SIDIKALANG-
Prilaku Domi
Panjaitan (38) tak pantas ditiru. Lajang tua yang tak punya pekerjaan itu tega
menyodomi lalu membunuh anak tetangganya yang masih berusia 5 tahun. Ironisnya,
untuk menghilangkan barang bukti pelaku lalu mengubur jasad korban bernama
Tesya boru Sinambela itu di perladangan.
Ratusan warga Desa Bongkaras, Kec. Silima
Pungga-pungga, Kab. Dairi mendadak heboh dengan hilangnya Tesya pada Sabtu
(25/10) pukul 14.00 WIB. Delapan jam mencari, tepatnya pukul 22.00 WIB, Tesya
akhirnya ditemukan sudah tak bernyawa. Info yang dihimpun kru koran ini, pasca
mendengar info anak hilang, Kepala Desa Bongkaras Marijon Manik langsung
mengerahkan warganya melakukan pencarian di perkampungan hingga ke perladangan.
“Awalnya orangtua korban mengadu anaknya belum
pulang makan siang. Setelah dilakukan pencarian di sekitar perkampungan tidak
ditemukan. Ibu korban mendatangi rumah saya. Selanjutnya saya sampaikan masalah
itu ke Koramil dan Polsek Parongil,” kenang Marijon Manik saat ditemui kru
koran saat menunggu jenazah korban diotopsi di RSU Adam Malik, Minggu (26/10)
malam. Masih kata Marijon, semasa hidup bocah malang tersebut tinggal bersama ibunya di
rumah oppungnya (neneknya), karena ayahnya bekerja di salah satu perusahaan
swasta di Jambi.
“Begitulah. Setelah melibatkan seluruh warga
dan aparat, kami akhirnya menemukan gundukan tanah. Setelah diperiksa dari
dalam tanah terlihat tumit manusia. Ternyata, mayat korban dikubur pelaku
dengan posisi terlungkup,” tambah Marijon. Setelah melakukan pengusutan, salah
seorang warga mengaku sempat melihat korban bersama Domi Panjaitan. Mendengar
itu, warga langsung memanggil dan menginterogasi Domi. Tapi saat itu Domi
membantah.
“Memang kelihatan pemuda itu baik-baik. Ketika
kami tanyakan pada saat pencarian, dia mengaku memang ia ada bersama korban,
namun dia menyuruh pulang. Ternyata setelah mayat ditemukan, dia sempat diamuk massa . Kalau tidak saya
amankan, mungkin dia sudah meninggal,” kenang Marijon lagi. Terpisah, Kapolsek
Parongil AKP L Limbong ketika dihubungi Minggu (26/10) sore menegaskan pihaknya telah menangkap dan
menetapkan Domi sebagai tersangka.
“Korban diduga meninggal akibat dipukul pakai
tangan dan batu oleh tersangka, alamat sementara Desa Bongkaras, Kec.Silima
Pungga-pungga. Setelah ditemukan, korban dilarikan ke RSU Adam Malik untuk
divisum dan autopsi,” ujar Limbong. Tambah Limbong, tersangka sudah diamankan
di Polsek Parongil. Disebutkan Limbong, Domi mengakui bahwa dialah yang
membunuh bocah malang
tersebut. Dari hasil otopsi, sekujur tubuh dan anus korban ditemukan luka
lecet. Diduga sebelum dibunuh, korban lebih dulu dicabuli tersangka. “Kepala
korban luka akibat pukulan benda tumpul. Tidak ada terjadi pemerkosaan, namun
anus korban luka. Korban diduga dicabuli pelaku,” imbuhnya.
Sejauh ini, tersangka masih mengaku melakukan
perbuatan itu karena sakit hati dikasari sama korban. Pengakuan Domi pada
penyidik Polsek Parongil, awalnya ia menyuruh korban pulang ke rumah oppungnya
sepulang dari ladang. Tapi saat itu korban disebut menolak menolak dan berkata
kasar pada pelaku. "Gak usah kau urusi aku, urus aja dirimu sendiri,"
jawab korban yang diulang oleh pelaku. Perkataan itu membuat Domi emosi hingga
mencekik leher korban dan memukuli kepalanya. Pelaku dan korban diketahui
bertetangga dan sering berangkat bersama-sama ke ladang tersangka. (pan/deo)
No comments:
Post a Comment