Monday, October 27, 2014

Dituduh Perampok, 2 Mahasiswa Diciduk

Korban dan pelaku saat dipertemukan di Mapolsek Medan Baru
MEDAN-
Balisokhi Laia (25) dan Fangaro Nduru (23) terpaksa berurusan dengan Polsekta Medan Baru. Pasalnya, kedua pria yang ngekos di Jl. Bima Sakti, Kecamatan Medan Petisah ini, dituding hendak merampok pasangangan kekasih Baren Astrada (24) dan Yulita (22) pada Minggu (26/10) pukul 03.00 WIB.
Informasi yang dihimpun, tudingan itu berawal saat Astrada dan Yulita mendatangi Polsekta Medan Baru dengan mengendarai sepeda motor. Pada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK), keduanya mengaku hendak dirampok dua pria bersepeda motor berpistol saat melintas di Jl. Gatot Subroto persisnya di depan Toko Majestik.
Mendapat laporan singkat tersebut, dini hari itu juga petugas pun langsung melakukan penyelidikan. Kedua pria yang dituding pasangan kekasih itupun berhasil diamankan polisi yakni Balisokhi dan Fangaro.
"Saat itu kami baru pulang kerja bang, rencana mau pulang kerumah. Tiba-tiba mereka (pelaku) datang memepet naik kereta. Kami disuruh berhenti, sambil mengacungkan pistol. Kepala cowokku pun dipukul pakai helm,”ujar Yulita, saat ditemui POSMETRO MEDAN.
Dikatakan wanita yang bekerja di Amazone, Merdeka Walk ini lagi, kalau kedua pria yang hendak merampok mereka sempat mengaku sebagai Intel TNI di Kodam I/BB. Bahkan keduanya sempat diminta untuk menyerahkan barang bawaan mereka. Lantaran tak mau memberikannya, Baren pun mendapat pukulan. Sadar ada yang tak beres, mereka pun memilih menyelamatkan diri dengan melajukan sepeda motornya ke arah Polsek Medan Baru. Aksi kejar-kejaran pun terjadi, hingga ke depan Polsek. Akan tetapi, kedua pria tersebut meninggalkan mereka menuju Pasar Petisah.
Sementara itu, Balisokhi dan Fangaro yang diamankan petugas menampik tuduhan Baren dan Yulita. Bahkan keduanya pun mengaku merupakan mahasiswa salah satu universitas swasta di Medan.
Terkait tuduhan Baren dan Yulitas, kalau keduanya sempat mengaku anggota Intel TNI? Balisokhi Laia yang ditemui POSMETRO MEDAN, langsung menampiknya. "Tidak ada aku mengaku Intel TNI bang, sumpah bang. Dan kami tidak merampok, hanya jalan-jalan keliling Medan aja bang,"kata Balisokhi.
Ketika ditanyai benda menyerupai pistol yang dibawanya? Balisokhi mengaku kalau benda yang dipegang itu merupakan mancis biasa. "Bukan pistol bang, cuma mancis saja. Tak ada aku pakai ngapa-ngapain bang, cuma buat bakar rokok saja,"akunya.
Tak lama, Petugas Den Intel Kodam I/BB yang mendapat informasi tersebut mendatangi Polsekta Medan Baru. Pada petugas, Balisokhi pun kembali membantah kalau dirinya mengaku-ngaku anggota Den Intel TNI. "Bukan ngaku Intel aku pak. Cuma aku bilang mau menelepon kawanku yang tugas di Den Intel," kata Balisokhi di hadapan petugas Den Intel TNI, yang enggan namanya dikorankan.
Terkait kasus tersebut, Kapolsekta Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu mengaku pihaknya akan memeriksa Balisokhi dan Fangaro. “Diperiksa dulu ya," katanya pada dini hari tersebut.

Namun kemarin sore, ketika ditanyai kembali soal hasil pemeriksaan kedua mahasiswa tersebut, Nasrun mengaku Baren dan Yulita sepakat tidak meneruskan dan  telah berdamai dengan Balisokhi dan Fangaro. "Sudah ada kesepakatan berdamai, jadi korban tidak membuat laporan untuk kasus itu,"ujar Nasrun menjelaskan. (wel/han)

No comments:

Post a Comment