Mantan petinggi
di PT Kereta Api Indonesia (KAI) Medan
berinisial S, dituding telah menipu seorang warga sebesar Rp80 juta dengan
modus memberikan iming-iming pekerjaan sebagai masinis.
“Dia (S-red)
menjanjikan anak saya bisa bekerja. Tapi setelah anak saya testing, hingga
sekarang tak pernah terealisasi,”ungkap Paimo, warga Perdagangan, Kab.
Simalungun, Senin (27/10) siang.
Karena itupula,
lanjut Paimo, jika S yang kini telah dimutasi ke Surabaya, Jawa Timur tidak
memiliki itikat baik, maka ia pun akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum.
"Kalau memang tidak ada jalan lain dan tidak mengembalikan uang kami,
persoalan ini akan saya laporkan ke Poldasu,”ujar Paimo.
Dikatakan pria
berusia 60 tahun ini, persoalan tersebut bermula dari perkenalan anaknya Bakti
Purwanto (30) dengan salah seorang teman S. Melalui perkenalan itu, Bakti pun
ditawari pekerjaan sebagai Masinis di PT KAI Medan. Agar bisa langsung bekerja,
Bakti pun harus memenuhi syarat dengan memberikan uang pelicin sebesar Rp80
juta. "Pertama kami diminta Rp20 juta, kemudian Rp 10 juta secara
langsung. Selebihnya Rp 20 juta tambah Rp 30 juta saya kirim ke rekening teman
S sesuai permintaannya Imam Syafii dan Totok Hafiyadi," sebut Paimo.
Paimo mengaku,
pihaknya sudah pernah menanyakan langsung ke pihak S di di Jalan Bilal Medan , namun sama sekali
tak pernah ditanggapi. Karena itu pula, dia berencana mengadukan masalah itu ke
Poldasu. "Sudah kita datangi rumah S, namun tak ada itikad baiknya," kesal
Paimo.
Karena itu,
Paimo meminta pemerintah terkait dan aparat penegak hukum segera bertindak
menyikapi masalah tersebut. Jika tidak, dikhawatirkan kejahatan serupa akan
terulang. "Inilah yang harus diungkap pihak berkompeten, supaya masyarakat
yang lemah tidak menjadi korban pembodohan," pinta Paimo. (eza)
No comments:
Post a Comment