Rahayu Dewi
(65) warga Jl Lubuk Kuda, Lorong Selamat, Kel Sei Kera Hulu, Kec Medan
Perjuangan tewas ditabrak Xenia hitam BK 1329 QM. Keluarga yang tidak terima,
berang, dan meminta nyawa orang tua mereka diganti nyawa sang sopir.
Informasi
dihimpun, seperti biasanya, Rahayu berbelanja ke Pajak Bengkok untuk membeli
perlengkapan warung kopi yang ia buka di rumahnya. Usai berbelanja, wanita tua
ini berniat pulang menumpangi becak dayung.
Pas lagi
menawar ongkos becak, tiba-tiba dari arah Jl Letda Sudjono melaju mobil Xenia yang dikemudikan
Arif (25) warga Tandem Hilir, Binjai, dengan kecepatan tinggi.
Seketika itu
juga, Rahayu ditabrak dari belakang dan terpental hingga menderita luka serius
di bagian kepalanya. Mendengar suara benturan keras, warga sekitar dan sejumlah
pedagang di sana
langsung menangkap pengemudi mobil maut itu, bersama rekannya, Sukri.
Sementara itu,
korban yang terlihat masih bernyawa, segera dilarikan ke RSU dr Pirngadi Medan.
Meski sempat mendapat perawatan medis, namun akhirnya nyawanya tak tertolong.
Anak korban,
Azhari (45) menjelaskan, dia tak menduga ibunya akan pergi untuk selama-lamanya.
"Tak menyangka aku jadi begini. Padahal semalam masih ketemu aku sama
mamak ini, tapi sekarang sudah meninggal," katanya.
Dijelaskan
Azhari, pagi hari ibunya memang berbelanja keperluan warung kopi. Ia berangkat
pagi karena sekira pukul 10.00 wib ia akan membuka kedainya seperti biasanya.
"Mau pulangnya dia selesai belanja, tapi ditabrak sama mobil xenia.
Begitulah kabarnya yang ku dapat dari lokasi itu," katanya seraya
menyebutkan, jasad ibunya dikebumikan di pemakaman umum di Jl Thamrin.
Ditanyai soal
tindakan pengemudi yang menabrak ibunya, dengan penuh emosi. "Aku meminta
nyawa ditukar nyawa," katanya dengan nada kesal.
Di tempat
terpisah, Arif (23) pengemudi mobil maut mengatakan, dia tak melihat ada becak
yang berhenti di pinggir jalan. "Aku ngantuk kali, Bang. Aku gak liat ada
becak di pinggir jalan," ujarnya.
Apakah dirinya
mengemudi dengan keadaan mabuk? Arif membantahnya. "Aku gak mabuk, Bang.
Tapi Aku ngantuk," jawab pria yang sedikit bonyok lantaran dihakimi massa ini.
Disinggung soal
penemuan satu pucuk sangkur di dalam mobil, Arif dan Sukri tidak mengakuinya.
"Itu bukan punya kami, Bang. Mobil itu kami pinjam sama kawan kami.
Sangkur itu memang sudah ada di dalam mobil," terang kedua pemuda ini.
Soal isu sempat
ditemukannya sabu-sabu di dalam mobil, Arif dan Sukri juga membantahnya.
"Gak ada kami bawa sabu-sabu, Bang. Kecelakaan itu karena Aku
ngantuk," cetus Arif lagi.
Kanit Lantas
Polsek Percut Sei Tuan, AKP Sawangin saat dikonfirmasi mengatakan, pengemudi
dan temannya sedang ditahan. "Dua orang kita tahan. Tapi isu temuan
narkoba dalam mobil, nggak ada. Kalau sangkur, ada," katanya. (wel)
No comments:
Post a Comment