MEDAN - Tak terima
ditodong tembak dengan Softgun, P Ambarita (43) pegawai Puskesmas Padangbulan
melaporkan RMS (33) ke Polsekta Medan Baru, Senin (1/12) pukul 15.00 WIB.
Informasi yang
dihimpun, siang itu RMS bersama ibunya datang ke Puskesmas Padangbulan untuk
membawa anaknya yang sedang sakit. Saat berobat, RMS yang diketahui warga Sei
Selayang tersebut, memarahi ibunya.
Melihat itu, P
Ambarita pun menasehati RMS agar tidak memarahi ibunya yang sudah renta. Namun
nasehat itu diacuh RMS. Bahkan RMS yang tak terima mengeluarkan Softgun dan
menodongkan kepada Ambarita.
Oleh
rekan-rekan Ambarita, pun langsung menghubungi petugas Polsek Medan Baru. “Tadi
aku lihat dia (RMS) mengeluarkan senjata dan mengarahkannya ke bapak
(Ambarita-red) itu. Dia bilang, tidak tahu kau siapa aku. Kutembak kau
nanti,”ujar salah seorang pegawai Puskesmas menirukan ucapan RMS saat menodong
Ambarita.
Hal itu pun
dibenarkan Kepala Puskesmas Padangbulan, dr Rehulina Ginting. Menurutnya, saat
itu RMS tampak marah karena tidak mendapatkan pelayanan kurang maksimal dari
pegawai Puskesmas.
"Ada memang tadi pegawai
kami ditodong senjata oleh keluarga pasien. Alasannya, karena pegawai tidak
memberikan pelayanan terbaik," terangnya.
Dikatakan
Rehulina, pihaknya bukan tidak memberi pelayanan terbaik. Namun saat itu,
Puskesmas yang dipimpinnya sedang melayani sekitar 100 pasien. "Kami beri
pelayanan kepada pasien. Hari Senin pasien membludak, makanya kami buat antrian
di Puskesmas,”jelasnya.
Menanggapi
laporan itu, Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru Iptu Oscar S Setdjo, mengatakan,
bahwa RMS tidak anggota Polri mau pun TNI. Soal kepemilikan Softgunnya masih
dalam pemeriksaan. "RMS bukan anggota, sekarang masih dalam
pemeriksaan," ujarnya. (bay)
No comments:
Post a Comment