Thursday, October 16, 2014

Manten Baru Gantung Diri

>> Setelah  Minum Baygon

LAU PINGGAN-PM
  Meski usia pernikahan baru tiga minggu, Putra dan Nurfitri kerap terlibat cekcok. Ironinya, pertengkaran itu justru membuat si istri yang masih berusia 20 tahun itu gelap mata. Dia nekat mengakhiri hidup dengan minum baygon lalu gantung diri.
  Kejadian tersebut sontak membuat heboh warga Lau Pinggan, Kel. Gung Negeri, Kec. Kabanjahe, pada Selasa (14/10) pagi. Nurfitri ditemukan tergantung di palang broti plafon rumahnya. Informasi dihimpun METRO KARO (grup POSMETRO MEDAN), tewasnya Nurfitri diketahui pertama kali oleh adiknya, Dinda (9) saat pulang sekolah. Awalnya, bocah kelas 3 SD ini tidak memperdulikan situasi rumah yang sunyi.
  Namun ketika dia bergegas ke dapur, Dinda sontak menangis sejadi-jadinya. Itu setelah dia melihat kakaknya tergantung di kamar dekat kamar mandi. Teriakannya lah yang mengundang perhatian para jiran. Dalam hitungan detik, rumah mereka langsung dipenuhi warga. Seketika itu juga, warga menghubungi Tuni (45), ibu korban yang sedang bekerja memasak di salah satu rumah makan di Kabanjahe. Sementara ayah korban, Putra Tanjung bekerja di salah satu bengkel kawasan Seribu Dolok.
  Begitulah, mendapat kabar putrinya meninggal, Tuni dan P. Tanjung bergegas dari tempat kerjaan masing-masing. Tangis histeris sontak menggelegar di rumah duka, seiring tibanya mereka. Kepada sejumlah wartawan di rumah duka, Tuni sejak menikah, Nurfitri dan Putra tinggal serumah dengannya. Selama itu juga, dirinya tidak pernah mendengar percekcokan diantara pasangan muda tersebut. “Kami nggak ada masalah apapun, jadi gak tahu aku kok kek gini jadinya,“ ratap ibu korban.
   Tak lama berselang, polisi yang tiba melakukan olah TKP dan melepaskan jerat tali di leher korban dan menurunkan mayat korban yang tergantung. Setelah melakukan olah TKP, petugas lalu membawa jenazah ke RSU Kabanjahe guna dilakukan visum. Salah seorang jiran korban menyebutkan, beberapa saat sebelum Nurfitri ditemukan tewas, dirinya sempat melihat korban dan suaminya keluar rumah menuju jalan keluar gang dengan berboncengan naik kereta.
   Tak lama, Nurfitri kembali sendirian naik kereta dan langsung masuk ke rumah. “Aku sempat lihat matanya memerah dan sembab seperti orang habis menangis,” ujar warga. Sementara, hal yang dinilai janggal terjadi, saat suami korban Putra yang memiliki nama sama dengan mertuanya itu, tidak juga hadir. Pihak keluarga berupaya mencari keberadaan Putra, namun tak berhasil. Tak seperti biasanya, HP miliknya tak lagi aktif saat dihubungi. Keluarga dan jiran yang coba melakukan pencarian ke berbagai tempat guna mengabari kejadian yang menimpa istrinya, namun tetap saja tak berhasil.

  Kasat Reskrim Polres Karo, AKP Martua Manik SH, MH ketika dikonfirmasi mengaku masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab pasti tewasnya korban, apakah murni gantung diri atau disebabkan hal lain. Kasat meminta sejumlah wartawan untuk bersabar menunggu hasil akhir penyelidikan. “Rekan-rekan wartawan bersabar dulu, karena kami masih melakukan penyelidikan. Lagi pula suasana keluarga korban yang masih diliputi duka mendalam. Belum memungkinkan untuk dimintai keterangan. Walau demikian anggota sudah diturunkan disana, guna mengumpulkan keterangan dari sumber-sumber lain,” ujar Kasat. (par/riz/ras/smg/deo)

No comments:

Post a Comment