Satu dari tiga
pelaku terduga perampok, pemerkosa dan penganiaya tiga cewek cantik yang heboh
beberapa hari lalu, ditangkap Unit Judisila Satuan Reskrim Polresta Medan,
dari kawasan Simpang Johor, Minggu
(2/11) malam. Pelaku berinisial DP warga Jalan Pala, Simalingkar ini diciduk
saat sedang makan malam bersama pacarnya.
Usut punya
usut, ternyata DP yang merupakan otak pelakunya adalah mantan vokalis grup band
lokal. "Aku dulu anak band bang dan
aku vokalisnya. Tapi, karena aku kerja jadi guide dan sering keluar kota
makanya aku keluar dari grup band ku yang sudah 8 tahun kujalani," aku DP
saat diwawancarai Sumut Pos di ruang Kanit Judisila Satreskrim Polresta Medan
AKP Martuasah Tobing Senin (3/11) sore.
Dia juga
mengaku, lantaran sibuk kerja dirinya pun harus keluar dari grup bandnya dan
bekerja sebagai pemandu wisata di travel Narasindo.
DP (25) yang
ditetapkan sebagai tersangka ini berdalih memperkosa P lantaran tak kuasa
menahan nafsu birahi usai berkaraoke. Namun pengakuan DP berbelit-belit dan
ngawur. Dia pun berdalih telah dijebak kedua rekannya yang sedang diburon
polisi.
"Awalnya
aku disuruh carikan cewek bang sama dua orang itu untuk karaoke dan ngakunya
bawa uang Rp5 juta. Tapi setelah karaoke mereka malah minta lebih, makanya aku
terjebak dan aku juga enggak tahan melihatnya di dalam mobil," aku DP.
Dikatakannya,
saat berada di dalam mobil dirinya duduk di posisi samping sopir. Sementara
yang membawa mobil adalah A dan G duduk di kursi belakang. "Pas lagi
jalan, si G yang menyetrum cewek-cewek itu bang. Setelah itu, dia (G) yang
memperkosa D di belakang. Karena enggak tahan aku melihatnya, lalu aku
'mainkan' juga si P," katanya.
Setelah itu,
sambung DP, harta benda yang dibawa oleh ketiga cewek tersebut dirampas G
karena A sebelumnya mengancam dengan pistol. Kemudian mereka diturunkan di
daerah Jalan Setiabudi, Medan Selayang.
"Aku kenal
sama dua orang itu dari kawan ke kawan, baru beberapa bulan aja. Aku pun baru
kali ininya duduk bareng sama orang itu sambil karaoke, sebelumnya enggak
pernah bang," dalih DP.
Kanit Judisila
Satreskrim Polresta Medan AKP Martuasah Tobing mengatakan, pelaku ditangkap
dari hasil penyelidikan pihaknya. DP yang sudah ditetapkan tersangka ini
ditangkap saat makan malam bersama pacarnya di kawasan Simpang Johor, Minggu
(3/11) malam.
"Dia (DP)
ini otak pelakunya dan sudah merencanakan dua hari sebelumnya dan ada bukti
SMS-nya. Pengakuannya itu bohong semua dan makanya berbelit-belit," ujar
Martuasah.
Saat ditangkap,
kata Martuasah, DP melakukan perlawanan sehingga anggota ada yang terluka.
"Makanya anggota geram dan untungnya enggak ditembak kakinya," ucap
Martuasah.
Ia menyebut,
dugaan sementara semua pelaku bukan oknum aparat. Mereka hanya sekurity dan
mantan anak band. Dari DP hanya diamankan pakaian yang dikenakannya saat
melakukan aksi bejat terhadap korbannya. "Untuk senjata api tidak ada dan
masih kita selidiki. Sebab, diduga itu pistol mainan berdasarkan pengakuan
tersangka DP," katanya.
Disinggung soal
Rama yang menjadi perantara pertemua ketiga pelaku dan korban, Martuasah
mengaku masih mencari keberadaannya untuk dimintai keterangannya.
"Untuk
peran Rama belum bisa dipastikan apakah ikut terlibat atau tidak. Sebab,
pengakuan pelaku dan korban, Rama hanya perantara saja. Akan tetapi, keterangan
dia tetap dibutuhkan dan nanti kita dalami," tukas Martuasah sembari
menambahkan, pelaku dikenakan Pasal 285 junto 365 KUHPidana 285 dengan ancaman
12 tahun kurungan penjara.
Sementara itu,
korban P yang dihubungi Sumut Pos. terkait satu pelaku yang ditangkap, mengaku
belum mendapat kabar dari polisi. "Belum dapat kabar dari polisi bang dan
belum ada dipanggil lagi untuk diperiksa," ucap melalui sambungan telepon.
Wanita berkulit
putih dan berparas cantik inipun berharap, agar pelaku diberi hukuman
seberat-beratnya. Selain itu, dua pelaku lagi juga harus ditangkap.
"Jangan satu aja yang ditangkap, seharusnya dua orang lagi juga,"
tutupnya.(ris/smg)
No comments:
Post a Comment