Korban dan pelaku saat dipertemukan di Mapolsek Medan Baru |
Balisokhi Laia
(25) dan Fangaro Nduru (23) terpaksa berurusan dengan Polsekta Medan Baru.
Pasalnya, kedua pria yang ngekos di Jl. Bima Sakti, Kecamatan Medan Petisah
ini, dituding hendak merampok pasangangan kekasih Baren Astrada (24) dan Yulita
(22) pada Minggu (26/10) pukul 03.00 WIB.
Informasi yang
dihimpun, tudingan itu berawal saat Astrada dan Yulita mendatangi Polsekta
Medan Baru dengan mengendarai sepeda motor. Pada petugas Sentra Pelayanan
Kepolisian (SPK), keduanya mengaku hendak dirampok dua pria bersepeda motor
berpistol saat melintas di Jl. Gatot Subroto persisnya di depan Toko Majestik.
Mendapat
laporan singkat tersebut, dini hari itu juga petugas pun langsung melakukan
penyelidikan. Kedua pria yang dituding pasangan kekasih itupun berhasil
diamankan polisi yakni Balisokhi dan Fangaro.
"Saat itu
kami baru pulang kerja bang, rencana mau pulang kerumah. Tiba-tiba mereka
(pelaku) datang memepet naik kereta. Kami disuruh berhenti, sambil mengacungkan
pistol. Kepala cowokku pun dipukul pakai helm,”ujar Yulita, saat ditemui
POSMETRO MEDAN.
Dikatakan
wanita yang bekerja di Amazone, Merdeka Walk ini lagi, kalau kedua pria yang
hendak merampok mereka sempat mengaku sebagai Intel TNI di Kodam I/BB. Bahkan
keduanya sempat diminta untuk menyerahkan barang bawaan mereka. Lantaran tak
mau memberikannya, Baren pun mendapat pukulan. Sadar ada yang tak beres, mereka
pun memilih menyelamatkan diri dengan melajukan sepeda motornya ke arah Polsek
Medan Baru. Aksi kejar-kejaran pun terjadi, hingga ke depan Polsek. Akan
tetapi, kedua pria tersebut meninggalkan mereka menuju Pasar Petisah.
Sementara itu,
Balisokhi dan Fangaro yang diamankan petugas menampik tuduhan Baren dan Yulita.
Bahkan keduanya pun mengaku merupakan mahasiswa salah satu universitas swasta
di Medan .
Terkait tuduhan
Baren dan Yulitas, kalau keduanya sempat mengaku anggota Intel TNI? Balisokhi
Laia yang ditemui POSMETRO MEDAN, langsung menampiknya. "Tidak ada
aku mengaku Intel TNI bang, sumpah bang. Dan kami tidak merampok, hanya
jalan-jalan keliling Medan
aja bang,"kata Balisokhi.
Ketika ditanyai
benda menyerupai pistol yang dibawanya? Balisokhi mengaku kalau benda yang
dipegang itu merupakan mancis biasa. "Bukan
pistol bang, cuma mancis saja. Tak ada aku pakai ngapa-ngapain bang, cuma buat
bakar rokok saja,"akunya.
Tak lama,
Petugas Den Intel Kodam I/BB yang mendapat informasi tersebut mendatangi
Polsekta Medan Baru. Pada petugas, Balisokhi pun kembali membantah kalau
dirinya mengaku-ngaku anggota Den Intel TNI. "Bukan ngaku Intel aku pak.
Cuma aku bilang mau menelepon kawanku yang tugas di Den Intel," kata
Balisokhi di hadapan petugas Den Intel TNI, yang enggan namanya dikorankan.
Terkait kasus tersebut,
Kapolsekta Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu mengaku pihaknya akan memeriksa
Balisokhi dan Fangaro. “Diperiksa dulu ya," katanya pada dini hari
tersebut.
Namun kemarin
sore, ketika ditanyai kembali soal hasil pemeriksaan kedua mahasiswa tersebut, Nasrun
mengaku Baren dan Yulita sepakat tidak meneruskan dan telah berdamai dengan Balisokhi dan Fangaro.
"Sudah ada kesepakatan berdamai, jadi korban tidak membuat laporan untuk
kasus itu,"ujar Nasrun menjelaskan. (wel/han)
No comments:
Post a Comment