Di bawah todongan pistol tiga, Put (19), Li
(21) dan Pra (20) tak berdaya mempertahankan harta bendanya dari aksi
perampokan dan pemerkosaan. Sadisnya lagi, dua diantara mahasiswi yang menetap
di kos-kosan di Jl. Mukhtar Basri, Kec. Medan Barat itu disetrum sebelum
diperkosa pria yang mereka temani karaokean di Diskotik Station Jalan Wajir, Medan .
Informasi yang dihimpun POSMETRO MEDAN di
Mapolresta Medan, Jumat (31/10) siang menyebutkan, peristiwa apes yang dialami
ketiga cewek ini bermula saat ketiganya mendapat pesanan menemani tiga pria
hidung belang karaokean di Station KTV 5.
Tepat, Selasa (28/10) sekira pukul 22.00 Wib,
ketiga korban pun bergabung dengan ketiga pelaku yang memang sudah menunggu di
KTV 5 Karaoke Station. Put, Li dan Pra pun ikut meramaikan suasana dengan
menyumbangkan suara emasnya.
Tak lama bernyanyi, suasana semakin hangat,
mereka mulai berjoget ria bersama ketiga pria yang memesan mereka. Tepat, Rabu
(29/10) sekira pukul 01.00 Wib, keenamnya memilih pulang meninggalkan Station.
Berdalih akan diantarkan pulang, para pelaku
meminta ketiga korban masuk ke dalam Xenia
silver yang dikemudikan salah satu pelaku. Mobil yang belum diketahui nomor
plat kendaraannya itu melaju ke arah Padang Bulan, Jl. Jamin Ginting.
“Kami karaokean di Station KTV 5 sama tiga
orang pria, kenalnya dari BBM (Blackberry Messenger). Pulang dari sana , sekitar jam 2 pagi
gitu, di situlah kami minta diantar ke kos kami di Jalan Mukhtar Basri, tapi
anehnya kami malah dibawa ke arah Padang Bulan,” kata Put, Jumat (31/10) pagi.
Merasa ada yang tak beres, korban lalu
menanyakan mau kemana mereka dibawa. Namun, bukan jawaban yang diterima,
melainkan sikap tidak menyenangkan dari ketiga pria yang baru saja bersenang-senang
semalaman suntuk dengan korban.
“Di dalam mobil kami tanya, kenapa ke arah
Padang Bulan, terus mereka (pelaku) marah dan mengeluarkan senpi, alat setrum,
terus barang-barang kami seperti, handphone, uang, dikumpulin, diambil mereka,”
beber Put.
Sadar akan dirampok, Put sempat berontak dan
melawan bahkan ia berusaha berteriak. Namun apes baginya, ia justru disetrum
pelaku yang duduk di belakang hingga nyaris pingsan.
Melihat rekannya diperlakukan kasar, Li dan
Pra pun akhirnya memohon agar tak disakiti dan dipersilahkan untuk pulang.
Mendengar permintaan korban, 2 pelaku justru
memilih memperkosa Li dan Put yang berada di bangku belakang mobil. Sementara
Pra hanya menangis menyaksikan rekan-rekannya diperkosa secara kasar oleh para
pelaku yang semula bersikap ramah kepada mereka.
Puas melampiaskan nafsunya, para pelaku
kemudian membawa para korban ke kawasan Jl. Setia Budi dan diturunkan di lokasi
sepi. Kemudian para pelaku kabur membawa tas milik para korban berisi uang dan
handphone.
Sempat ditanyai POSMETRO MEDAN, mereka meminta
agar dirinya tak difoto demi keamanan dirinya. Put mengisahkan kejadian yang
dialaminya beserta rekan-rekannya itu.
"Iya, aku sama Li diperkosa di dalam
mobil. Barang-barang kami juga dirampok sama mereka bang. Aku disetrum di
bagian leher karena sempat melawan, waktu itu salah satu dari mereka
menodongkan senjata api. Disitu kami ketakutan dan tak bisa berbuat apa-apa
lagi," kata Put ketika ditemui di salah satu lokasi di sekitar Mapolresta
Medan, usai memberikan keterangan lanjutan kepada penyidik.
Kasus tersebut pun telah dilaporkan korban ke
Polresta Medan sesuai No: STTPL/2740/K/2014/Resta Medan.
Mengenai kasus tersebut, Kasat Reskrim
Polresta Medan Kompol Wahyu Bram enggan berkomentar, berkali-kali dihubungi via
seluler dan pesan singkat yang dilayangkan awak media belum mendapat balasan.
(wel/bd)