Thursday, October 16, 2014

Sihite Bacok Petugas Satlantas

>> Jempol Kiri Putus Ditebas Parang

Briptu Moris Tambunan sedang berada penanganan medis

DOLOKSANGGUL-PM
 Nasib apes menimpa Briptu Moris Tambunan. Pria yang bertugas di Satlantas Polres Humbahas dibacok Heru Sihite (50) yang diduga depresi saat berdiri di depan rumahnya di Jl. Doloksanggul-Pakkat, Rabu (15/10) pagi.
 Akibat serangan membabi buta dengan menggunakan parang, Moris menderita luka di bagian pelipis, hidung dan mulut. Selain itu, jempol sebelah kiri putus ditebas, tangan sebelah kiri dan pergelangan tangan mengalami luka gores.
 Informasi yang dirangkum di RS Tarutung, saat itu korban sedang melihat rumahnya yang sedang dibangun. Tanpa disadari, pelaku yang menetap di Sihite II Jl. Doloksanggul-Pakkat menhgampirinya. Tanpa basa-basi, pelaku yang memegang parang langsung menyerang korban.
 Mendapat serangan mendadak, korban pun berusaha melakukan perlawanan. Melihat korban melawan, pelaku makin beringas dan mengayunkan parangnya ke seluruh tubuh korban. Naas bagi korban, saat berusaha menangkis parang yang dilayangkan pelaku, jari jempolnya putus.
  Buruh bangunan yang mengetahui kejadian itu berhamburan untuk menolong korban. Puas menghajar korban, pelaku kabur dari kejaran warga. Melihat kondisi korban yang berlumuran darah, warga pun membawanya ke RS Doloksanggul. Karena luka yang dideritanya cukup serius, warga pun membawanya ke RS Tarutung. Sementara itu, salah seorang warga pun menghubungi petugas Polres Humbahas.
  Tak lama kemudian, petugas Satreskrim Polres Humbas turun ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
 Kasat Reskrim AKP Hannry Tambunan melalui Kasubag Ops Aiptu Hotman Sirait mengaku pihaknya masih mencari keberadaan pelaku. “Sejauh ini kita belum tahu motifnya. Kita masih menunggu orban untuk dimintai keterangan dan pelaku masih kita buru,” terangnya.
 Untuk mencari kepastian dengan kasus tersebut, kru Koran ini kembali ke lokasi. Dari pengakuan salah seorang keluarga pelaku yang minta namanya dirahasiakan jika pelaku yang akrab disapa Pak Bunga ini depresi lantaran ditinggalkan istrinya.
  “Sejak 10 tahun lalu, pelaku tinggal seorang diri. Istrinya meninggalkannya sedangkan anaknya Bunga tinggal di rumah keluarga,” terangnya.
 Menurutnya lagi, selama ini pelaku tidak pernah berbuat onar dan selalu pergi ke ladang. Bahkan, warga sekitar terkejut mendengar pelaku tega melakukan pembacokan kepada korban.
  ”Hami pe tarsogot mambege kejadian on. Alana saleleng on, amani Bunga on dang hea berbuat onar dihuta on. Alana saijojot akka dakdanak disekitar jabuna marmeami. (Kami pun terkejut mendengar kejadian itu. Sebab, selama ini pak Bunga tidak pernah berbuat onar di kampung. Selain itu, ia (pelaku) juga dekat dengan anak-anak sekitar rumahnya dan bermain,” kata beberapa warga sekitar rumah pelaku. Selain itu, usai dari ladang, pelaku juga tidak pernah keluar rumah, baik ke warung ataupun bermain ke rumah tetangganya. (cr-1/smg)

1 comment:

  1. Hal yang tidak pernah terbayankan kini menjadi kenyataan dengan keluargaku,,,untuk MBAH.RIJI kami ucapkan banyak terimakasih karna berkat bantuannya ALHAMDULILLAH keluarga kami bisa lepas dari merubah nasib kami hanya sekejap,dan disitulah aku berkesempatan kumpulkan uang untuk buka usaha kembali,karna baik rumah sudah disita,,warung makan jg sudah bangkrut,,tapi itu semua aku masih tetap bertahan hidup dengan anak istriku,,walau cuma kontrak tapi aku tetap bersabar dan akhirnya MBAH RIJI lah yang bisa merubah nasib kami..MBAH RIJI orang paling bersejarah kepada keluarga saya…!!! Kepada teman2 yang di lilit hutang dan ingin merubah nasib baik dari pada sekaran HBG: 082 388 362 128 -MBAH RIJI ,dengan penuh harapan INSYAH ALLAH pasti tercapai dan su

    ReplyDelete