Rolila saat mengadu ke kantor polisi. |
Dengan tubuh
basah dan bibir penuh darah, Rolila (30) warga Jalan Letda Sudjono, Gang Abadi,
Tembung, mendatangi Polsek Percut Sei Tuan, Senin (3/11) sore. Ia melaporkan
Erpanji alias Ivan (30), suaminya yang telah memukilinya.
Bahkan Rolila
mengatakan, dia sudah berulang kali dipukuli Erpanji. "Saya sudah tidak
tahan lagi terus dipukuli," katanya kepada petugas sembari terisak tangis.
Nah, pemukulan
kemarin pagi lah yang akhirnya membuat Rolila bertekad melaporkan suaminya ke
polisi. Keributan di antara pasangan suami istri ini, hanya lantaran Rolila
mengungkit soal utang mahar Ivan.
"Pas kami
nikah, dia ada meminta keringanan ke ibu soal uang maharnya. Dari yang diminta
Rp10 juta, suami saya itu minta dibayar Rp7 juta dulu. Sisanya diutangi,” kata
Rolila.
Waktu itu,
masih kata Rolila, orangtuanya setuju saja. “Ibu saya setuju saja. Kata ibu
saya, asal kamu jaga anak saya,” kenang wanita yang berpakaian daster basah
kuyub itu.
Nah, kemarin
itu, Rolila mengingatkan suaminya supaya melunasi utang mahar tersebut.
Bukannya dibayar, Rolila malah langsung kena bogem mentah.
Kekejian Ivan
itu lah yang membuat Rolila, memaksakan diri kabur dari rumah dan melapor ke
Polsek Percut Sei Tuan di bawah guyuran hujan deras, kemarin.
Atas
penganiayaan yang terakhir ini, Rolila juga sudah memberi tahu pihak
keluarganya di kampung. Namun lantaran tak ada jalan keluar lah yang membuat
dia akhirnya memilih jalan pahit dengan melapor ke polisi.
Diceritakannya,
dari pernikahannya dengan Ivan, mereka telah dikaruniai seorang putri bernama
Vita, baru berumur satu tahun enam bulan. Di usia bahtera rumah tangga yang
baru menginjak tiga tahun ini, Rolila pun sedang mengandung tujuh bulan.
Meski dalam
kondisi berbadan dua, Ivan masih saja berlaku kasar. “Selama tiga tahun ini,
memang kerap aku jadi korban pemukulannya bang. Padahal selalu karena masalah
sepele,” ujarnya sambil berurai air mata.
Kapolsek Percut
Sei Tuan mengatakan, laporan korban sudah diterima dan masih dalam pemeriksaan.
"Masih dalam pemeriksaan korbannya,” ungkap Kompol Ronald Sipayung
Sik.(mri)
No comments:
Post a Comment