Tuesday, November 4, 2014

Suami Siksa Istri Hamil 7 Bulan

Rolila saat mengadu ke kantor polisi.
MEDAN-
Dengan tubuh basah dan bibir penuh darah, Rolila (30) warga Jalan Letda Sudjono, Gang Abadi, Tembung, mendatangi Polsek Percut Sei Tuan, Senin (3/11) sore. Ia melaporkan Erpanji alias Ivan (30), suaminya yang telah memukilinya.
Bahkan Rolila mengatakan, dia sudah berulang kali dipukuli Erpanji. "Saya sudah tidak tahan lagi terus dipukuli," katanya kepada petugas sembari terisak tangis.
Nah, pemukulan kemarin pagi lah yang akhirnya membuat Rolila bertekad melaporkan suaminya ke polisi. Keributan di antara pasangan suami istri ini, hanya lantaran Rolila mengungkit soal utang mahar Ivan.
"Pas kami nikah, dia ada meminta keringanan ke ibu soal uang maharnya. Dari yang diminta Rp10 juta, suami saya itu minta dibayar Rp7 juta dulu. Sisanya diutangi,” kata Rolila.
Waktu itu, masih kata Rolila, orangtuanya setuju saja. “Ibu saya setuju saja. Kata ibu saya, asal kamu jaga anak saya,” kenang wanita yang berpakaian daster basah kuyub itu.
Nah, kemarin itu, Rolila mengingatkan suaminya supaya melunasi utang mahar tersebut. Bukannya dibayar, Rolila malah langsung kena bogem mentah.
Kekejian Ivan itu lah yang membuat Rolila, memaksakan diri kabur dari rumah dan melapor ke Polsek Percut Sei Tuan di bawah guyuran hujan deras, kemarin.
Atas penganiayaan yang terakhir ini, Rolila juga sudah memberi tahu pihak keluarganya di kampung. Namun lantaran tak ada jalan keluar lah yang membuat dia akhirnya memilih jalan pahit dengan melapor ke polisi.
Diceritakannya, dari pernikahannya dengan Ivan, mereka telah dikaruniai seorang putri bernama Vita, baru berumur satu tahun enam bulan. Di usia bahtera rumah tangga yang baru menginjak tiga tahun ini, Rolila pun sedang mengandung tujuh bulan.
Meski dalam kondisi berbadan dua, Ivan masih saja berlaku kasar. “Selama tiga tahun ini, memang kerap aku jadi korban pemukulannya bang. Padahal selalu karena masalah sepele,” ujarnya sambil berurai air mata.

Kapolsek Percut Sei Tuan mengatakan, laporan korban sudah diterima dan masih dalam pemeriksaan. "Masih dalam pemeriksaan korbannya,” ungkap Kompol Ronald Sipayung Sik.(mri) 

No comments:

Post a Comment