Friday, December 5, 2014

Puluhan Guru SDN 107393 Laporkan Kasek 'Nakal'



 LUBUKPAKAM - Puluhan guru SD Negeri 107393 Diski mendatangi Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Deliserdang, Jumat (5/12) siang.
Kedatangan para pendidik itu adalah untuk melaporkan Elisabet Ginting, kepala sekolah (kasek) mereka terkait kinerja yang dianggap telah menyalah.
Laporan tertulis para oknum guru yang ditujukan kepada Kadisdikpora, disebutkan kalau Elisabet sering berbicara tidak sopan kepada para guru di depan murid. Kasek juga telah melakukan pungutan liar (pungli) terhadap murid yang pindah dari sekolah lain.
Keterangan Sagin, Ketua Komite SDN 107393, ada 4 murid yang baru pindah ke sekolah yang dipimpin Elisabet. Masing-masing siswa baru tersebut dipatok biaya sebesar Rp 600 ribu.
“Ada satu siswa lagi yang baru pindah tapi tidak jadi dikenakan biaya karena pungli yang dilakukan (kasek-red) sudah ketahuan,” sebut Sagin.
Menurutnya, sejak Elisabet memimpin SDN 107393, Maret lalu, sekolah sudah mendapat dana bantuan operasional sekolah (BOS) sebanyak dua kali, berkisar Rp 44 dan Rp 50 juta.
Namun, kata Sagin, Elisabet tidak pernah melibatkan komite sekolah maupun guru lainnya untuk musyawarah penggunaan dana BOS.
Dikatakannya, rehab tiga ruang belajar juga tersendat-sendat karena tukang yang dipekerjakan hanya dua orang, itu pun jarang bekerja karena pembayaran gajinya tersendat-sendat.
Bukan itu saja, beber Sagin, saat proses belajar mengajar di sekolah, Elisabet juga memerintahkan 10 orang murid mengangkat tanah timbun untuk menimbun halaman sekolah dan rumah dinas yang akan ditempati kepala sekolah.
Masih jelasnya, dugaan penyimpangan yang lain, Elisabet juga melakukan pemaksaan terhadap murid untuk membeli baju batik seharga Rp 65 ribu. Padahal, kata Sagin, harga modal pembeliannya hanya sebesar Rp 35 ribu.
 “Saya kan wali kelas. Murid ku ada 30 orang. Jadi Elisabet memberikan baju batik sebanyak 30 pcs untuk murid. Namun pembayarannya langsung potong gaji seluruhnya. Padahal diantara murid itu masih ada yang belum membayar atau ada yang mencicil. Kadang aku jadi nombok karena gaji ku langsung dipotong seluruhnya oleh Elisabet untuk pelunasan baju batik murid,” beber DB, salah seorang guru.
Sekretaris Disdikpora Deliserdang, Idris berjanji kalau pihaknya akan menyelesaikan laporan para guru tersebut.
“Serahkan saja ke dinas, akan beres itu. Berikan kami waktu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut karena masih banyak masalah yang harus diselesaikan bukan hanya masalah ini saja,” jawab Idris.
Terpisah, Elisabet saat dikonfirmasi via seluler hanya menjawab tidak tahu dan lansgung mematikan ponselnya. (man/rul)

No comments:

Post a Comment