Sarah ketika mengadu ke Polres Tebingtinggi |
TEBINGTINGGI-PM
Minta uang
belanja pada suami, Sarah (20) malah kena bogem. Bukan hanya dianiaya, buku
nikah yang menjadi bukti sahnya ikatan mereka malah ikut dikoyak-koyak, Senin
(12/10) sekira pukul 12.00 WIB.
Hingga kemarin,
Heri belum juga membawa Perdiansyah pulang ke rumah mereka yang terletak di
Gang Rukun, Kec. Rambutan, Tebingtinggi.
Keterangan
Sarah ketika mengadu ke Polres Tebingtinggi ditemani keluarganya, aksi
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialaminya tersebut bukan baru kali
itu saja dialaminya, melainkan sudah sering.
“Senin siang
itu sebabnya karena aku minta uang belanja. Tapi bukannya memberi uang, dia
(Heri-red) malah langsung marah,” ungkap Sarah.
Menurutnya,
kemarahan Heri di luar batas. Karena langsung mengatakan akan menceraikan dan
mengoyak-ngoyak buku nikah.
Kesal melihat
tindakan tersebut, Sarah pun marah hingga membuat Heri makin emosi dan
memukulnya wajahnya.
Atas luka yang
dialami Sarah, korban lantas pergi berobat. “Setelah itulah
dia (Heri-red) pergi membawa anakku,” kesalnya.
Masih jelas
wanita yang saban hari menjual teh Poci tersebut, Heri selama ini berprofesi
sebagai sopir. Namun dua minggu ini tidak bekerja.
“Aku kira
karena usianya lebih tua dariku, pikirannya mateng, rupanya suka menghajar
istri. Enggak sanggup lagi aku hidup bersama dia, aku mau cerai saja dan hidup
bersama anakku,” harapnya. (mag-2/rul)
No comments:
Post a Comment