MEDAN - Rumor
menggugurkan kandungan yang berakibat kematian RZ (28), cewek malam atau
pekerja seks komersil (PSK) yang kerap mangkal di seputaran Jl. Gajah Mada
Medan, ternyata bukan isapan jempol semata. Mak Moy, pemilik kos yang dihuni RZ
di Jl. Sei Rokan, Kel. Babura, Kec. Medan Sunggal, mengakuinya.
"Kemarin
pas dia dirawat di RSU Bunda Thamrin, disitulah dia sempat jujur. Katanya dia
udah gugurkan kandungannya," jelas wanita yang memakai baju warna merah
jambu ini saat ditemui di rumahnya, Rabu (3/12) sore.
Namun dirinya
tidak mengetahui dimana korban melakukan aborsi tersebut. "Kemarin belum
sempat aku tahu dimana gugurkannya, yang aku tahu cuma di hotel saja. Tapi
nggak tau hotel mana, karena kondisinya saat itu lemah kali," ungkapnya.
"Aku juga
gak tahu berapa bulan usia kandungannya, tapi belakangan ini kulihat dia
bawaannya lemas aja. Sempat juga kutanya apa dia hamil, tapi dia ngakunya
tidak," ungkapnya.
Menurutnya,
selama 6 bulan ngekos, RZ tinggal dengan seorang pria warga Thailand.
"Orang ini tinggal berdua aja sama laki-laki itu, katanya suaminya. Kalau
nggak salah namanya Tom. Mereka pun nggak pernah ribut-ribut, adem-adem
aja," terangnya. "Orangnya ini ramah, dan gampang bergaul. Kadang, yang
ngantar laki-laki itu kerja pagi dan menjemputnya malam. Katanya kerja di hotel
gitu," ujarnya.
Terpisah
Kapolsek Medan Baru, Kompol Roni Sidabutar, saat dikonfirmasi mengenai hal ini
mengaku kalau masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang membantu korban
untuk menggugurkan kandungannya. "Kita masih kejar pelakunya,"
jelasnya.
"Untuk
teman prianya itu, kita sudah periksa dan statusnya sebagai saksi,"
ujarnya. Namun saat ditanyai dimana lokasi pengguguran tersebut, dirinya belum
bisa memberikan komentar. "Nanti dulu ya, kita kejar dulu pelakunya,"
tandasnya.
Sebelumnya
diberitakan, RZ tewas setelah upaya pengguguran janinnya gagal. Berdasarkan
keterangan yang dihimpun, kabar tewasnya korban diketahui setelah korban
dirawat beberapa jam di RSUD dr Pirngadi Medan, akibat infeksi usai gagal
menjalani proses pengguguran.
Mak Moy
mengaku, Jumat (28/11), dia sempat melihat korban pergi dan seorang wanita yang
dikenalnya bernama Ratna. "Jumat (28/11) pagi, aku lihat dia (Ratna)
datang kemari. Karena kutahu dia wanita yang nggak baik makanya ku usir dia. Tapi pas dia pergi, si
RZ ini ngikuti dari belakang dan pergi nggak tahu kemana," jelas wanita
yang memakai baju merah jambu ini.
Sorenya,
sambung Mak Moy, korban pun pulang dengan keadaan pucat. "Sorenya dia
pulang sendirian, mukanya pucat kali. Dan besoknya Sabtu, sempat kutanya sama
dia, hamil atau tidak. Dibilangnya tidak hamil," terangnya. Namun karena
tak kunjung keluar kamar, Minggu (30/11) malam, dirinya pun kemudian mencoba
menggedor kamar kos korban dan menemukan korban dalam keadaan lemas. Dia lalu
membawa korban ke RSU Bunda Thamrin di Jl. Sei Batang Hari Kec. Medan Baru.
"Aku
curiga dengan dia, soalnya udah dua hari nggak keluar-keluar kamar. Terus
kulihat, udah lemas dan pucat kali dia (korban), makanya langsung kubawa dia ke
Bunda Thamrin," jelas ibu anak 6 ini saat ditemui di rumahnya. Dirinya pun
mengatakan kalau korban sudah 6 bulan ngekos bersama dengan kekasihnya, yang
diketahui merupakan warga negara Thailand.
"Dia
(korban) di sini tinggal sama laki-laki dari warga negara Thailand. Laki-laki
itu pun nggak pandai bahasa Indonesia," terangnya. Korban pun sempat
mendapatkan pertolongan di RSU Bunda Thamrin, dan kemudian dirujuk ke RSUD dr
Pirngadi Medan, Senin (1/12) pagi. Akhirnya mendapat kabar korban meninggal
dunia, Senin (1/12) sore.
"Karena
pas di Bunda Thamrin udah datang laki-laki itu, dan laki-laki itu lah yang
membawa dia (korban) ke RSU Pirngadi. Dan di situ kami tidak tahu lagi
kabarnya, baru sore harinya dapat kabar kalau sudah meninggal," ujarnya.
Sementara,
menurut teman-temannya, yang berada di seputaran Jl. Gajah Mada, Kec. Medan
Baru, mengatakan kalau korban sudah lama jadi PSK. "Kalau dia (korban)
bang, udah lama lah jadi itu, dari umur 15 tahun kurasa," terang pria yang
namanya tidak mau ditulis di koran. Lanjutnya kalau sepengetahuannya korban
sudah pernah tiga kali hamil. "Selama aku kenal, udah tiga kali hamil dia
(korban) kurasa. Tapi nggak tau aku dimana anaknya," jelasnya.
Saat ditanyai
apakah ada keluarganya, dirinya mengaku kalau tidak mengetahui dimana alamat
aslinya, lantaran pernah anaknya meninggal namun keluarganya tidak ada yang
datang. "Pernah kemarin yang aku tahu anaknya meninggal, keluarganya gak
ada yang datang. Aku pun nggak tahu dimana kampungnya, kalau anaknya pun nggak
tau aku, kalau di sini dibilangnya dua, kalau bicara di sana dibilangnya tiga,
nggak jelas juga," ujarnya.(bay/trg)
No comments:
Post a Comment