kami datangi. Rupanya terjadilah bentrokan itu," ujar Anto salah seorang anggota Simbolon.
Simbolon sendiri tidak dapat dikonfirmasi karena keberadaannya sampai saat ini belum diketahui. Sementara itu pihak penggarap sudah membuat laporan ke Polsek Percut Sei Tuan. Polisi pun sudah menyita parang dan beberapa senjata tajam lainnya, namun belum mengamankan para penyerang.(mri)

No comments:

Post a Comment