>> Setelah Minum Baygon
LAU PINGGAN-PM
Meski usia pernikahan baru tiga minggu, Putra
dan Nurfitri kerap terlibat cekcok. Ironinya, pertengkaran itu justru membuat
si istri yang masih berusia 20 tahun itu gelap mata. Dia nekat mengakhiri hidup
dengan minum baygon lalu gantung diri.
Kejadian tersebut sontak membuat heboh warga
Lau Pinggan, Kel. Gung Negeri, Kec. Kabanjahe, pada Selasa (14/10) pagi.
Nurfitri ditemukan tergantung di palang broti plafon rumahnya. Informasi
dihimpun METRO KARO (grup POSMETRO MEDAN), tewasnya Nurfitri diketahui pertama
kali oleh adiknya, Dinda (9) saat pulang sekolah. Awalnya, bocah kelas 3 SD ini
tidak memperdulikan situasi rumah yang sunyi.
Namun ketika dia bergegas ke dapur, Dinda
sontak menangis sejadi-jadinya. Itu setelah dia melihat kakaknya tergantung di
kamar dekat kamar mandi. Teriakannya lah yang mengundang perhatian para jiran.
Dalam hitungan detik, rumah mereka langsung dipenuhi warga. Seketika itu juga,
warga menghubungi Tuni (45), ibu korban yang sedang bekerja memasak di salah
satu rumah makan di Kabanjahe. Sementara ayah korban, Putra Tanjung bekerja di
salah satu bengkel kawasan Seribu Dolok.
Begitulah, mendapat kabar putrinya meninggal,
Tuni dan P. Tanjung bergegas dari tempat kerjaan masing-masing. Tangis histeris
sontak menggelegar di rumah duka, seiring tibanya mereka. Kepada sejumlah
wartawan di rumah duka, Tuni sejak menikah, Nurfitri dan Putra tinggal serumah
dengannya. Selama itu juga, dirinya tidak pernah mendengar percekcokan diantara
pasangan muda tersebut. “Kami nggak ada masalah apapun, jadi gak tahu aku kok
kek gini jadinya,“ ratap ibu korban.
Tak lama berselang, polisi yang tiba melakukan
olah TKP dan melepaskan jerat tali di leher korban dan menurunkan mayat korban
yang tergantung. Setelah melakukan olah TKP, petugas lalu membawa jenazah ke
RSU Kabanjahe guna dilakukan visum. Salah seorang jiran korban menyebutkan,
beberapa saat sebelum Nurfitri ditemukan tewas, dirinya sempat melihat korban
dan suaminya keluar rumah menuju jalan keluar gang dengan berboncengan naik
kereta.
Tak lama, Nurfitri kembali sendirian naik
kereta dan langsung masuk ke rumah. “Aku sempat lihat matanya memerah dan
sembab seperti orang habis menangis,” ujar warga. Sementara, hal yang dinilai
janggal terjadi, saat suami korban Putra yang memiliki nama sama dengan
mertuanya itu, tidak juga hadir. Pihak keluarga berupaya mencari keberadaan
Putra, namun tak berhasil. Tak seperti biasanya, HP miliknya tak lagi aktif
saat dihubungi. Keluarga dan jiran yang coba melakukan pencarian ke berbagai
tempat guna mengabari kejadian yang menimpa istrinya, namun tetap saja tak
berhasil.
Kasat Reskrim Polres Karo, AKP Martua Manik
SH, MH ketika dikonfirmasi mengaku masih melakukan penyelidikan guna mengetahui
penyebab pasti tewasnya korban, apakah murni gantung diri atau disebabkan hal
lain. Kasat meminta sejumlah wartawan untuk bersabar menunggu hasil akhir
penyelidikan. “Rekan-rekan wartawan bersabar dulu, karena kami masih melakukan
penyelidikan. Lagi pula suasana keluarga korban yang masih diliputi duka
mendalam. Belum memungkinkan untuk dimintai keterangan. Walau demikian anggota
sudah diturunkan disana, guna mengumpulkan keterangan dari sumber-sumber lain,”
ujar Kasat. (par/riz/ras/smg/deo)
No comments:
Post a Comment