Dengan berlinang air mata dan langkah
tertatih-tatih, Nani Aryani (40) mendatangi Polsek Percut Sei Tuan, Senin
(27/10) sore. Wanita asal Tasikmalya, Jawa Barat ini baru saja kabur dari rumah
majikannya dengan cara melompat dan bermaksud membuat laporan atas penyiksaan
yang kerap dialaminya.
"Aku disiksa majikan ku dek. Tapi aku
lupa alamatnya di mana. Sudah setahun aku bekerja sama dia sebagai baby sitter.
Selama setahun bekerja di sana
digaji sebesar Rp1,8 juta," ucap Nani yang tak tau dimana alamat
majikannya yang biasa disapa Ahong.
Nani kerap disiksa Ahong yang berusia sekitar
40-an tahun, hanya karena permasalahan kecil, seperti lama membuka pintu
gerbang atau karena lantai kotor. Akibat sering dianiaya, ia mengaku sering
mengalami lupa ingatan. "Kepala ku sering dipukulnya pakai kursi dek.
Sampai sering lupa ingatan aku dibuatnya. Aku bisa kabur dari rumah itu saat
mereka sekeluarga lagi tak berada di rumah," tutur wanita yang datang ke Medan melalui jasa
penyalur tenaga kerja bernama CV Talenta Agency di Jakarta Timur.
Sementara, Aisyah (34) warga Lau Dendang, Kec.
Percut Sei Tuan yang datang bersama Nani ke Polsek Percut Sei Tuan, mengatakan
menemukan Nani di jalan saat mau makan bakso bersama keluarganya. Karena merasa
iba, ia menolong Nani dan membawanya ke kantor polisi. "Ibu ini kami
temukan waktu mau makan bakso sama keluarga. Yaudah karena kasihan langsung
kami ajak aja ke sini dek," ungkap Aisyah.
Karena terkendala dengan identitas dan alamat
pelaku, Nani gagal membuat laporan. Selanjutnya ia pun pergi meninggalkan
kantor polisi. Karena tak punya tujuan, janda beranak 5 ini diberi tumpangan di
rumah Aisah, sembari memulihkan ingatannya. "Aku punya anak lima dan aku seorang
janda, aku kurang tau alamat majikan ku itu karena aku dari Tasikmalaya. Setahu
ku bapak itu namanya Ahong, dia tinggal sama istri dan empat anaknya dan seekor
anjing besar," ujar korban.
Diceritakan Nani, penyiksaan yang dialaminya
terkadang tidak manusiawi karena dirinya sempat disiram air panas di bagian
kakinya dan dipukul pakai pentungan bisbol hanya gara-gara lupa memberi makan
anjing peliharaan majikannya. "Mereka kejam kali, aku disiram air panas
dan dipukul pakai pentungan sampai pingsan, pas itu gara-gara aku lupa kasih
makan anjingnya," ujar korban.
Nani berhasil kabur dari rumah majikan nya
setelah lompat dari lantai 2 sehingga membuat kakinya pincang. Saat itu
beruntung ia bertemu tukang sampah dan diberi tumpangan becak. Setelah berjalan
seharian, keesokan harinya Nani bertemu keluarga Aisah.
Namun malang ,
ketika berharap hukum berpihak padanya polisi justru menolak laporannya dengan
alasan Nani tak ingat alamat majikannya tersebut.
"Lapor saja sana ke polres atau kemana saja asal jangan
disini. Mau melapor pun nggak tau alamatnya majikannya dimana," ujar
seorang SPK Polsek Percut Sei Tuan bermarga Sianipar, kala itu.
Kemudian, PRT asal Tasikmalaya itu pun dibawa
kembali oleh Aisah ke rumahnya untuk diberikan pertolongan semnetara. "Ibu
ini saya bawa ke rumah dulu sampai pulih ingatannya baru kami buat
laporan," kata Aisah. (mri/bd)
No comments:
Post a Comment