Sunday, December 28, 2014

Rem Blong, Kijang Kapsul Seruduk Rumah Warga

  
Mobil yang nyeruduk rumah warga.
SIBOLGA - Toyota Kijang kapsul bernomor polisi BB 1622 LB yang dikemudikan Masrul Pasaribu (61), Jumat (26/12) sekira pukul 21.35 WIB, menyeruduk rumah warga di Jalan Gereja, Lingkungan II, Kelurahan Angin Nauli, Kec Sibolga Utara. Peristiwa yang membuat sang sopir terpaksa dilarikan ke rumah sakit itu, gara-gara remnya tiba-tiba blong.
   Pengemudi yang tinggal di Jalan Jubileum, Kelurahan Angin Nauli, Kecamatan Sibolga Utara itu mengatakan, ia tiba-tiba saja kehilangan kendali setelah kakinya merasakan remnya blong, hingga sejurus kemudian mobilnya sudah menyeruduk rumah warga.
   Seorang warga bermarga Manalu (50) yang membawa korban ke Rumah Sakit FL Tobing Sibolga mengatakan, dirinya kaget melihat sebuah mobil melaju sangat kencang dari arah atas Aek Garut Kelurahan yang sama.
   Namun saat melihat nomor polisi mobil tersebut, ia pun langsung berlari mengejarnya. Sebab, Manalu sangat mengenal kendaraan tersebut dan sudah menduga kalau pengemudinya adalah Masrul Pasaribu.
   "Terkejut aku melihat kecepatan mobil itu. Tapi setelah kulihat nomor platnya langsung kukejar. Karena aku tahu kalau bapak ini yang membawanya," terang Manalu ditemui di ruang IGD mendampingi Pasaribu, Jumat (26/12).
   Tiba di lokasi kejadian, lanjut Manalu, ia langsung membuka pintu mobil yang telah menghantam tembok pembatas rumah dan nyaris mengambrukkan dinding sebuah bangunan tempat tinggal milik marga Siahaan.
   Ia melihat Masrul sudah lemas tak bersuara dan tersungkur di bawah setir mobil. Dengan cekatan ia bersama warga lainnya mengeluarkan korban dari dalam mobil dan langsung melarikannya ke rumah sakit guna mendapat pertolongan medis.
   "Gak kurasakan lagi sakit waktu mengejar dia (Pasaribu), dadaku terhantam ke pagar. Kubuka pintunya, kulihat dia sudah tersungkur dibawa setir mobil itu. Langsung kubawa ke rumah sakit. Untung ada tembok pembatas rumah itu, kalau nggak pasti sudah hancur tembok rumah marga Siahaan itu dihantamnya," ujarnya.
   Sementara Masrul, yang diwawancarai di ruang IGD rumah sakit, membenarkan kejadian tersebut. Katanya, penyebabnya karena rem mobilnya itu blong. "Dari rumah tadi mulai kurasakan kosong remnya. Karena jalannya menurun terjal, akhirnya kuluruskan saja," ungkap Masrul.
   Diterangkannya, sebelumnya, ia bersama keluarganya baru saja tiba dari Tarutung, Taput. Usai mandi di rumahnya, ia berencana hendak ke Sorkam, Tapteng, menjemput sewa yang mau dibawanya ke Medan. Sebab, mobil pribadi miliknya itu biasa ia jadikan sebagai travel, angkutan sewa. Menurutnya, dari Tarutung, mobil tersebut baik-baik saja. Tak ada masalah yang dialami selama perjalanan. “Padahal dari Tarutung tadi, gak ada masalah. Mobil baik-baik saja,” ungkapnya.
   Di lokasi kejadian, Yusna Sitohang alias Mak Nova (48) yang ditanyai mengatakan, saat kejadian itu ia sedang menonton bersama kedua anaknya di ruang tamu rumah mereka. “Tiba-tiba terdengar suara ledakan dan serpihan batu, pasir dan kaca terlempar ke arah kami bertiga yang sedang tiduran sambil menonton,” bebernya.
   Secara spontan, sambungnya, dia bersama kedua anaknya bangkit dan berlari ke arah dapur untuk menyelamatkan diri dan tidak berani menuju  ke depan rumah. “Lewat pintu dapur, kami menuju ke depan rumah untuk mengetahui apa yang terjadi, dan akhirnya kami tahu kalau ada 1 unit mobil sudah menyeruduk kediaman kami,” jelasnya.
   Dia mengaku, sebelum kejadian itu dia bermimpi kalau halaman dan jalan di depan kediamannya banyak jemuran warga seperti selimut, tilam, ambal dan lainnya sehingga mengganggu pengguna jalan. “Dalam mimpi itu, saya bilang, cemananya orang sana menjemur, sampai jalan pun terhambat. Tak berapa lama, datang seseorang yang mau lewat menyisihkan jemuran-jemuran itu,” kisahnya.
   Amatan NEW TAPANULI, grup POSMETRO MEDAN, di rumah sakit, Pasaribu langsung mendapat perawatan. Sedangkan, kondisinya masih lemas, mungkin dikarenakan syok. Kalau luka pada tubuhnya tidak ada yang serius, hanya mengalami pegal-pegal pada persendian tangannya. Usai istirahat sejenak, Masrul dibawa pulang keluarganya yang datang menjenguk.
   Di lokasi kejadian, warga berbondong-bondong melihat mobil tersebut mangalami rusak parah, bagian depan mobil hancur total. Sementara, bekas pecahan dinding rumah dan kaca jendela masih berserakan dirumah Yusna. (ts)

Monday, December 22, 2014

Curi Peralatan Salon, Maling Disiram Oli

   MEDAN - Meski telah dipergoki membawa kabur Hair Dryer (pengering rambut-red) dari salon, Budiono (35) masih tetap tidak mengakui perbuatannya. Bahkan penarik betor ini berdalih, ada seseorang yang melempar hasil curiannya itu ke becak bermotor (betor-red) yang dikendarainya. Karena bersikukuh tak mencuri, membuat warga  Jalan Pasar IV, Desa Sei Semayang, Kec. Sunggal, emosi dan menghajarnya hingga tubuh disiram oli kotor, Minggu (22/12) sore.
   Kejadian itu diawali  saat Maulia Nasution (25) berada di kamar mandi salon MM miliknya. Di lain tempat, melihat pintu salon terbuka dan tak ada orang, dimanfaatkan Budiono bertindak jahat.
   Penarik betor inipun masuk dan mengambil Hair Dryer seharga Rp500 ribu milik Maulia. Namun aksinya pun dipergoki tetangga Maulia, yang kemudian berteriak dan mengejar Budiono hingga berhasil ditangkap warga.
Bukannya mengaku, Budiono mengaku kalau Hair Dryer yang dicurinya dilempar seorang pengendara RX King. Mendengar itu, warga yang kesal pun menyiram Budiono dengan oli kotor.
   "Aku tadi lagi makan, udah jelas aku lihat kalau dia (pelaku) yang masuk kedalam salon sambil ngendap-ngendap, masih gak ngaku pula," jelas Ega Siregar (25), saksi mata yang melihat Budiono, mencuri peralatan salon tetangganya.
   Tak lama kemudian, Budiono pun diboyong polisi Polsek Sunggal yang tiba di lokasi. "Bukan aku pak yang mencuri, tadi itu dicampakkan orang yang naik kereta King," ujar Budiono menyakinkan petugas yang memeriksanya.
   Meski tak mengaku, petugas pun menggeledah betor yang dikendarai Budiono. Petugas pun menemukan  sebuah mancis yang telah dipasangi jarum dan juga sebuah pipet yang telah disambung dan terdapat bekas bakaran, seperti yang biasa digunakan alat untuk mengkonsumsi sabu-sabu. "Nggak punyaku itu pak, itu punya kawanku," elaknya.
   Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Adhi Putranto mengaku masih melakukan pemeriksaan. "Masih kita lakukan pemeriksaan," jelasnya singkat. (bay/han)

2 TNI, 3 Polisi, 7 PNS Diciduk Kasus Narkoba

   MEDAN - Selama tahun 2014, petugas Sat Narkoba Polresta Medan berhasil mengamankan 1102 orang tersangka sabu-sabu mulai dari pemakai, pengedar hingga kurir.
Untuk kasus ganja tahun 2014 yakni Januari sebanyak 15 tersangka, Februari sebanyak 26 tersangka, Maret sebanyak 28 tersangka, April sebanyak 20 tersangka, Mei sebanyak 37 tersangka, Juni sebanyak 20 tersangka, Juli sebanyak 22 tersangka, Agustus sebanyak 16 tersangka, September sebanyak 17 tersangka, Oktober sebanyak 20 tersangka dan November sebanyak 1 tersangka.
  “Total keseluruhan 238 tersangka. Dan untuk Desember, belum bisa dihitung karena anggota masih bekerja di lapangan,” kata Kasat Narkoba Polresta Medan, Kompol Donny Alexander SIK,  Minggu (21/12).
  Untuk tersangka kasus narkoba jenis putaw dalam tahun 2014, Sat Narkoba Polresta Medan mengamankan 2 orang tersangka. “Dua tersangka tersebut ditangkap pada Maret 2014,” jelas Donny.
   Untuk tersangka kasus narkoba jenis Sabu-sabu yakni Januari sebanyak 92 tersangka, Februari sebanyak 94 tersangka, Maret sebanyak 93 tersangka, April sebanyak 81 tersangka, Mei sebanyak 139 tersangka, Juni sebanyak 133 tersangka, Juli sebanyak 75 tersangka, Agustus sebanyak 81 tersangka, September sebayak 120 tersangka, Oktober sebanyak 102 tersangka dan November sebanyak 92 tersngka.
   Kasus pil ekstasi dari Januari hingga November 2014 tersangka yang diamankan Sat Narkoba Polresta Medan berjumlah 43 orang tersangka. “Sedangkan untuk kasus narkoba jenis lain seperti Erimin 5 dari Januari hingga November 2014 tersangka yang diamankan berjumlah 3 orang,” akunya.
   Terkait barang bukti yang disita dan diamankan untuk ganja dari Januari hingga Desember 2014 yakni 895.183,91 gram, sabu-sabu 40.441,85 gram, ekstasi 64.895 butir, pil erimin 500 butir, untuk bahan pembuatan sabu 3.495,3 gram, evedrin 406 gram, bahan pembuatan ekstasi 170 gram dan untuk bahan pengeras sabu 255 gram. “Semua bisa kita ungkap berkat kerja sama dari semua pihak dan elemen masyarakat,” tambah Donny.
  Terkait dengan status pekerjaan para tersangka dari Januari hingga Desember 2014 yakni TNI 2 orang tersangka, Polri 3 orang tersangka, Swasta 254 orang tersangka, PNS 7 orang tersangka, pelajar 9 orang tersangka, mahasiswa 22 orang tersangka, wiraswasta 732 orang tersangka, buruh 144 orang tersangka, petani 13 orang tersangka dan pengangguran 204 orang tersangka.
   Donny Alexander menuturkan, pihaknya berharap semua para pelaku narkoba bisa ditangkap dan diungkap pada tahun 2015 dan itu bisa tercapai jika semua elemen dan masyarakat bekerja sama memberantasnya hingga keakar-akarnya. “Para tersangka sudah kita limpahkan ke LP Tanjung Gusta dan Rutan Tanjung Gusta. Mari kita sama-sama memberantas peredaran narkoba,” pungkasnya. (ind)   

Terjebak Jalan Buntu, Jambret Ditelanjangi dan Disiram Bensin

    MEDAN - “Ampun pak, ampun, jangan bunuh aku,”ujar Hendro Nainggolan, sembari melindungi wajah dengan kedua tangannya saat dihajar massa. Meski sudah memelas, tak membuat emosi massa meredam. Kepalan tangan silih berganti mendarat ke tubuh Hendro. Bahkan pria berusia 32 tahun inipun nyaris dibakar hidup-hidup oleh massa, setelah tubuhnya disiram dengan bensin.
   Namun niat massa itu langsung dihentikan polisi yang tiba di lokasi kejadian. Hendro yang dihajar massa karena menjambret, pun diboyong ke Polsek Percut Seituan dengan kondisi tak mengenakan celana hingga sempaknya keliatan.
   “Sial kali, memang aku menjambret tapi rugi. Tas yang kurampok hanya pakaian kotor dan uang Rp50 ribu. Tapi uang ku Rp150 ribu di kantong celana dan dompet hilang,”ujar Hendro ketika ditemui POSMETRO MEDAN, Minggu (21/12) pagi. Dikatakan pria berambut pelontos ini, bila aksinya berhasil, rencananya hasil rampokan untuk dibelikan sabu-sabu.
   Amuk massa itu terjadi, berawal saat Marni Pulungan (34) hendak menjemput anak anaknya di Pasar VII Tembung. Ketika melintas di Jalan Letda Sudjono, seorang pria bersepeda motor memepet dan merampas tas yang dibawanya. Akibatnya, ibu rumah tangga warga Jalan Pukat I Mandala tersebut, jatuh dari sepeda motornya. Spontan Marnipun teriak minta tolong. Sementara pria yang merampas tas miliknya, belakangan diketahui bernama Hendro, langsung tancap gas.
   Namun apes, Hendro yang berusaha kabur terjebak jalan buntu. Hendro pun ditangkap warga hingga dimassa. "Abang lihat lah ini, gara-gara dia koyak lutut ku,”ujar Marni kesal saat membuat laporan.
   Kapolsek Percut Seituan, Kompol Ronald Sipayung mengatakan, pihaknya telah mengamankan Hendro dan sedang melakukan pemeriksaan. (mri/han)

Tabrakan Beruntun, Medan-Karo Macet 20 KM

   PANCURBATU - Tabrakan beruntun menggegerkan warga Desa Rumah Sumbul, Sibolangit, Deliserdang, Sabtu (20/12) sekitar pukul 23.30 wib. Sampai-sampai mereka bangkit dari tidur lantaran terkejut mendengar dentuman keras yang terjadi beberapa kali. Kemacetan sepanjang 20 KM pun tak terelakkan.
   Meski hampir sebagian besar warga Jalan Jamin Ginting Km 40-41 itu terkejut, belum lah separah yang dialami Edi Putra (50) warga Jl Denai, Jermal XV, Kec Medan Denai, sang sopir truk interculer BK 8022 RA.
   Sebab, Edi mengira dirinya sudah mati dalam tragedi itu. “Aku sempat terpental di dalam truk. Aku pikir aku sudah mati. Rupanya Aku terlempar lagi ke depan kepala truk, posisiku terduduk di aspal," ujar Sopir yang hanya mengalami luka di batang hidung dan sakit di kakinya.
   Keterangan dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.30 wib. Meski tidak ada korban jiwa, namun Jalan Jamin Ginting sempat mengalami kemacetan total sepanjang 20 KM dari Tanah Karo menuju Medan, dan sebaliknya hingga Minggu (21/12) pagi.
   Informasi dihimpun, tabrakan beruntun itu bermula saat truk interculer bermuatan batu dolomit yang dikemudikan Edi datang dari arah Tanah Karo hendak menuju Kota Medan.
   Setibanya di TKP, tepatnya di Desa Rumah Sumbul Kec Sibolangit, truk interculer itu tiba-tiba mengalami rem blong. Lantaran struktur Jalan Jamin Ginting di sekitar lokasi menurun disertai tikungan-tikungan tajam, membuat Edi menjadi panik dan berupaya untuk menghindari kecelakaan.
   Namun upaya Edi gagal. Truk interculer terlebih dahulu menghantam Cold Diesel BK 8034 LL di depannya, yang dikemudikan Syahril (58) warga Jl Jamin Ginting, Dusun 1, Desa Hulu, Kec Pancurbatu, Kab Deliserdang.
Cold Diesel yang dihantam dari belakang dengan sangat keras itu, langsung terpental ke kanan badan jalan hingga terperosok ke dalam parit Jalan Jamin Ginting.
   Sebelum berhenti, Cold Diesel itu juga sempat menghantam pick up Carry BK 8419 CF milik Makerta Tarigan (41) warga Desa Rumah Sumbul, Kec Sibolangit, Deliserdang. Bukan cuma itu, warung milik Makerta Tarigan juga hancur diseruduk truk interculer itu.
Interculer yang masih terus melaju dengan kencang itu kembali menghantam truk Mitsubishi Fuso BK 9365 CL yang dikemudikan oleh Deby Munthe (32) warga Desa Hulu, Pancurbatu di kanannya yang datang dari arah Medan.
   Tak sampai di situ, truk interculer itu juga menghantam Avanza BK 1960 IC yang dikemudikan Batman Ginting (40) warga Kel Palas V, Kec Medan Tuntungan, serta Mitsubishi Pajero BK 112 FA yang dikemudikan Muftadin (34) wara Jl Pelajar, Kel Teladan Timur, Kec Medan Kota.
   Usai menabrak Pajero itulah, truk interculer tadi berhenti. Itu pun lantaran terguling hingga menumpahkan seluruh muatannya di tengah badan Jalan Jamin Ginting. Akibatnya, kemacetan sepanjang 20 kilo meter pun tak bisa dielakkan, baik dari arah Medan dan sebaiknya.
   Petugas Kepolisian Lalulintas Polsek Pancurbatu yang mendapat informasi dari masyarakat langsung turun ke lapangan guna melakukan penanganan. Setelah memakan waktu lebi kurang 5 jam, barulah truk yang terbalik itu bisa diangkat dengan bantuan truk derek.
   Selanjutnya truk interculer tersebut berikut sopirnya, serta sejumlah kenderaan yang terlibat kecelakaan itu dibawa ke Pos Lantas Pancurbatu untuk dimintai keterangan.
   Menurut Edi, yang berhasil ditemui POSMETRO di Pos Lalulintas Polsek Pancurbatu, mengaku kecelakaan itu terjadi akibat rem truk yang dikendarainya blong, sehingga dia hilang kendali.
   "Memang blong tadi rem truk ini, bang. Pas aku rem, truknya melaju terus sampai menabrak mobil yang lain. Padahal aku baru saja berhenti istirahat. Begitu berangkat setelah 2 kilometer jalan, tiba-tiba remnya blong. Aku sudah takut. Matilah aku ini, gitu pikirku tadi," aku Edi yang terlihat masih pucat.
   Dijelaskannya lagi, karena kondisi jalannya turunan dan berkelok-kelok tajam, membuat Edi serba salah untuk mengambil tindakan. “Aku mau buang ke kiri, ada rumah warga dan ada orang pula. Nanti kalau aku buang ke kanan, bisa lebih bahaya lagi. Soalnya ada kenderaan lain. Karena truk makin kencang, ada cold diesel dan mobil lain di depan jadi tertabrak.          Berhentinya truk itu, lantaran aku banting stir ke kanan dan truk terbalik. Aku sempat terpental di dalam truk. Aku pikir aku sudah mati. Rupanya Aku terlempar ke depan kepala truk. Posisiku terduduk di aspal," ujar Edinya.
   Kapolsek Pancurbatu Kompol Darwin Sitepu melalui Kanit Lantas AKP MKL Tobing membenarkan soal kecelakaan beruntun tersebut. "Kecelakaan beruntun enam yang terjadi malam tadi, tidak ada korban jiwa. Hanya luka ringan. Kecelakan lalulintas ini diakibatkan rem truk interculernya blong. Semua sopir lagi kita mintai keterangan, berikut juga sopir truk interculer dan saksi-saksi yang melihat di loasi. Sementara keenam barang bukti mobil juga sudah kita amankan," ujar  Tobing.(cr-2)

Sunday, December 21, 2014

1.638 Jiwa Korban Banjir Terserang Penyakit

BELAWAN - Dari 5.425 kepala keluarga (KK) pengungsi korban banjir di Medan Utara, sebanyak 1.638 jiwa mulai terserang berbagai jenis penyakit.
Seribuan warga itu umumnya mengalami penyakit gatal-gatal, batuk, demam, flu dan diare. Sedangkan genangan air yang sebelumnya membanjiri pemukiman dan infrastruktur jalan mencapai 1 meter, kini mulai berangsur surut. Begitupun, ratusan rumah penduduk di Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Deli, masih ada yang terendam, Sabtu (20/12) kemarin.
Petugas di Posko Kesehatan Kelurahan Tangkahan, Melky boru Marbun mengungkapkan, sejak dua hari terakhir jumlah warga korban banjir yang mengalami penyakit terus bertambah. Kebanyakan diantara warga pengungsi, menderita sakit demam, batuk, diare dan penyakit gatal-gatal pada kulit.
“Pastinya selama dua hari ini, yang sakit bertambah. Ini karena kondisi udaranya dingin akibat banjir. Namun, belum ada yang sampai harus dirujuk ke rumah sakit,” kata Melky pada Sumut Pos (Grup POSMETRO MEDAN).
Melky menambahkan, warga korban banjir yang diperiksa kesehatannya adalah para lansia, dewasa, remaja dan anak-anak. Sedangkan, untuk bayi belum ada yang mengalami gangguan kesehatan.
”Untuk bayi belum ada yang kita periksa. Warga korban banjir yang berobat diantaranya berusia lansia, dewasa dan anak-anak,” lanjut dia.
Petugas tim medis dari Puskesmas Medan Labuhan ini mengaku, sejauh ini mereka belum ada mengalami kendala dalam menangani kesehatan para warga korban banjir. Berbagai peralatan seperti alat pemeriksa tekanan darah, oksigen, obat-obatan, mobil ambulans dan tenaga tim medis yang ditempatkan, semuanya sudah dalam kondisi siap untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi korban banjir.
“Untuk dua kelurahan ini, terdapat 5 unit posko kesehatan yang didirikan di lokasi bebas dari genangan air. Diantara posko tersebut berada di Masjid Nurul Huda Lingkungan 7, dan Gereja GMI Pardomuan Nauli Lingkungan 8 Kelurahan Tangkahan, ada juga posko kesehatan di Masjid Al Husain di Perumahan Griya Martubung Kelurahan Besar,” ungkapnya.   
Berdasarkan data diperoleh dari posko kesehatan, tercatat jumlah warga korban banjir yang berobat sebanyak 489 jiwa, dengan rincian masing-masing di Kelurahan Tangkahan mencapai 220 jiwa dan sekitar 269 warga korban banjir di Kelurahan Besar. Jumlah ini diprediksikan akan bertambah, mengingat beberapa permukiman warga masih mengalami kebanjiran.
Dari amatan Sumut Pos, dua hari pasca banjir merendam permukiman masyarakat di Kelurahan Besar dan Tangkahan, ribuan warga yang menempati tenda-tenda pengungsian, sebagian sudah mulai pulang ke rumah mereka masing-masing. Kembalinya warga, menyusul intensitas curah hujan yang sebelumnya meningkat, kemarin sudah mulai berkurang.
Para warga korban banjir tampak sibuk menguras air dan sisa kotoran akibat banjir. Bahkan, warga yang sebelumnya tak menyangka tempat tinggal mereka dilanda banjir, sibuk menjemur barang perabotan rumah tangga seperti kursi, tempat tidur, pakaian, lemari dan lainnya.
“Saya pulang ke rumah tadi pagi, untuk membersihkan rumah dan menjemur perabotan yang basah akibat terendam air,” kata Romauli boru Sihombing (39) warga Komplek UKA TKBM, Lingkungan 7, Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan.
Romauli menceritakan, rumahnya digenangi air mulai, Jumat dinihari sekira pukul 01.30 WIB. Ketinggian air di dalam rumah semula hanya sebatas mata kaki, tapi lama kelamaan debit air semakin dalam hingga mencapai paha orang dewasa. Akibatnya, semua barang-barang yang ada di dalam rumah terendam, karena tidak seluruhnya berhasil dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi.
“Begitu air terus naik, saya bersama keluarga langsung keluar rumah menuju ke jalan. Tapi, saat berada di luar air terus meluap dari saluran parit (drainase) dan kami langsung mengungsi menuju ke masjid Nurul Huda yang berada di komplek ini,” ungkapnya.
Kendati di dua kelurahan ini debit air mulai berangsur surut, namun di Kelurahan Sei Mati dan Martubung yang masih berada di wilayah Kecamatan Medan Labuhan, justru terkena banjir. Musibah banjir kiriman tersebut merendam ratusan permukiman warga di Perumahan TKBM Sei Mati dan Perumahan Taman Chingwan Martubung.
Lurah Sei Mati, H Thamrin Lubis mengatakan, banjir yang terjadi pada, Jumat malam itu dipicu oleh air kiriman berasal Kelurahan Besar dan Tangkahan. Persoalan banjir yang terjadi di Perumahan TKBM tersebut sebutnya, sudah dilaporkan ke BPBD Kota Medan dan akan diteruskan ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
“Di Perumahan TKBM ada sekitar 800 KK, sedangkan yang mulai mengalami sakit 162 orang. Untuk bantuan sembako tadi sudah kirim, termasuk bantuan 550 nasi bungkus dari pihak kelurahan dan masyarakat,” katanya.
Sedangkan di Kelurahan Martubung, menurut Edi Syahrizal selaku lurah di daerah tersebut, banjir kiriman saat ini masih menggenangi sekitar 100 unit rumah di Perumahan Taman Chingwan Indah Lingkungan 4. Edi menuturkan, meski telah berdiri tenda pengungsian dan posko kesehatan, tapi untuk fasilitas dapur umum masih belum ada. Sementara, warga korban banjir yang mengalami penyakit jumlahnya sekitar 89 jiwa.
“Untuk dapur umum ada, tapi sudah kita ajukan. Untuk sementara bantuan sembako berupa mie instant, dan tadi siang (Sabtu,red) juga ada bantuan 300 nasi bungkus,” ucap Edi Syahrizal.
Kondisi banjir yang mulai surut dan berdampak pada terjadinya gangguan kesehatan warga juga terjadi di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir dan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli. Dari 1.558 warga korban banjir yang mengungsi, tercatat sebanyak 490 jiwa yang mengalami penyakit demam, batuk dan gatal-gatal pada kulit.
Sedangkan para warga yang tadinya mengungsi sejak pagi kemarin diantaranya sudah kembali ke rumah mereka. Warga memilih pulang ke rumah mereka masing-masing kerena mengaku, selain khawatir terlalu lama meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, juga bermaksud akan membersihkan rumah serta menjemur barang-barang mereka yang basah.
“Siang tadi saya pulang, karena selain untuk menguras genangan air. Barang-barang yang ada di dalam rumah juga berantakan, karena saat air mulai naik saya buru-buru menumpuk perabotan ke tempat tidur dan di atas lemari,” cetus Rahmad (41) warga Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli. (pm)

Lagi Asyik Nyabu, Ridho Diciduk Polisi



 TEBING TINGGI - Apes dialami Ridho (25). Warga Jalan Pancing, Kecamatan Medan Perjuangan ini diciduk polisi tengah asik nyabu di rumah kontrakannya, Jalan Karejalan Kartini, Kel. Tebingtinggi Kota, Tebingtinggi, Jumat (19/12) siang.
Informasi yang dihimpun di Sat Narkoba Polresta Tebingtinggi, Rhido diciduk setelah polisi mendapat informasi. Dimana pelaku kerap bertransaksi narkoba di seputaran rumah kontrakannya.
Saat dilakukan penggrebekan, petugas penemukan Rhido lagi mengkonsumsi sabu serta ditemukannya 2 bong  (alat isap sabu) serta dua paket sabu dari kantong celananya.
Rhido yang ditemui mengaku, baru dua hari berada di Tebingtinggi.  Diakui Rhido, kalau sabu-sabu tersebut dibeli dari kenalannya di Medan. Atas kasus tersebut, Rhido pun dijerat pasal pasal 114 yo 112 ayat 1 UU RI no.5  tentang narkotikan. (mag2)

Rampas Kalung Guru, 2 Jambret Dimassa



MEDAN - Terjebak jalanan macet, dua penjambret babak belur dihajar massa saat berusaha kabur membawa kalung korbannya, Sabtu (20/12) sore.
Kedua penjambret itu adalah Abdul Rahman Marbun (30) warga Jalan Garu II B, Kecamatan Medan Amplas dan rekannya Robi (25), warga Jalan Abadi Tanjung Rejo Setia Budi, Kecamatan Medan Selayang.
Amuk massa itu terjadi di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Baru persisnya di depan Bank Mestika. Berawal saat korban, T Christina boru Ginting, Spd(30) bersama keluarganya menumpangi mobil Daihatsu Terios BK 1653 HP mengikuti iring-iringan pra Natal dari GBKP di sepanjang Jalan Gatot Subroto.
Meski di dalam mobil, Christina yang saat itu mengenakan kalung ternyata menjadi perhatian Abdul Rahman dan Robi. Dengan mengendarai seeda motor Yamaha Jupiter MX BK 4654 AEY, keduanya pun mendekati mobil yang ditumpangi Christina, karena duduk di jok pinggir dengan jendela terbuka. Dengan sigap, salah seorang dari mereka merampas kalung guru SMP Negeri 2 Pancurbatu tersebut.
Berhasil menguasai harta korbannya, Abdul dan Robi pun tancap gas. Sementara Christina spontan teriak rampok. Namun sial, karena jalanan lagi macet, membuat mereka terjatuh.
Mendengar teriakan itu, massa pun langsung menghajar Abdul dan Robi. Keduanya pun diamankan polisi yang tiba di lokasi ke Polsekta Medan Baru. “Baru kali ini pak kami beraksi,”ujar Robi dengan wajah memar, sembari meringis kesakitan usai dipukuli massa.
"Kami baru pulang Natal, langsung ditariknya kalungku pas duduk di pinggir,"ujar Christina kesal. Terpisah, Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru Iptu Oscar S Setdjo mengaku pihaknya tengah memeriksa kedua pelaku guna dilakukan pengembangan. (bay/han)

Rumah Terbakar, Tabung Gas Dicuri



MEDAN - Kesedihan Acin semakin pilu, ketika mengetahui 2 tabung gas miliknya hilang saat rumahnya dilalap si jago merah, Sabtu (20/12) siang. Wanita berusia 42 tahun warga Jalan Madio Santoso Gang Wongso, Kecamatan Medan Timur ini mengaku semakin  sedih, karena dibalik musibah yang dialaminya masih ada orang yang mengambil kesempatan.
" Sudah rumah terbakar, barang saya juga diambil orang. Saya punya 2 buah tabung gas ukuran 12 kilogram yang masih berisi. Kata tetangga tadi, dibawa pergi tabung gas itu. Namun, sampai sekarang tidak tahu di mana tabung gas itu. sudah saya orang tidak punya, kena musibah lagi, " ujarnya terseduh, sembari membersihkan sisa air yang menggenangi rumahnya.
Disinggung soal kebakaran yang terjadi di rumahnya, ibu satu anak ini mengaku tidak mengetahui persis. Dikatakannya, saat kejadian, rumah yang dihuninya sejak 4 tahun silam tersebut, sedang tak berpenghuni. Dikatakannya, saat kejadian dirinya sedang bekerja. Sementara anaknya bernama James, sedang kuliah di Fakultas Tekhnik Kimia Universitas Sumatera Utara, Doni suaminya sedang pergi ke rumah kerabat mereka.
"Awalnya suami saya di rumah. Namun, saat saya kembali dan melihat kejadian ini, ternyata suami saya juga sedang keluar. Tidak tahu saya sumber apinya, mungkin korsleting listrik, "ucap Acin.
Sebelum mengakhiri pembicaraan,  Acin mengaku kalau akibat kejadian itu, hampir seluruh barang berharga miliknya ludes terbakar. Termasuk barang berharga peninggalan orang tuanya yang disimpan di dalam gudang, lantai 2 rumahnya. Namun, Acin tidak merincikan dan menjumlahkan kerugian yang dialaminya dengan alasan belum terpikir atas musibah yang mereka alami.
"Sekitar 2 unit mobil pemadam kebakarannya. Tidak sampai 1 jam, sudah pada apinya. Cuma dalamnya saja dan api tidak sempat keluar, "ungkap Acin lagi.
Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Alexander Piliang membenarkan kejadian tersebut. Namun, Alexander mengaku belum mengetahui sumber api yang melahap rumah Acin. “Masih melakukan penyelidikan,”katanya.
Pantauan di lokasi kejadian, rumah korban seperti kawasan komplek rumah toko. Rumah di lokasi itu saling berdampingan. Sementara dengan rumah yang saling berhadapan, sangat dekat jaraknya. Namun, rumah di lokasi itu, semuanya permanen dan berlantai 2. Begitu juga dengan akses menuju ke lokasi itu, sangat mudah. Akibat kejadian itu, terlihat lokasi itu digenangi air, bekas air pemadaman kebakaran yang terjadi. Namun, tanda kebakaran seperti dinding yang menghitam di rumah yang terbakar itu, tidak ada terlihat. (ain/smg/han)