Tuesday, December 2, 2014

Pegawai Puskesmas Diancam Tembak



 MEDAN - Tak terima ditodong tembak dengan Softgun, P Ambarita (43) pegawai Puskesmas Padangbulan melaporkan RMS (33) ke Polsekta Medan Baru, Senin (1/12) pukul 15.00 WIB.
Informasi yang dihimpun, siang itu RMS bersama ibunya datang ke Puskesmas Padangbulan untuk membawa anaknya yang sedang sakit. Saat berobat, RMS yang diketahui warga Sei Selayang tersebut, memarahi ibunya.
Melihat itu, P Ambarita pun menasehati RMS agar tidak memarahi ibunya yang sudah renta. Namun nasehat itu diacuh RMS. Bahkan RMS yang tak terima mengeluarkan Softgun dan menodongkan kepada Ambarita.
Oleh rekan-rekan Ambarita, pun langsung menghubungi petugas Polsek Medan Baru. “Tadi aku lihat dia (RMS) mengeluarkan senjata dan mengarahkannya ke bapak (Ambarita-red) itu. Dia bilang, tidak tahu kau siapa aku. Kutembak kau nanti,”ujar salah seorang pegawai Puskesmas menirukan ucapan RMS saat menodong Ambarita.
Hal itu pun dibenarkan Kepala Puskesmas Padangbulan, dr Rehulina Ginting. Menurutnya, saat itu RMS tampak marah karena tidak mendapatkan pelayanan kurang maksimal dari pegawai Puskesmas.
"Ada memang tadi pegawai kami ditodong senjata oleh keluarga pasien. Alasannya, karena pegawai tidak memberikan pelayanan terbaik," terangnya.
Dikatakan Rehulina, pihaknya bukan tidak memberi pelayanan terbaik. Namun saat itu, Puskesmas yang dipimpinnya sedang melayani sekitar 100 pasien. "Kami beri pelayanan kepada pasien. Hari Senin pasien membludak, makanya kami buat antrian di Puskesmas,”jelasnya.
Menanggapi laporan itu, Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru Iptu Oscar S Setdjo, mengatakan, bahwa RMS tidak anggota Polri mau pun TNI. Soal kepemilikan Softgunnya masih dalam pemeriksaan. "RMS bukan anggota, sekarang masih dalam pemeriksaan," ujarnya. (bay)

No comments:

Post a Comment