Thursday, December 4, 2014

PSK Tewas Usai Menggugurkan di Hotel



MEDAN - Rumor menggugurkan kandungan yang berakibat kematian RZ (28), cewek malam atau pekerja seks komersil (PSK) yang kerap mangkal di seputaran Jl. Gajah Mada Medan, ternyata bukan isapan jempol semata. Mak Moy, pemilik kos yang dihuni RZ di Jl. Sei Rokan, Kel. Babura, Kec. Medan Sunggal, mengakuinya.
"Kemarin pas dia dirawat di RSU Bunda Thamrin, disitulah dia sempat jujur. Katanya dia udah gugurkan kandungannya," jelas wanita yang memakai baju warna merah jambu ini saat ditemui di rumahnya, Rabu (3/12) sore.
Namun dirinya tidak mengetahui dimana korban melakukan aborsi tersebut. "Kemarin belum sempat aku tahu dimana gugurkannya, yang aku tahu cuma di hotel saja. Tapi nggak tau hotel mana, karena kondisinya saat itu lemah kali," ungkapnya.
"Aku juga gak tahu berapa bulan usia kandungannya, tapi belakangan ini kulihat dia bawaannya lemas aja. Sempat juga kutanya apa dia hamil, tapi dia ngakunya tidak," ungkapnya.
Menurutnya, selama 6 bulan ngekos, RZ tinggal dengan seorang pria warga Thailand. "Orang ini tinggal berdua aja sama laki-laki itu, katanya suaminya. Kalau nggak salah namanya Tom. Mereka pun nggak pernah ribut-ribut, adem-adem aja," terangnya. "Orangnya ini ramah, dan gampang bergaul. Kadang, yang ngantar laki-laki itu kerja pagi dan menjemputnya malam. Katanya kerja di hotel gitu," ujarnya.
Terpisah Kapolsek Medan Baru, Kompol Roni Sidabutar, saat dikonfirmasi mengenai hal ini mengaku kalau masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang membantu korban untuk menggugurkan kandungannya. "Kita masih kejar pelakunya," jelasnya.
"Untuk teman prianya itu, kita sudah periksa dan statusnya sebagai saksi," ujarnya. Namun saat ditanyai dimana lokasi pengguguran tersebut, dirinya belum bisa memberikan komentar. "Nanti dulu ya, kita kejar dulu pelakunya," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, RZ tewas setelah upaya pengguguran janinnya gagal. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kabar tewasnya korban diketahui setelah korban dirawat beberapa jam di RSUD dr Pirngadi Medan, akibat infeksi usai gagal menjalani proses pengguguran.
Mak Moy mengaku, Jumat (28/11), dia sempat melihat korban pergi dan seorang wanita yang dikenalnya bernama Ratna. "Jumat (28/11) pagi, aku lihat dia (Ratna) datang kemari. Karena kutahu dia wanita yang nggak baik  makanya ku usir dia. Tapi pas dia pergi, si RZ ini ngikuti dari belakang dan pergi nggak tahu kemana," jelas wanita yang memakai baju merah jambu ini.
Sorenya, sambung Mak Moy, korban pun pulang dengan keadaan pucat. "Sorenya dia pulang sendirian, mukanya pucat kali. Dan besoknya Sabtu, sempat kutanya sama dia, hamil atau tidak. Dibilangnya tidak hamil," terangnya. Namun karena tak kunjung keluar kamar, Minggu (30/11) malam, dirinya pun kemudian mencoba menggedor kamar kos korban dan menemukan korban dalam keadaan lemas. Dia lalu membawa korban ke RSU Bunda Thamrin di Jl. Sei Batang Hari Kec. Medan Baru.
"Aku curiga dengan dia, soalnya udah dua hari nggak keluar-keluar kamar. Terus kulihat, udah lemas dan pucat kali dia (korban), makanya langsung kubawa dia ke Bunda Thamrin," jelas ibu anak 6 ini saat ditemui di rumahnya. Dirinya pun mengatakan kalau korban sudah 6 bulan ngekos bersama dengan kekasihnya, yang diketahui merupakan warga negara Thailand.
"Dia (korban) di sini tinggal sama laki-laki dari warga negara Thailand. Laki-laki itu pun nggak pandai bahasa Indonesia," terangnya. Korban pun sempat mendapatkan pertolongan di RSU Bunda Thamrin, dan kemudian dirujuk ke RSUD dr Pirngadi Medan, Senin (1/12) pagi. Akhirnya mendapat kabar korban meninggal dunia, Senin (1/12) sore.
"Karena pas di Bunda Thamrin udah datang laki-laki itu, dan laki-laki itu lah yang membawa dia (korban) ke RSU Pirngadi. Dan di situ kami tidak tahu lagi kabarnya, baru sore harinya dapat kabar kalau sudah meninggal," ujarnya.
Sementara, menurut teman-temannya, yang berada di seputaran Jl. Gajah Mada, Kec. Medan Baru, mengatakan kalau korban sudah lama jadi PSK. "Kalau dia (korban) bang, udah lama lah jadi itu, dari umur 15 tahun kurasa," terang pria yang namanya tidak mau ditulis di koran. Lanjutnya kalau sepengetahuannya korban sudah pernah tiga kali hamil. "Selama aku kenal, udah tiga kali hamil dia (korban) kurasa. Tapi nggak tau aku dimana anaknya," jelasnya.
Saat ditanyai apakah ada keluarganya, dirinya mengaku kalau tidak mengetahui dimana alamat aslinya, lantaran pernah anaknya meninggal namun keluarganya tidak ada yang datang. "Pernah kemarin yang aku tahu anaknya meninggal, keluarganya gak ada yang datang. Aku pun nggak tahu dimana kampungnya, kalau anaknya pun nggak tau aku, kalau di sini dibilangnya dua, kalau bicara di sana dibilangnya tiga, nggak jelas juga," ujarnya.(bay/trg)

No comments:

Post a Comment