Korban saat membuat pengaduan ke Polsek Delitua. |
DELITUA -
Bila keterangan
kedua cewek asal Riau ini benar, bisa dipastikan ilmu hipnotis Rudi Hartono
(35) warga Jalan Brigjen Katamso Medan, cukup ampuh. Pasalnya, mereka mengaku
tak bisa berbuat apa-apa, meski dilarikan selama 4 hari ke Medan dan disekap di hotel.
Kedua korban,
Widya Setia Hati (41) dan rekannya, Iwarni (35), masing-masing warga Jalan
Pinang, Pekanbaru, Riau, bercerita, awal kejadian ini bermula dari perkenalan
mereka dengan Rudi Hartono pada Jumat (24/10) lalu di Pekanbaru.
Entah dari mana
dapat nomornya, yang jelas hari itu Rudi menelepon Widya. Dia mengaku hendak merental mobil AVP plat BM
1324 TI milik korban. ”Kami janjian bertemu di Rumah Sakit Awal Bros. Karena
pas waktu itu, ibu saya lagi sakit dan baru selesai operasi,” kata Widya.
Setelah sepakat
dengan harga, Rudi pun menyerahkan uang rentalnya sebesar Rp400 ribu. Tapi
pelaku kemudian mengajak korban untuk mengisi BBM ke galon. Korban manut saja,
lantaran rekannya Iwarni mau menemani juga.
Dari sini, Rudi
mengajak Widya dan Iwarni ke rumah kakaknya tak jauh dari galon. “Setelah
sampai, dia kembali mengajak kami. Katanya mau mengantar kakaknya ke Jalan
Sudirman, Pekanbaru,” terangnya lagi.
Setiba di Jalan
Sudirman, dan meninggalkan kakaknya, mobil langsung ditancam gas sampai di
Duri. Tapi selama itu, Widya dan Iwarni mengaku tidak bisa berbuat apa-apa.
“Kami cuma terdiam di dalam mobil, bang. Kami kena hipnotis pelaku. Makanya
kami cuma bisa menurut saja,” aku keduanya.
Di Kota Duri,
Riau itu, mereka dibawa ke salah satu perkampungan terpencil. Di sana pula, Widya dan
Iwarni disekap. “Kami juga nggak ingat jalan ke kampung itu, bang. Pokoknya
setelah satu malam di situ, barulah kami dibawa ke Medan ini,” terang mereka lagi.
Di Kota Medan,
mobil diputar ke Hotel Hawai yang berlokasi di Jalan Jamin Ginting. Di
penginapan kelas melati ini, kedua korban juga disekap. ”Hari Minggu (26/10)
kami disekap di situ, bang. Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Ngomong aja kami
tidak bisa,” tambah Widya.
Namun selama di
hotel, kedua korban mengaku tidak ada diperlakukan tidak senonoh. Malahan
mereka ditinggalkan begitu saja di dalam kamar. “Dikasi makan aja kami tidak.
Kami melogok macam orang bodoh. Ngomong aja kami susah, padahal mobil kami
dibawanya,” kata Widya.
Entah
bagaimana, pengaruh hinotis yang selama 3 hari membuat mereka terbodoh,
berangsur mulai hilang. Di saat itu pula, Rudi kembali datang tapi tidak naik
mobil lagi.
Rudi yang
merasa hipnotisnya masih bekerja, mengaku, mobil yang dibawanya rusak dan
sekarang sedang masuk bengkel. Tapi kedua korban yang sudah sepakat bersiasat,
tetap berpura-pura seperti orang bodoh.
Senin pagi,
kedua korban berpura-pura mengajak tersangka untuk belanja ke Medan Mall.
”Sudah empat hari tidak ganti baju. Kemudian kami pergi ke Medan Mall dengan
menumpang dua becak motor,” kata Widya.
Namun setibanya
di Medan Mall, Widya dan Iwarni yang sudah menyusun siasat, langsung berteriak
rampok. Hal itulah yang mengundang perhatian warga, hingga Rudi dimassa.
Setelah
diamankan di Pos Security Medan Mall, tersangka dijemput oleh petugas Polsek
Medan Kota dan pada saat itu korban langsung membuat laporan pengaduan. Lalu
diserahkan ke Polsek Delitua, sesuai lokasi kejadian.
Kanit Reskrim
Polsek Delitua, Iptu Martualesi Sitepu SH MH ketika dikonfirmasi via
selulernya, Rabu (29/10) membenarkan adanya laporan tersebut. “Kasusnya sedang
kita tindak lanjuti,” ujar Sitepu.
Namun sebelum
diserahkan ke Polsek Delitua, tersangka mengaku, mobil tersebut telah
digadaikan kepada oknum TNI berinisial MOS berpangkat Sertu yang bertugas di
wilayah Delitua seharga Rp6 juta. “Tetapi saya dan keluarga kemudian melapor ke
Denpom dan Selasa (28/10) dinihari, mobil itu kami jemput dan langsung
membawanya ke Polsek Delitua,” kata Korban.(cr-2)
No comments:
Post a Comment