Sungguh apes
dialami pasutri, Daulay (64) dan Nila Sari Siregar (67). Sudahlah lagi
kemalangan lantaran ada anggota keluarga yang meninggal di kampung halaman,
rumah di Pasar III, Jalan Krakatau, Gang Cendrawasih, Medan Timur, Minggu
(26/10) dinihari, malah dibobol maling.
Menurut
pengakuan anak korban, Amri Daulay (18), Senin (27/10) siang, aksi pencurian
ini terjadi pada Minggu (26/10) dinihari saat rumah orangtuanya ditinggal
pergi.
"Kejadiannya
pas orangtua saya pergi ke Padang Sidempuan. Kebetulan di sana ada kemalangan," kata Amri saat
membuat laporan pengaduan di Polsek Medan Timur.
Sebelum pergi,
dia dan kakaknya Atun (27), dipercaya untuk menjaga rumah. Saat itulah,
tepatnya jelang Minggu dinihari, rekan Amri berinisial SR datang mengajak
nonton bola. "Enggak biasanya dia (SR) datang bang. Waktu itu dia ajak
saya untuk nonton pertandingan bola di warung dekat rumah," ucap Amri.
Lantaran tak
enak menolak ajakan rekannya itu, Amri pun pergi meninggalkan rumah sementara
sang kakak tertidur pulas di dalam. Ketika beranjak, ia sempat melihat rekan SR
berinisial PR, berada persis di belakang rumah.
Namun tanpa
curiga, Amri pergi ke warung yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah mereka.
Di situ, Amri asyik menonton pertandingan bola hingga usai. "Waktu nonton
bola itu, PR saya lihat sibuk SMS-an. Saya enggak tahu dia SMS sama
siapa," ungkapnya.
Karena hari
telah larut malam, Amri pulang dan tidur hingga jelang siang. Namun, saat
terbangun, betapa terkejutnya dia melihat kamar orangtuanya sudah berantakan.
"Barang
yang hilang ada kalung 15 gram dan gelang 5 gram sama uang Rp9 juta,"
sebut Amri sembari menduga, kasus pencurian ini ada kaitannya dengan kedua
temannya dimaksud.
Kanit Reskrim
Polsekta Medan Timur, Iptu Alexander Piliang mengaku, pihaknya belum menerima
laporan korban. Alex menyebut kemungkinan laporannya masih di SPKT. "Belum
ada saya terima dan nanti akan saya cek lebih lanjut. Apabila benar kita akan
tindaklanjuti dan dalami kasusnya," ujar Alex singkat.(ris)
No comments:
Post a Comment