STM HULU-
Hanya karena tak senang tidurnya terganggu,
Darius Barus (31) tega menebas leher Binsar Ukur Tarigan (58), warga Dusun II,
Desa Ranggitgit, Kec. STM Hulu hingga nyaris putus. Jasad mengenaskan pria yang
telah 25 tahun melayani sebagai Pertua di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)
itu ditemukan telungkup di Simpang Namo Linting, Dusun II Desa Ranggitgit,
Kamis (30/10) sekira pukul 01.00 WIB.
Info yang dihimpun POSMETRO MEDAN, sebelum
kejadian sekira pukul 23.00 WIB, korban duduk di atas becak Honda Revo Fit BK
5051 MAG miliknya di lokasi. Tak jelas apa yang dilakukan Binsar di sana malam itu. Singkat
cerita, di saat bersamaan Karto Barus (20) dan Manson Purba (21) yang berstatus
adik kandung dan sepupu pelaku melintas di persimpangan itu. Malam itu keduanya
datang dari arah Desa Tala Peta, Kec. STM Hilir dan berniat pulang ke rumah.
Melihat Binsar, Karto dan Manson pun sempat
menyapa dan menanyakan ngapai korban sendirian di lokasi. Karena terkejut,
Binsar yang emosi menjawab pertanyaan keduanya dengan makian. Tak terima
dimaki, Karto dan Manson melawan hingga sempat terjadi perdebatan antara
mereka. Karena tak terima, Manson mengerjai korban dengan menyuruh Karto
diam-diam mengambil kunci becak korban. Singkat cerita, setelah kunci di
tangan, Manson dan Karto pun pulang meninggalkan lokasi.
Tak berapa lama setelah Karto dan Manson
pergi, Binsar pun berniat pulang ke rumahnya. Karena tak sadar kunci becaknya
dicuri, Binsar sempat berkali-kali mengengkol mesin becaknya, tapi tak kunjung
hidup. Setelah meneliti, korban baru
sadar kuncinya hilang. Yakin telah dikerjai, dengan hati kesal Binsar pun
mendatangi rumah Karto yang berjarak 150 meter dari simpang tersebut. Sekira
pukul 23.50 WIB, korban yang tiba di sana
langsung menanyakan kunci becaknya pada Karto. Tapi Karto yang berstatus anak
ke enam dari delapan bersaudara itu menjawab tak tahu.
Kesal dipermainkan, dengan nada emosi korban
bertanya kembali kepada Karto mengenai kunci becaknya. Lagi-lagi Karto menjawab tak tahu, hingga
keduanya terlibat pertengkaran mulut. Mendengar suara ribut-ribut, Eron Barus
(60) pakleknya Karto keluar dari rumah. Karena terkesan membela Karto, korban
yang emosi sempat memukul telinga Eron. Tak terima pakleknya dipukul, Karto
ikut emosi hingga ia dan korban adu jotos. Mendengar suara ribut di luar,
Mutiara boru Sitompul (47) ibu Karto yang terbangun datang melerai. Karena
Karto terus mengaku tak tahu, korban akhirnya pergi jalan kaki menuju lokasi
becaknya parkir. Namun sepeninggal korban. Darius yang tidurnya terganggu
mengikuti korban dari belakang.
Melihat itu, Eron sempat menyuruh Karto dan
Manson menyusul dari belakang. Namun setiba di lokasi, Karto dan Manson kaget melihat Binsar sudah
tewas bersimbah darah dengan kondisi leher nyaris putus. Melihat itu, Karto dan
Manson pulang dan memberitahukan kejadian itu pada ibunya. Tak berapa lama,
peristiwa itu sontak menghebohkan warga yang langsung berkerumun di lokasi. Tak
lama berselang, petugas Polsek Tiga Juhar yang dihubungi pun turun ke lokasi
untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Untuk keperluan penyidikan,
jasad korban dilarikan ke RSU dr Pirngadi Medan untuk otopsi. Kapolsek Tiga
Juhar AKP Simon Pasaribu SH saat dikonfirmasi menyebutkan korban tewas setelah
lehernya dibacok dari belakang oleh pelaku. “Dari hasil penyelidikan dan
keterangan sejumlah saksi, Darius adalah pelakunya,” ujar Pasaribu. (man/deo)
No comments:
Post a Comment