Edi Kurniawan sedang menjalani perawatan di rumah sakit. |
MEDAN-PM
Edi Kurniawan (24) harus menjalani perawatan intensif di
rumah sakit, setelah dibacoki di depan rumah mertuanya, Jalan Batu Tangkul Alur
Cempedak, Pangkalan Susu.
Informasi yang dihimpun, pembacok Edi diketahui bernama
Eko dan Supriadi alias Ahmad, keduanya warga Alo Merbo Tanjungpura. Peristiwa
itu terjadi pada Jumat (10/10) pukul 00.00 WIB.
Malam itu, Eko dan Supriadi mendatangi rumah Arifin (50),
mertua Edi dengan tujuan menagih utang pembelian kambing seharga Rp5 juta. Namun
pada saat mendatangi rumah Arifin, kedua pelaku tidak bertemu, hanya disauti
dari dalam rumah yang disambut oleh, Ani (47) istri Arifin dan istri korban,
Lili (22) yang mengatakan kalau Arifin tidak berada di rumah. Meski Arifin
tidak berada di rumah, Eko dan Supriadi memilih menunggu di depan rumah Arifin.
Merasa takut, Lili pun menghubungi Edi yang saat itu
berada di rumah orang tuanya. Mendengar hal tersebut, lantas Edi pun ke rumah
mertuanya. Setibanya, Edi masih bertemu dengan kedua pelaku. Antara Edi dan
kedua pelaku pun sempat adu mulut. Namun kedua pelaku yang membawa senjata
tajam, langsung membacoki Edi. Akibatnya, Edi mengalami luka bacokan di lengan
dan tangan kirinya. Usai membacoki Edi, kedua pelaku pun langsung melarikan
diri.
Atas luka-luka itu, Edi pun dilarikan ke RS Pertamina
Pangkalan Susu untuk mendapatkan pertolongan. Karena luka bacokan yang cukup
serius, Edi pun dirujuk ke RS Pertamina Brandan. Namun Edi dirujuk kembali ke
RS Bandung Medan, untuk melakukan operasi pada luka tangan kirinya yang cukup
parah. "Karena masalah hutangnya bapak, soal jual beli kambing Rp 5 juta.
Bapak udah mencicil, tapi karena belum ada uang makanya belum dibayar,"ungkap
Ani, istri Arifin saat ditemui POSMETRO MEDAN di RS Bandung , Minggu (12/10) siang.
Lanjut Ani lagi, kalau ia dan Lili (istri Edi) saat itu ketakutan
karena kedua pelaku menunggu Arifin di depan rumahnya.
"Mereka datangnya jam 12 malam, dan menungguin
suamiku di depan rumah. Karena kami takut, makannya menantuku ditelepon
istrinya untuk pulang. Disitulah mereka membacok Edi,”terangnya lagi.
Sementara itu, Edi yang masih dalam kondisi lemah
mengamini keterangan mertua perempuannya. "Aku lagi di rumah orang tuaku.
Malam itu aku ditelepon sama istri. Katanya ada orang ngetok-ngetok jendela,
kukira maling makanya aku buru-buru pulang," jelasnya terbata-bata.
Namun, lanjutnya,
ia langsung dibacoki kedua pelaku.
"Sampai rumah, aku jumpa sama kedua pelaku. Kutanya
ngapain malam-malam menggedor jendela. Tiba-tiba mereka keluarkan parang dan
membacoki aku,”kata ayah 1 anak itu.
Lili, istri Edi berharap pelaku pembacokan suaminya
bernama Supriadi segera ditangkap polisi. "Si Eko sudah ditangkap, tapi si
Supriadi masih berkeliaran,”ujar Lili, sembari mengatakan kalau istri Supriadi
sempat menghubungi Arifin, dengan alasan menanyakan keberadaan suaminya.
" Tapi kurasa itu hanya pura-pura sekalian mencari
informasi lainnya dari kami," terangnya mengakhiri. (bay/han)
No comments:
Post a Comment