>> Jempol
Kiri Putus Ditebas Parang
Briptu Moris Tambunan sedang berada penanganan medis |
DOLOKSANGGUL-PM
Nasib apes menimpa Briptu Moris Tambunan. Pria
yang bertugas di Satlantas Polres Humbahas dibacok Heru Sihite (50) yang diduga
depresi saat berdiri di depan rumahnya di Jl. Doloksanggul-Pakkat, Rabu (15/10)
pagi.
Akibat serangan membabi buta dengan menggunakan
parang, Moris menderita luka di bagian pelipis, hidung dan mulut. Selain itu,
jempol sebelah kiri putus ditebas, tangan sebelah kiri dan pergelangan tangan
mengalami luka gores.
Informasi yang dirangkum di RS Tarutung, saat
itu korban sedang melihat rumahnya yang sedang dibangun. Tanpa disadari, pelaku
yang menetap di Sihite II Jl. Doloksanggul-Pakkat menhgampirinya. Tanpa
basa-basi, pelaku yang memegang parang langsung menyerang korban.
Mendapat serangan mendadak, korban pun
berusaha melakukan perlawanan. Melihat korban melawan, pelaku makin beringas
dan mengayunkan parangnya ke seluruh tubuh korban. Naas bagi korban, saat
berusaha menangkis parang yang dilayangkan pelaku, jari jempolnya putus.
Buruh bangunan yang mengetahui kejadian itu
berhamburan untuk menolong korban. Puas menghajar korban, pelaku kabur dari
kejaran warga. Melihat kondisi korban yang berlumuran darah, warga pun
membawanya ke RS Doloksanggul. Karena luka yang dideritanya cukup serius, warga
pun membawanya ke RS Tarutung. Sementara itu, salah seorang warga pun
menghubungi petugas Polres Humbahas.
Tak lama kemudian, petugas Satreskrim Polres
Humbas turun ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kasat Reskrim AKP Hannry Tambunan melalui
Kasubag Ops Aiptu Hotman Sirait mengaku pihaknya masih mencari keberadaan
pelaku. “Sejauh ini kita belum tahu motifnya. Kita masih menunggu orban untuk
dimintai keterangan dan pelaku masih kita buru,” terangnya.
Untuk mencari kepastian dengan kasus tersebut,
kru Koran ini kembali ke lokasi. Dari pengakuan salah seorang keluarga pelaku
yang minta namanya dirahasiakan jika pelaku yang akrab disapa Pak Bunga ini
depresi lantaran ditinggalkan istrinya.
“Sejak 10 tahun lalu, pelaku tinggal seorang
diri. Istrinya meninggalkannya sedangkan anaknya Bunga tinggal di rumah
keluarga,” terangnya.
Menurutnya lagi, selama ini pelaku tidak
pernah berbuat onar dan selalu pergi ke ladang. Bahkan, warga sekitar terkejut
mendengar pelaku tega melakukan pembacokan kepada korban.
”Hami pe tarsogot mambege kejadian on. Alana
saleleng on, amani Bunga on dang hea berbuat onar dihuta on. Alana saijojot
akka dakdanak disekitar jabuna marmeami. (Kami pun terkejut mendengar kejadian
itu. Sebab, selama ini pak Bunga tidak pernah berbuat onar di kampung. Selain
itu, ia (pelaku) juga dekat dengan anak-anak sekitar rumahnya dan bermain,”
kata beberapa warga sekitar rumah pelaku. Selain itu, usai dari ladang, pelaku juga
tidak pernah keluar rumah, baik ke warung ataupun bermain ke rumah tetangganya.
(cr-1/smg)
Hal yang tidak pernah terbayankan kini menjadi kenyataan dengan keluargaku,,,untuk MBAH.RIJI kami ucapkan banyak terimakasih karna berkat bantuannya ALHAMDULILLAH keluarga kami bisa lepas dari merubah nasib kami hanya sekejap,dan disitulah aku berkesempatan kumpulkan uang untuk buka usaha kembali,karna baik rumah sudah disita,,warung makan jg sudah bangkrut,,tapi itu semua aku masih tetap bertahan hidup dengan anak istriku,,walau cuma kontrak tapi aku tetap bersabar dan akhirnya MBAH RIJI lah yang bisa merubah nasib kami..MBAH RIJI orang paling bersejarah kepada keluarga saya…!!! Kepada teman2 yang di lilit hutang dan ingin merubah nasib baik dari pada sekaran HBG: 082 388 362 128 -MBAH RIJI ,dengan penuh harapan INSYAH ALLAH pasti tercapai dan su
ReplyDelete