SIMALUNGUN -
Ketangkap mencuri aset Pemkab Simalungun dari Jalan Asahan KM 5, Senin (1/12),
Sampe Siahaan (43) petugas Satpam di SMP Negeri 7, Jalan Sisingmangaraja,
Kecamatan Siantar Utara diamankan oleh Polsek Bangun.
Saat
diwawancarai METRO SIANTAR,grup POSMETRO, warga Jalan Tangki, Lorong 20, Kel
Naga Pita, Kec Siantar Martoba ini mengatakan, dalam aksi pencurian di Eks
Dinas Kesehatan itu, bukan cuma dirinya seorang. Tetapi ada ada 3 lagi, namun
keburu melarikan diri.
Bapak satu anak
ini mengatakan, sebelumnya dia pernah bertugas jaga malam di Kantor Infokom
Simalungun. Namun setelah instansi itu pindah ke Raya, dia hanya fokus
menjalankan tugasnya di SMP Negeri 7 Siantar.
Nah, sewaktu
jaga malam di Kantor Infokum, dia melihat ada beberapa Aset Pemkab Simalungun
yang digelontorkan di Eks Dinas Kesehatan. Kondisi asset itu sendiri katanya
sudah seperti barang ronsokan.
Berawal dari
itu, Minggu (30/11) kemarin, dia mengajak tiga temannya warga Parluasan, antara
lain, Kancil, Sitomurang dan satunya lagi bermarga Tambunan. Mereka pergi ke
lokasi untuk mengambil aset berupa mobil L-300.
“Sebelum
memotong bangkai mobil itu, aku sempat bertanya kepada warga yang ada di
sekitar lokasi. Katanya banyak masyarakat yang sudah mengambil barang –barang
dari Eks Dinas Kesehatan tersebut,” kata Sampe.
Mendapat
keterangan demikian, Sampe pun nekad menyewa blander las mini, oksigen ukuran
10 Kg, dan LPG 3 Kg milik si Kancil seharga Rp200 ribu. Peralatan ini dipakai
untuk memotong bangkai L-300 tersebut.
Lebih lanjut
diterangkan Sampe, sebelum ditangkap polisi, mulai pukul 10.00 WIB sampai 17.00
WIB pada Minggu itu, dia bersama tiga temannya sudah sempat memotong satu unit
bangkai mobil berlogo Dinas Kesehatan.
Besi tua
tersebut, diangkut memakai becak motor sebanyak empat trip dan trip terakhir
diangkut memakai mobil Pic Up. Besi tua itu mereka jual ke pengumpulan barang
bekas di Jalan Toras, simpang Jalan Sisingamangaraja senilai Rp1,250 juta.
“Hasil penjualan itu belum sempat kami bagi, dan uangnya sudah dibawa kabur
sama si Kancil,” terang Sampe.
Lebih rinci
disampaikan Sampe, bapak yang mengaku sudah 10 tahun menjadi Satpam di SMP
Negeri 7 itu, harga besi tua untuk jenis potongan bangkai mobil terbagi dua.
Bagian sexi per
kilonya Rp3000 sedangkan bagian kabin Rp2500. Katanya sebelum sexi dan kabin
mobil mereka cincang, diketahui mesin dan ke empat roda sudah tidak ada.
Dia nekad
mencuri, karena gaji sebagai Satpam di SMP Negeri 7, Jalan Sisingamangaraja
Keluarahaan Sigulang-gulang, Kecamatan Siantar Utara. Hasil curian tersebut
rencananya untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari.
“Kerja dari jam
7 pagi sampai jam 1 siang, gaji yang kuterima hanya Rp600 ribu, dan sebagai
sampingan, tiap pulang dari sekolah aku juga sering mencari besi tua dari
bengkel-bengkel mobil,” terang Sampe.
Bagaimana bisa
tertangkap? Sore itu, sewaktu penjaga malam Eks Dinas Kesehatan datang, penjaga
itu bertanya kepada Kancil, “Siapa yang menyuruh memotong bangkai mobil-mobil
itu?”
Kancil
menjawab, “disuruh pak Sampe”.
Tak berapa
kemudian, beberapa orang personil Polsek Bangun turun ke lapangan dan langsung menangkap
Sampe, sedangkan tiga orang temannya yang lain berhasil melarikan diri.
“Memang lagi
apes, karena kulihatnya bangkai mobil itu sudah ditumbuhi rumput liar makanya
aku berani mengambil. Eh rupanya kena tangkap,” sial Sampe.
Kapolsek Bangun
AKP Hatopan Silitonga melalui Kanit Reskrim IPDA Erwin yang dikonfirmasi,
membenarkan adanya penangkapan terhadap Sampe Siahaan, pelaku kasus pencurian.
Untuk proses
lebih lanjut, saat pihaknya sudah meminta keterangan tersangka dan mengamankan
barang bukti berupa potongan mobil dinas kesehatan. Sedangkan tiga orang teman
pelaku yang katanya ikut mencuri di tempat dan waktu yang sama sudah di
tetapakan menjadi daftar pencarian orang (DPO).
“Sesuai hasil
olah TKP, Sampe Siahaan terbukti melakukan perbuatan pencurian dan sekarang
tersangka sudah di tahan di RTP Polsek Bangun,” ujar IPDA Erwin, Senin (1/12).
(end/smg)
No comments:
Post a Comment