Thursday, October 30, 2014

Dihipnotis dan Disekap, 2 Cewek Terbodoh 4 Hari

Korban saat membuat pengaduan ke  Polsek Delitua.
DELITUA -
Bila keterangan kedua cewek asal Riau ini benar, bisa dipastikan ilmu hipnotis Rudi Hartono (35) warga Jalan Brigjen Katamso Medan, cukup ampuh. Pasalnya, mereka mengaku tak bisa berbuat apa-apa, meski dilarikan selama 4 hari ke Medan dan disekap di hotel.
Kedua korban, Widya Setia Hati (41) dan rekannya, Iwarni (35), masing-masing warga Jalan Pinang, Pekanbaru, Riau, bercerita, awal kejadian ini bermula dari perkenalan mereka dengan Rudi Hartono pada Jumat (24/10) lalu di Pekanbaru.
Entah dari mana dapat nomornya, yang jelas hari itu Rudi menelepon Widya.  Dia mengaku hendak merental mobil AVP plat BM 1324 TI milik korban. ”Kami janjian bertemu di Rumah Sakit Awal Bros. Karena pas waktu itu, ibu saya lagi sakit dan baru selesai operasi,” kata Widya.
Setelah sepakat dengan harga, Rudi pun menyerahkan uang rentalnya sebesar Rp400 ribu. Tapi pelaku kemudian mengajak korban untuk mengisi BBM ke galon. Korban manut saja, lantaran rekannya Iwarni mau menemani juga.
Dari sini, Rudi mengajak Widya dan Iwarni ke rumah kakaknya tak jauh dari galon. “Setelah sampai, dia kembali mengajak kami. Katanya mau mengantar kakaknya ke Jalan Sudirman, Pekanbaru,” terangnya lagi.
Setiba di Jalan Sudirman, dan meninggalkan kakaknya, mobil langsung ditancam gas sampai di Duri. Tapi selama itu, Widya dan Iwarni mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. “Kami cuma terdiam di dalam mobil, bang. Kami kena hipnotis pelaku. Makanya kami cuma bisa menurut saja,” aku keduanya.
Di Kota Duri, Riau itu, mereka dibawa ke salah satu perkampungan terpencil. Di sana pula, Widya dan Iwarni disekap. “Kami juga nggak ingat jalan ke kampung itu, bang. Pokoknya setelah satu malam di situ, barulah kami dibawa ke Medan ini,” terang mereka lagi.
Di Kota Medan, mobil diputar ke Hotel Hawai yang berlokasi di Jalan Jamin Ginting. Di penginapan kelas melati ini, kedua korban juga disekap. ”Hari Minggu (26/10) kami disekap di situ, bang. Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Ngomong aja kami tidak bisa,” tambah Widya.
Namun selama di hotel, kedua korban mengaku tidak ada diperlakukan tidak senonoh. Malahan mereka ditinggalkan begitu saja di dalam kamar. “Dikasi makan aja kami tidak. Kami melogok macam orang bodoh. Ngomong aja kami susah, padahal mobil kami dibawanya,” kata Widya.
Entah bagaimana, pengaruh hinotis yang selama 3 hari membuat mereka terbodoh, berangsur mulai hilang. Di saat itu pula, Rudi kembali datang tapi tidak naik mobil lagi.
Rudi yang merasa hipnotisnya masih bekerja, mengaku, mobil yang dibawanya rusak dan sekarang sedang masuk bengkel. Tapi kedua korban yang sudah sepakat bersiasat, tetap berpura-pura seperti orang bodoh.
Senin pagi, kedua korban berpura-pura mengajak tersangka untuk belanja ke Medan Mall. ”Sudah empat hari tidak ganti baju. Kemudian kami pergi ke Medan Mall dengan menumpang dua becak motor,” kata Widya.
Namun setibanya di Medan Mall, Widya dan Iwarni yang sudah menyusun siasat, langsung berteriak rampok. Hal itulah yang mengundang perhatian warga, hingga Rudi dimassa.
Setelah diamankan di Pos Security Medan Mall, tersangka dijemput oleh petugas Polsek Medan Kota dan pada saat itu korban langsung membuat laporan pengaduan. Lalu diserahkan ke Polsek Delitua, sesuai lokasi kejadian.
Kanit Reskrim Polsek Delitua, Iptu Martualesi Sitepu SH MH ketika dikonfirmasi via selulernya, Rabu (29/10) membenarkan adanya laporan tersebut. “Kasusnya sedang kita tindak lanjuti,” ujar Sitepu.

Namun sebelum diserahkan ke Polsek Delitua, tersangka mengaku, mobil tersebut telah digadaikan kepada oknum TNI berinisial MOS berpangkat Sertu yang bertugas di wilayah Delitua seharga Rp6 juta. “Tetapi saya dan keluarga kemudian melapor ke Denpom dan Selasa (28/10) dinihari, mobil itu kami jemput dan langsung membawanya ke Polsek Delitua,” kata Korban.(cr-2)

No comments:

Post a Comment